Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
ANGGOTA Komisi VI DPR RI Amin AK menyampaikan raihan laba besar Pertamina memiliki dampak yang besar pula bagi negara dan masyarakat karena adanya dividen sebesar Rp13,51 triliun yang disetorkan kepada negara.
"Ketika meraih laba, terdapat bagian laba yang harus disetorkan kepada negara dalam bentuk dividen yang merupakan penerimaan negara bukan pajak (PNBP). Maka semakin besar laba, semakin besar pula kontribusi yang diberikan kepada penerimaan negara."
"Jadi, bukan hanya Pertamina yang dapat untung, tapi negara dan masyarakat juga mendapatkan manfaat," kata Amin, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (8/5).
Baca juga: Pertamina Dorong Inklusivitas di Lingkungan Kerja Melalui Komunitas Pertiwi
Menurut dia, dividen dari perusahaan pelat merah itu dapat digunakan untuk berbagai kegiatan pembangunan nasional dan program kerakyatan, seperti bantuan sosial.
Amin mengajak semua pihak untuk mengapresiasi manfaat nyata dari Pertamina yang masih sedikit diketahui masyarakat itu.
"Kita semua harus akui prestasi tersebut. Capaian tersebut pantas diberi apresiasi," kata Amin.
Meskipun begitu, ia menilai keberhasilan tidak lepas dari peran serta masyarakat.
Sebab, dengan membeli bahan bakar minyak (BBM) produk Pertamina, masyarakat sebagai konsumen ikut berkontribusi dalam capaian laba badan usaha milik negara (BUMN) tersebut.
"Itu di satu sisi dan di sisi berbeda, masyarakat pun akan menerima manfaat dari laba tersebut. Jadi, memang saling mendukung dan berdampak positif pada semua," kata dia.
Baca juga: Kinerja Positif, Pertamina Raih Laba Bersih Rp56 Triliun di Tahun 2022
Sejalan dengan hal tersebut, Amin berharap ke depan masyarakat bisa terus memberikan dukungan kepada Pertamina melalui konsumsi BBM produk BUMN, sehingga keuntungan Pertamina semakin meningkat.
"Kalau semakin untung, tentu kontribusi yang diberikan untuk negara dan juga manfaat bagi masyarakat akan semakin besar. Begitu juga sebaliknya, kan? Dan Komisi VI DPR akan terus melakukan pengawasan terhadap Pertamina," kata dia.
Sebagaimana diketahui, kinerja Pertamina sangat positif sepanjang 2022.
Didukung efisiensi yang terus meningkat, BUMN energi itu meraih laba jumbo, Rp56 triliun, yang merupakan terbesar sepanjang sejarah.
Berkat kinerja menggembirakan itu, selain berkontribusi Rp13,51 triliun dalam bentuk dividen, Pertamina juga membayar pajak Rp219,06 triliun atau meningkat 88% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. (Ant/S-2)
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyetor dividen sebesar Rp3,09 triliun kepada negara. PLN mencatat angka setoran terbaru itu lebih tinggi dibandingkan 2022 yang hanya Rp2,19 triliun.
PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan selruh entitas anak perusahaannya berhasil mencatatkan kinerja positif dengan membukukan laba Rp29,9 triliun pada triwulan II 2024.
PIS AP mencetak laba pada tahun buku 2023 sebesar US$76 juta dengan melayani lebih dari 30 klien internasional dari berbagai negara dan bisnis model.
Dalam RUPS, telah disahkan raihan pendapatan PT JIEP tahun buku 2023 sebesar Rp 255,95 miliar yang tumbuh sebesar 126% dibandingkan tahun 2022.
PT Colorpak Indonesia Tbk (CLPI) memutuskan akan membagikan dividen sebesar Rp39,28 miliar dari laba tahun buku 2023. Jumlah ini setara dengan Rp128,25 per lembar saham.
Aksi korporasi ini akan melibatkan sebanyak 500 juta saham baru dengan kisaran harga penawaran awal antara Rp100 hingga Rp150 per lembar saham.
PASAR modal Indonesia sejak 2019 mencatatkan akumulasi penghimpunan dana senilai Rp479,42 triliun. Total nilai pajak yang dibayarkan perusahaan tercatat yaitu senilai Rp185,17 triliun.
EMITEN tambang nikel PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel menetapkan pembagian dividen tunai tahun buku 2023 sebesar Rp1,6 triliun.
Ekonom Minta Maksimalkan Peran BUMN untuk Menopang Pertumbuhan Ekonomi
Alasan tidak dibagikan dividen tahun buku 2023 karena mempertimbangkan untuk belanja modal proyek-proyek INCO yang sedang berjalan dan modal kerja perseroan di tahun-tahun mendatang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved