Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PT Intan Baru Prana Tbk (IBFN) terus meningkatkan performa bisnis barunya tahun ini. Seiring perkembangan bisnis baru, emiten ini berharap bisa kembali mencetak laba.
Manajemen IBFN masih enggan buka-bukaan mengenai target kinerja keuangan tahun ini. Yang jelas, emiten yang kini masuk bisnis perdagangan alat angkut komersial ini optimistis terhadap prospek bisnis barunya tersebut.
“Saat ini kami dalam tahap menata bisnis baru, karena dari sisi kompetensi dan sumber daya manusia sangat berbeda dengan bisnis sebelumnya di bidang pembiayaan,” tutur Petrus Halim, Direktur IBFN, secara virtual Jumat (5/5).
Baca juga: Laba Bersih RMKE Meroket 234,2 %
Sekretaris Perusahaan IBFN Yunita Rivianti Riyadi menambahkan, pendapatan tahun ini sebagian besar masih akan berasal dari sewa pembiayaan yang masih ada.
“Karena bisnis alat transportasi masih baru, kami masih lebih mengutamakan nasabah-nasabah yang ada, kami tetap berharap di 2023 pendapatan bisa lebih baik dari 2022,” tutur dia.
Baca juga: BTN Kantongi Laba Rp801 Miliar Hingga Maret 2023
Berdasarkan data yang diterima, per kuartal I-2023, IBFN mencetak pendapatan Rp 5,31 miliar, turun dari realisasi di kuartal I-2022, sebesar Rp 6,31 miliar. Rugi bersih di tiga bulan pertama tahun ini juga kembali membengkak jadi Rp 12,84 miliar, dari rugi Rp 5,95 miliar setahun sebelumnya.
Di kuartal I tahun ini, IBFN masih mencetak pendapatan sewa pembiayaan Rp 4,17 miliar. Penjualan alat berat sudah menghasilkan pendapatan Rp 1,13 miliar. Tapi IBFN kehilangan pendapatan lain-lain yang dicatatkan di kuartal I tahun lalu sebesar Rp 2,05 miliar.
Butuh Waktu
Petrus menyebut, akan butuh waktu bagi bisnis baru untuk berkembang. “Organisasi perlu ditata kembali,” kata dia. Secara beriringan, IBFN juga melakukan gencar sosialisasi dan pengenalan produk ke konsumen.
Di bisnis barunya, IBFN melakukan kerjasama dengan PT Pratama Wana Motors untuk perdagangan alat pengangkutan komersial dengan merek TATA. Petrus menyebut, merek TATA dipilih karena tidak kalah saing dengan kompetitor sejenis, salah satunya dari sisi harga.
IBFN akan memasarkan produknya baik unit maupun suku cadang untuk pertama kalinya di wilayah Kalimantan Timur. “Kalimantan Timur merupakan salah satu daerah yang banyak sekali aktivitas pertambangan, sehingga potensi penjualan alat berat terbuka luas,” jelas Petrus.
Selain itu, induk usaha IBFN, yaitu PT Intraco Penta Tbk (INTA), telah memiliki jaringan distribusi di wilayah ini. Dengan demikian, INTA bisa membantu IBFN mendapatkan pasar, khususnya di sektor industri pertambangan. Ke depannya, seiring dengan perkembangan kegiatan usaha, IBFN berencana melakukan perluasan area ke wilayah lain di Kalimantan dan Sulawesi.
Petrus optimistis perubahan bidang usaha ini mampu meningkatkan kinerja bisnis ke depan. Ia menilai potensi penjualan alat berat masih terbuka luas, khususnya dalam proyek pembangunan ibukota negara baru.
Selain itu, IBFN mengklaim memiliki produk yang dirancang khusus untuk dapat dipakai di area perkebunan, pertambangan dan kontruksi, dengan harga yang bersaing pada kelasnya.
Sekadar mengingatkan, pada awal 2022 lalu, IBFN, yang kala itu menjalankan bisnis pembiayaan, disemprit oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pada 31 Januari 2022, OJK akhirnya menerbitkan sanksi pencabutan izin usaha sebagai perusahaan pembiayaan kepada IBFN.
Lantaran mendapat sanksi tersebut, IBFN yang dulu bernama PT Intan Baruprana Finance Tbk tidak bisa lagi menjalankan bisnis pembiayaan. Akhir 2022, IBFN mengubah bisnisnya menjadi perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan alat angkut komersial. (Z-10)
Aktivitas merger dan akuisisi (M&A) diperkirakan akan mengalami peningkatan signifikan pada 2024. Hal ini sejalan dengan membaiknya proyeksi ekonomi global.
Pemberian izin penambahan perlakuan tertentu ini diharapkan dapat dimanfaatkan para perusahan untuk mendukung kegiatan industrinya.
PRESIDEN Asosiasi Serikat Pekerja (ASPEK) Indonesia, Mirah Sumirat, mengatakan angka PHK yang terjadi tiga kali lipat lebih besar dari data Kementerian Ketenagakerjaan, yakni 80 ribu orang.
Berkat kinerja yang apik di sepanjang 2023, BRI Insurance meraih pengahargaan dengan kategori General Insurance Market Leaders 2024 di acara Market Leaders Awards 2024.
Kepercayaan terus menjadi elemen kunci yang menentukan tempat kerja yang baik.
Jumlah emiten yang tercatat di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), per 19 Juli 2024, mencapai 934 perusahaan. Angka tersebut sudah naik dari jumlah yang tercatat pada akhir 2024.
Realisasi investasi seolah hanya klaim sepihak dari pemerintah.
Prabowo Subianto menghadiri acara pertemuan bersama dengan para pimpinan perusahaan-perusahaan besar yang bernaung di bawah Kadin Paris.
KETUA Majelis Lingkungan Hidup PP Muhammadiyah Azrul Tanjung mengakui bahwa pihaknya menerima tawaran untuk mengelola tambang dari pemerintah.
Setiap anak berhak tumbuh dengan kebahagiaan dan mencapai perkembangan yang optimal. Dalam proses ini, peran utama orang tua sangat penting untuk memenuhi kebutuhan anak dengan tepat.
Staf Ahli Menteri Bidang Inovasi dan Kreativitas Kemenparekraf RI, Restog Krisna Kisuma mengatakan F8 dapat memacu ekonomi dan pariwisata di Indonesia.
NILAI tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Senin (22/7) ditutup melemah di tengah pasar tunggu kabinet tim ekonomi pemerintahan baru.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved