Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
ANGGOTA Komisi IV DPR RI Yessy Melania meminta pemerintah untuk mempertimbangkan kembali kebijakan impor beras 2 juta ton yang akan dilakukan dalam waktu dekat. Yessy menilai, kebijakan tersebut tidak realistis mengingat data yang disampaikan oleh BPS menunjukkan ketersediaan beras nasional tahun ini dalam kondisi melimpah.
"Apalagi para petani di sejumlah sentra tengah mendekati puncak panen raya. Jadi menurut saya, kebijakan impor ini perlu dipertimbangkan kembali. Jangan sampai para petani merugi," ujar Yessy, Selasa (28/3).
Sebagaimana diketahui, kondisi beras pada 2022 mencapai 31,54 juta ton atau naik 0,29% jika dibandingkan pada 2021 yang hanya 31,36 juta ton. Sementara kebutuhan konsumsi mencapai 30,20 juta ton. Dengan demikian terdapat surplus sebesar 1,3 juta ton.
Baca Juga: Penen Raya Kok Impor, Pengamat Minta Bulog Evaluasi Keputusan Impor Beras 2 Juta Ton
"Nah itu kan artinya tugas Kementan perlu diapresiasi karena kalau bicara produksi sudah digenjot dan hasilnya surplus. Jadi kalau bicara stok adanya di Bulog dan kalau stoknya kosong berarti harus diserap. Begitu juga bapanas (badan pangan nasional) yang harus mengatur regulasi harga," jelasnya.
Yessy menambahkan, sejauh ini tugas Kementerian Pertanian (Kementan) di bawah pimpinan Syahrul Yasin Limpo sudah bekerja secara maksimal. Termasuk dalam upayanya meningkatkan produktivitas.
Baca Juga: DPR: Bulog Lebih Sibuk Urusi Impor daripada Penyerapan Panen Raya
"Kalau bicara produktivitas saya kira sudah menunjukan peningkatan. Tidak ada masalah. Hanya memang penyerapannya saja yang perlu dioptimalkan," tutur politisi dari Fraksi Partai NasDem ini.
Sebelumnya Anggota Komisi IV lainya, Andi Akmal Pasluddin juga menyayangkan kebijakan pemerintah, dalam hal ini Badan Urusan Logistik (Bulog) yang sibuk mengurusi impor ketimbang menyergap hasil panen petani. Menurutnya, rencana impor beras sebanyak 2 juta ton adalah langkah mundur dan menyakiti hati petani.
"Sekarang kok Bulog lebih sibuk impor daripada pengadaan. Menurut saya kebijakan itu buruk sebab kasihan petani karena pasti akan mempengaruhi harga di tingkat bawah," jelasnya. (S-3)
Kebijakan Publik Syafril Sjofyan menilai unsur kesengajaan tersebut diduga hadir dari Perum Bulog.
Agus mengingatkan tugas aparat penegak hukum bukan sekadar mencari fakta hukum.
Megawati mengingatkan kepada semua pihak agar dapat fokus mewujudkan kedaulatan pangan dan menjadi lumbung beras.
Akhmadi mengakui, ketergantungan akan impor beras belum bisa ditekan selama pangan alternatif belum dapat menjadi daya tarik bagi masyarakat.
Ferry mengingatkan, pentingnya Bapanas-Bulog dalam menimalisir resiko short-supply agar tidak terjadi kepanikan pasar yang dapat mendorong naiknya harga-harga komoditas
Bambang menyoroti kenaikan harga beras yang terjadi belakangan waktu terakhir.
Ketua Umum DPP Partai NasDem, Surya Paloh, menyebut keberadaan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) pada kampanye akbar Partai NasDem di Lapangan Tegallega, Kota Bandung, Minggu (28/1)
Partai NasDem telah memiliki sejumlah nama yang bakal diajukan sebagai Kapten Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies-Cak Imin (Amin)
Partai NasDem tidak khawatir dengan upaya Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko yang masih terus mencoba mengambil alih Partai Demokrat.
Ketua Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta Wibi Andriano minta Inspektorat usut tuntas asal usul harta kekayaan Kabid Pengendalian dan Operasi Dishub DKI Jakarta, Massdes Arouffy.
Dengan posisi Anies Baswedan sebagai calon presiden yang diusung dalam Pemilu 2024, membuat posisi tawar Partai NasDem semakin meningkat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved