Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DIREKTUR Eksekutif dari Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menuturkan, ekonomi Indonesia pada triwulan I 2023 masih dapat tumbuh di angka 5%. Itu utamanya didorong oleh peningkatan mobilitas masyarakat yang mendongkrak aktivitas perekonomian dalam negeri.
"Proyeksi pertumbuhan di triwulan I ini diperkirakan mencapai 4,9% hingga 5% secara tahunan," ujarnya saat dihubungi, Selasa (14/3).
Dicabutnya kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada akhir 2022 dinilai mendorong mobilitas masyarakat. Naiknya mobilitas itu memunculkan transaksi ekonomi yang lebih baik ketimbang PPKM diberlakukan.
Baca juga: Pemerintah Optimistis Ekonomi Triwulan I Tumbuh 5,0%
Bhima mengatakan, setelah PPKM dicabut, transaksi belanja ritel turut terkerek. Hal itu menurutnya akan mendongkrak tingkat pertumbuhan konsumsi rumah tangga melebihi 4,9% secara tahunan.
Sedianya proyeksi pertumbuhan ekonomi triwulan I itu masih dapat tumbuh lebih tinggi lagi. Hanya, sejumlah faktor eksternal dinilai cukup menantang dan bakal sedikit menghambat laju perekonomian Indonesia.
Baca juga: Konsumsi Masyarakat Masih jadi Komponen Penting Pertumbuhan Ekonomi
"Pertumbuhan net ekspor cenderung melambat karena moderasi harga komoditas. Di sisi lain kinerja investasi pada awal tahun belum menunjukkan realisasi yang tinggi karena faktor risiko global, kenaikan suku bunga dan tahun politik," terang Bhima.
Sebelumnya, pemerintah menyatakan optimistis perekonomian Indonesia akan tetap kuat dengan pertumbuhan di angka 5,0% pada triwulan I 2023. Sebab, sejumlah indikator utama ekonomi nasional konsisten berada di posisi yang kuat dan diyakini dapat mendongkrak kinerja ekonomi dalam negeri.
"Untuk triwulan I 2023 ini kita masih berharap akan mendekati 5,0%. Karena memang konsumsi cukup kuat meski kita perlu mewaspadai dari sisi ekspor yang akan mengalami koreksi dari sisi pertumbuhannya," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN, Selasa (14/3). (Mir/Z-7)
PENGAMAT Ekonomi Yanuar Rizki menilai naiknya impor Indonesia di bulan Mei 2024 tidak terlepas dari ketergantungan konsumsi dalam negeri.
Dengan pencatatan ini maka kebutuhan pengecer elpiji 3 kg akan terdata sehingga distribusi dan permintaan bisa diketahui dengan detail.
Pada triwulan I 2024, penyumbang utama ekonomi dari sisi produksi ialah industri pengolahan, perdagangan, pertanian, konstruksi, serta pertambangan dan penggalian
KONDISI ekonomi global yang tidak menentu menambah kompleksitas perekonomian Indonesia. Ketidakpastian itu tampaknya mulai merambat pada geliat ekonomi di dalam negeri.
Meningkatnya tren kejahatan pada bulan Ramadan hingga jelang Lebaran disebabkan oleh adanya peningkatan kebutuhan di masyarakat yang tinggi.
Inflasi yang tinggi menjadi penyebab tergerusnya konsumsi masyarakat sepanjang 2023. Momen liburan pun tak banyak menolong.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendorong agar program-program prioritas untuk segera diselesaikan sebelum masa pemerintahan Presiden Joko Widodo berakhir.
PEMERINTAH saat ini terus bekerja secara intensif untuk membahas bagaimana meningkatkan efektivitas dan efisiensi dari pupuk bersubsidi.
Airlangga tepis isu kenaikan rasio utang Prabowo-Gibran
Pemerintah terus berupaya untuk mengendalikan impor di tengah tantangan ekonomi saat ini. Impor Indonesia pada Mei 2024 mengalami kenaikan 14,82% dibandingkan April lalu.
Ada beberapa jenis pekerjaan yang akan tergantikan kecerdasan buatan (AI), perlunya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang mampu mengoperasikan teknologi
ADA beberapa jenis pekerjaan yang akan tergantikan dengan mesin seiring pengembangan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved