Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PASAR kembali digerakkan oleh persepsi terkait dengan inflasi dan kenaikan tingkat suku bunga. Pelaku pasar dan investor masih belum bisa menerima bahwa inflasi belum terkendali sepenuhnya, dan ruang kenaikan tingkat suku bunga The Fed juga terbuka lebar.
Alhasil, indeks Dow Jones turun 2,06%, penurunan terburuk sejak 15 Desember 2022. Begitu juga dengan S&P 500 turun hingga 2%, terburuk sejak 15 Desember 2022.
“Semua sektor berakhir dengan penurunan, Nasdaq turun sebesar 2,5%. Padahal inflasi sudah jauh lebih baik dibandingkan dengan situasi dan kondisi di tahun yang lalu,” kata Associate Director of Research and Investment Pilarmas Sekuritas Indonesia Maximilianus Nico Demus, Rabu (22/2).
The Fed bereaksi dan mengatakan di dalam setiap pidatonya, bahwa kenaikan tingkat suku bunga masih berpeluang terjadi. Dalam Fed Plotnya, The Fed memperlihatkan kenaikan tingkat suku bunga hingga 5% - 5,5% pada tahun 2023 ini.
Baca juga: IHSG Ditutup Sedikit Menguat saat Investor Khawatirkan The Fed
Jadi kalaupun Inflasi belum terkendali penuh, dan tingkat suku bunga masih berpeluang naik, ini sesuatu yang sudah dikatakan sedari awal. Rasa khawatir akan selalu ada, tapi tentu pasar dapat beradaptasi.
“Tidak hanya pasar saham, imbal hasil US Treasury 10y pun naik menjadi 3,95%. Hal ini akan memberikan tekanan kepada pasar saham dan obligasi dalam negeri pada hari ini,” kata Nico.
Hal pelaku pasar dan investor khawatir The Fed segera menaikkan tingkat suku bunga, yaitu data PMI Manufacturing, Composite, dan Services terlihat meningkat.
Hal ini menunjukkan perekonomian yang tangguh, dan memberikan keyakinan kepada pelaku pasar dan investor, bahwa ketenagakerjaan yang kuat, diikuti dengan fundamental ekonomi yang kuat, justru malah akan mendorong The Fed menaikkan tingkat suku bunga.
Pengumuman pertemuan The Fed FOMC Meeting Minutes, data pertumbuhan ekonomi Amerika kuartal IV 2022 akan menjadi perhatian pelaku pasar, juga data Personal Income dan Spending yang diperkirakan akan naik, sehingga akan membuat Inflasi menjadi lebih kuat.
“Data Inflasi dari Eropa yang yang diproyeksikan meningkat dari sebelumnya dengan proyeksi naik pada rentang 8,4 – 8,7%. 2 hari ini akan menjadi hari yang sulit bagi pasar, namun situasi dan kondisi akan berubah,” kata Nico. (OL-17)
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (31/7) sore ditutup menguat di tengah pelaku pasar bersikap wait and see terhadap kebijakan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed).
IHSG dibuka menguat 59,46 poin atau 0,85% ke posisi 7.030,20. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 12,33 poin atau 1,41% ke posisi 883,75.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (30/7) sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia. IHSG ditutup melemah 47,04 poin.
Jumlah emiten yang tercatat di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), per 19 Juli 2024, mencapai 934 perusahaan. Angka tersebut sudah naik dari jumlah yang tercatat pada akhir 2024.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (29/7) sore ditutup naik mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia dan global. IHSG ditutup menguat 0,72 poin.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (26/7) sore ditutup menguat dipimpin oleh saham-saham sektor energi.
Sinyal pemangkasan suku bunga The Fed dalam waktu dekat menjadi perhatian bagi Bank Indonesia.
NILAI tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu (31/7) ditutup menguat saat pasar menunggu kebijakan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) atau Fed Funds Rate.
NILAI tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa (30/7) ditutup merosot menjelang pengumuman hasil rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) AS.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved