Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DIREKTUR Utama (Dirut) PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menargetkan penambahan produksi dan lifting atau produksi siap jual minyak dan gas (migas) di tahun ini.
Produksi migas dari 1,018 juta barel setara minyak per hari (mboepd) pada tahun lalu, naik menjadi 1,055 juta mboepd di tahun ini.
"Adapun liftingnya kita juga targetkan naik 5% dari 887 ribu barel setara minyak per hari menjadi 900 ribu barel setara minyak per hari," ungkapnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, di Kompleks Senayan, Jakarta, Selasa (7/2).
Dengan adanya target produksi minyak satu juta barel minyak per hari dan gas sebesar 12 miliar kaki kubik per hari (bscfd) pada 2030, alokasi total belanja modal atau capital expenditure (capex) Pertamina akan masih banyak terserap di sektor hulu (upstream).
Dari capex terbesar Pertamina pada 2022-2026, sebesar US$34 miliar untuk upstream dan hilir (downstream) sebesar US$28 miliar.
Ditambahkan Direktur Utama Kilang Pertamina Internasional (KPI) Taufik Aditiyawarman, saat ini pihaknya tengah menggarap sejumlah proyek kilang. Seperti peningkatan kilang atau refinery development master plan (RDMP) Balikpapan, Kalimantan Timur.
Kilang ini akan meningkatkan kapasitas produksi dari 260 kilo barrel per day/kbpd (ribu barel per hari) menjadi 360 kbpd. Progres proyek tersebut mencapai 66%.
"Untuk mendukung RDMP Balikpapan kami juga sedang menyiapkan Terminal Lawe-Lawe Balikpapan untuk penyediaan crude tank 2x1 juta barel. Progresnya 43%," jelasnya.
Target selanjutnya ialah pembangunan kilang minyak baru (Grass Root Refinery/GRR) Tuban di Jawa Timur. Saat ini progresnya tengah disiapkan final investment decision (FID). (OL-8)
PENGAMAT energi dari UGM Deendarlianto menilai pemerintah tidak perlu membentuk satuan tugas (satgas) untuk memperbaiki investasi hulu minyak dan gas (migas) di Indonesia.
SKK Migas mendorong eksplorasi masif untuk mengejar target investasi hulu minyak dan gas sebesar US$15,7 miliar atau setara Rp254 triliun (kurs Rp16.195) di akhir tahun ini.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia mencapai US$20,84 miliar pada Juni 2024. Angka tersebut turun 6,65% dibandingkan raihan Mei 2024.
Salah satu upaya yang dilakukan Kementerian ESDM yaitu meminta KKKS Migas untuk segera mengusahakan Bagian Wilayah Kerja migas potensial yang tidak diusahakan (idle) atau mengembalikannya.
Riau merupakan provinsi besar dalam industri migas, dengan menghasilkan 180 ribu barel per hari atau 30 persen dari lifting nasional.
Incar Blok Baru, Pertamina Internasional EP Ekspansi ke Timur Tengah
Manajemen rantai pasok (suply chain management/SCM) menjadi pilar penting dalam mendukung pencapaian target lifting minyak dan gas bumi (migas) Indonesia.
Pemerintah mengusulkan asumsi lifting migas di tahun depan dalam asumsi makro RAPBN 2025. Angkanya menyusut menjadi 1,58 juta hingga 1,64 juta barel setara minyak per hari (BOEPD).
ANGGOTA Komisi VII DPR RI Mulyanto berpandangan Indonesia akan terus ketergantungan terhadap impor minyak seiring penurunan target produksi siap jual (lifting) minyak.
Untuk mencapai target tersebut, SKK Migas dan Medco EP Natuna telah menetapkan program pengeboran yang masif. Medco EP Natuna telah melakukan pengeboran Ofshore sebanyak 8 sumur
Deputi eksplorasi melihat langsung sumur SAS 1 yang sudah beroperasi dengan lifting sebesar 2.000 BOPD pada Jumat (29/12)
Blok Kepala Burung menghasilkan lebih dari 4.500 barel minyak per hari dan lebih dari 20 juta standar kaki kubik gas per hari.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved