Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
BANK Indonesia (BI) memutuskan untuk menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 4,25%. Keputusan itu diambil dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang berlangsung pada 21-22 September 2022.
Adapun penaikan suku bunga acuan tersebut juga diikuti dengan penaikan suku bunga deposit facility sebesar 50 bps menjadi 3,50%. Lalu, suku bunga lending facility sebesar 50 bps menjadi 5%.
"Kenaikan suku bunga tersebut sebagai langkah front loaded, pre-emptive dan forward looking, untuk menurunkan ekspektasi inflasi dan memastikan inflasi inti kembali ke sasaran 3,0±1% pada paruh kedua 2023," ujar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Kamis (22/9).
Baca juga: Setelah 17 Bulan, BI Akhirnya Naikkan Suku Bunga Acuan
Pasalnya, Bank Sentral memperkirakan inflasi inti bergerak naik pascapenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) sejak awal September 2022. Pada Agustus 2022, tingkat inflasi inti berada di level 3,04% (year on year/yoy).
Menurut Perry, penaikan harga BBM bakal menjadi faktor utama peningkatan inflasi pada September 2022. Meningkatnya inflasi itu diperkirakan akan terus terjadi hingga akhir tahun dan mencapai puncaknya di angka 4,6%.
"Kami perkirakan puncaknya akhir tahun ini. Kita upayakan itu (inflasi) akan terus menurun dan kembali di bawah 4%, atau target pada triwulan III 2023," jelasnya.
Baca juga: Di Forum Internasional, Sri Mulyani Berbagi Pengalaman Perbaikan SDM RI
Langkah untuk kembali menaikan suku bunga acuan juga didasari oleh upaya Bank Sentral untuk memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah. Melalui penaikan suku bunga acuan, diharapkan nilai tukar rupiah kembali ke posisi fundamentalnya.
Sebab, dalam beberapa waktu terakhir, rupiah mengalami depresiasi akibat terjadinya penguatan dolar Amerika Serikat. Per 21 September misalnya, rupiah terdepresiasi 4,97% (year to date/ytd).
"Dengan kenaikan BI rate, kita harapkan nilai tukar kembali ke fundamentalnya, karena current account deficit (CAD) kita sangat rendah. Semestinya, rupiah itu menguat bukan melemah. Kebijakan BI rate ini sebagai langkah intervensi stabilisasi nilai tukar," tutup Perry.(OL-11)
Sinyal pemangkasan suku bunga The Fed dalam waktu dekat menjadi perhatian bagi Bank Indonesia.
NILAI tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu (31/7) ditutup menguat saat pasar menunggu kebijakan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) atau Fed Funds Rate.
BPJS Ketenagakerjaan mendapatkan penghargaan khusus dalam Best Insurance Awards 2024 yang diselenggarakan oleh Investortrust
Agunan adalah aset atau barang berharga yang dijadikan jaminan saat melakukan pinjaman uang melalui bank atau lembaga keuangan lainnya.
Penurunan suku bunga bisa mulai September dan Desember atau November.
Ketua Umum Gabungan Produsen Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi S. Lukman mengapresiasi langkah BI dalam mempertahankan suku bunga tersebut.
Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2023 menunjukkan bahwa angka anak tidak sekolah meningkat seiring bertambahnya usia.
JURU Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arief mengungkapkan bahwa perekonomian Indonesia tumbuh positif dengan pertumbuhan di triwulan I 2024 mencapai 5,11 persen
Peran pemerintah daerah sangat krusial untuk mendukung pencapaian Indonesia menjadi negara maju. Optimalisasi peranan daerah dapat mempercepat Indonesia keluar dari middle income trap.
Iwan mengatakan penentuan kebijakan terkait IHT harus dirumuskan secara matang. Harus ada pertimabngan dampaknya bagi kemampuan industri dalam menyerap tenaga kerja.
YULIOT Tanjung resmi diangkat menjadi Wakil Menteri Investasi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi)
EKONOM Universitas Paramadina Wijayanto Samirin menilai presiden terpilih Prabowo Subianto akan dihadapkan pada empat hal krusial ketika mulai menjadi Kepala Negara nantinya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved