Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KEBIJAKAN penguatan industri hilir terbukti membuat perekonomian nasional berdiri semakin kukuh. Pun, keputusan pemerintah untuk menghentikan ekspor nikel secara mentah kini sudah membuahkan hasil.
Tujuh tahun silam, yakni pada 2015, ekspor nikel yang didominasi bahan mentah hanya memberi nilai US$1,1 miliar. Pada tahun lalu, ketika penjualan diwajibkan dalam bentuk jadi atau setengah jadi, nilai yang diraup meningkat 19 kali lipat, yaitu US$20,9 miliar.
Perbaikan nilai ekspor tentu berimplikasi pada neraca perdagangan. Diketahui pada 2014, neraca dagang Indonesia terhadap Tiongkok defisit hingga US$13 miliar. Lalu pada tahun lalu, defisit masih terjadi, namun angkanya bisa ditekan sampai US$2,4 miliar.
Baca juga: Neraca Perdagangan RI Surplus Selama 27 Bulan
"Tahun ini, saya pastikan sudah surplus dengan Tiongkok. Saya pastikan itu, karena kita sudah tidak lagi ekspor mentahan," ujar Presiden Joko Widodo dalam Sarasehan 100 Ekonom, Rabu (7/9).
Tidak hanya dengan Negeri Tirai Bambu, neraca perdagangan Indonesia juga mengalami pertumbuhan terhadap Amerika Serikat (AS). Pada 2012, Indonesia menikmati surplus sebesar US$3,3 miliar. Sembilan tahun berselang, ekses tercatat mencapai US$14,4 miliar.
"Tapi dengan AS ini jangan sering disampaikan. Bisa-bisa nanti dicabut fasilitas GSP kita. Jangan didiskusikan," pungkas Jokowi, sapaan akrabnya.
Baca juga: Inflasi Naik Akibat Gangguan Suplai
Secara keseluruhan, neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus dalam 27 bulan terakhir, "Hal ini yang kadang kita tidak lihat detil, kenapa kita surplus," imbuhnya.
Hasil baik yang diraih saat ini tentu bukan tanpa hambatan. Pada awal penutupan ekspor nikel mentah, Indonesia kerap digugat sejumlah negara konsumen ke WTO. Pengusaha tambang di Tanah Air, terutama berstatus investor asing, juga setengah hati membangun pabrik pengolahan.
"Kelihatan awalnya kita gagal di WTO. Tidak apa-apa. Yang penting industrinya sudah jadi dulu. Kita perbaiki tata kelolanya," tutup Kepala Negara.(OL-11)
BPP HIPMI Banom Womenpreneur menggelar konferensi pertamanya yang berfokus pada hilirisasi industri sebagai langkah menuju Indonesia Emas
DIREKTUR Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menuturkan setidaknya terdapat empat permasalahan utama yang menimbulkan anomali hilirisasi di Indonesia.
Proses hilirasi harus dilakukan secara hati-hati. Belajar dari hilirisasi nikel, beberapa pelajaran patut dipetik agar letak kelemahan hilirisasi selama ini bisa diperbaiki.
Sufmi Dasco Ahmad mengatakan harapan Fraksi PKS agar pemerintah yang baru dapat mengevaluasi program hilirisasi tambang akan menjadi kajian pihaknya.
Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto, meminta pemerintah berikutnya untuk mengevaluasi program hilirisasi tambang yang dijalankan selama pemerintahan Joko Widodo.
AGENDA hilirisasi yang dijalankan pemerintah saat ini dinilai terlalu eksklusif dan minim melibatkan masyarakat lokal. Itu termasuk dalam pelibatan rantai pasok,
KOREA Selatan memiliki persoalan pada negara yang cukup serius yaitu mengenai jumlah populasi warganya. Jumlah penduduk Korsel mengalami penyusutan tajam akibat menurunnya angka kelahiran
Kemenperin mengungkapkan bahwa indeks kepercayaan industri (IKI) pada Juli 2024 berada di angka 52,4. Hal tersebut menandakan IKI pada Juli 2024 ini melambat sebesar 0,10 poin
JURU Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arief mengungkapkan bahwa perekonomian Indonesia tumbuh positif dengan pertumbuhan di triwulan I 2024 mencapai 5,11 persen
Situasi perekonomian dalam negeri masih terancam krisis perlu diperhatikan. Industri dalam negeri saat ini dalam kondisi yang tidak baik-baik saja, seperti penutupan pabrik
INDONESIA memiliki potensi geotermal terbesar di dunia, diperkirakan mencapai 24 gigawatt (GW). Namun hanya sekitar 10% dari kapasitas yang saat ini dimanfaatkan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved