Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SEBANYAK 23 perusahaan diketahui antre dalam pipeline pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga September 2022. Diperkirakan, total emisi penawaran umum saham perdana (IPO) 23 perusahaan tersebut mencapai Rp9,5 triliun.
"Beberapa di antara perusahaan tersebut menargetkan emisi lebih dari Rp1 triliun," ujar Direktur Penilaian BEI I Gede Nyoman Yetna dalam keterangannya, Sabtu (3/9).
Dari 23 perusahaan tersebut, lanjut dia, 14 di antaranya merupakan perusahaan aset skala besar, 5 perusahaan aset skala menengah dan 4 perusahaan aset skala kecil. Adapun klasifikasi tersebut merujuk dari Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) 53/POJK.04/2017.
Baca juga: Tutup Agustus, IHSG Menguat Diangkat Saham Sektor Keuangan
Beleid itu menjelaskan bahwa perusahaan dengan skala kecil adalah yang memiliki aset tidak lebih dari Rp50 miliar. Sedangkan, perusahaan skala menengah memiliki aset lebih dari Rp50 miliar hingga Rp250 miliar. Lalu, perusahaan aset skala besar memiliki aset di atas Rp250miliar.
Nyoman mengungkapkan 23 calon emiten itu berasal dari sektor material dasar, industrial, transportasi dan logistik. Kemudian, consumer non-cyclical, consumer cyclical, teknologi, kesehatan, energi, keuangan, properti dan real estat dan infrastruktur.
"Pada saat ini, perusahaan yang berada pada pipeline pencatatan saham merupakan perusahaan yang masih dalam tahap evaluasi di BEI, maupun perusahaan yang belum mendapatkan izin publikasi dari OJK," imbuh dia.
Baca juga: Ini Tiga Pertimbangan Pemerintah dalam Putuskan Kebijakan BBM Subsidi
Berdasarkan catatan BEI, jumlah perusahaan yang akan melakukan penawaran umum berpotensi bertambah. Pihaknya berharap agar kondisi pasar modal tetap kondusif, disertai dukungan maupun supervisi OJK dan SRO. Sehingga, kepercayaan investor menghadirkan iklim positif bagi pasar modal Indonesia.
Per 31 Agustus 2022, dana yang dihimpun dari IPO saham sebesar Rp21,6 triliun. "Dari sisi jumlah perusahaan tercatat, mengalami peningkatan 15 Perusahaan atau 53,5% (yoy). Pada 2022, sebanyak 43 perusahaan, sedangkan pada 2021 terdapat 28 perusahaan, yang baru tercatat," pungkas Nyoman.(OL-11)
Profesionalisme adalah kunci utama dalam mengembangkan BUMN agar dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (31/7) sore ditutup menguat di tengah pelaku pasar bersikap wait and see terhadap kebijakan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed).
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (30/7) sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia. IHSG ditutup melemah 47,04 poin.
Jumlah emiten yang tercatat di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), per 19 Juli 2024, mencapai 934 perusahaan. Angka tersebut sudah naik dari jumlah yang tercatat pada akhir 2024.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (29/7) sore ditutup naik mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia dan global. IHSG ditutup menguat 0,72 poin.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (26/7) sore ditutup menguat dipimpin oleh saham-saham sektor energi.
PENGAMAT energi dari UGM Deendarlianto menilai pemerintah tidak perlu membentuk satuan tugas (satgas) untuk memperbaiki investasi hulu minyak dan gas (migas) di Indonesia.
Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki potensi cadangan penyimpanan karbon hingga 630 giga ton.
Stok lahan matang di empat kota mandiri milik PT Jababeka Tbk (KIJA) akan dijual untuk mencapai target penjualan properti minimal Rp2 triliun pada 2024.
Jumlah investor saham di Indonesia yang terus meningkat dari tahun ke tahun perlu didukung lebih lanjut oleh penguatan ekosistem pasar modal.
Prioritas strategis utama bagi bisnis di Indonesia dalam dua tahun ke depan ialah meningkatkan produktivitas dan kinerja operasional (83%) serta kepuasan dan retensi pelanggan (77%).
Presiden Joko Widodo menyebut sejumlah negara telah memberikan fasilitas Golden Visa untuk investor. Indonesia akan tertinggal dan merugi jika tidak segera meluncurkan fasilitas tersebut
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved