Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
SEKTOR e-commerce merupakan salah satu sektor yang ikut terpengaruh dengan adanya perkembangan teknologi digital yang pesat. Tidak dapat dipungkiri, saat ini, Indonesia dapat dibilang merupakan pemimpin pasar e-commerce di Asia Tenggara.
Dalam laporan “Perilaku Belanja Online Indonesia Tahun 2016/17“, tim riset iPrice sudah mengamati tingginya minat masyarakat Asia Tenggara dalam menggunakan smartphone untuk berbelanja online.
Pada periode tersebut, Indonesia memimpin dengan pangsa traffic mobile tertinggi yaitu 81%, diikuti Thailand (74%), Filipina (71%), Singapura (70%), Malaysia (69%), dan Vietnam (65%).
Baca juga: Indonesia Menuju Mobile-Only Country
Meskipun waktu sudah berubah tapi preferensi konsumen masih tetap sama bahkan laporan periode 2021/2022 menunjukkan adanya peningkatan kenyamanan berbelanja menggunakan perangkat mobile di keenam negara Asia Tenggara.
Vietnam memiliki peningkatan pangsa traffic mobile tertinggi yaitu sebesar 14,97% dari 65% pada periode 2016/17 menjadi 79,97% pada periode 2021/22. Diikuti oleh Indonesia (12,16%), Malaysia (8,4%), Thailand (4,66%), Filipina (4,44%) dan Singapura (1,95%).
Menariknya, Singapura, yang memimpin pasar e-commerce Asia Tenggara pada kuartal 1 2022 dengan dua perusahaan ‘unicorn’ e-commercenya justru menunjukkan perkembangan pangsa traffic mobile terendah sejak periode 2016/17 (70%) hingga saat ini (71,95%).
Di sisi lain, Indonesia masih memimpin pasar e-commerce Asia Tenggara menuju wilayah “mobile-only” dengan pangsa traffic mobile hampir mencapai 100% pada periode 2021/2022.
Tentunya tujuh perusahaan ‘unicorn’ e-commerce Indonesia turut berperan dalam mengubah perilaku penelusuran online di Indonesia, optimisasi situs untuk perangkat yang lebih kecil dan peluncuran aplikasi yang dilakukan untuk meningkatkan kenyamanan pelanggan mendorong jutaan orang di Indonesia beralih menuju platform mobile. (RO/OL-1)
Ketum APPBI Alphonzus Widjaja meminta kepada pemerintah untuk menunda kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) dari yang sebelumnya 11 persen menjadi 12 persen.
Meskipun pemerintah masih memberlakukan kebijakan AA, ada data yang menunjukkan pertumbuhan belanja pemerintah masih cukup tinggi bahkan jauh lebih tinggi jika dibandingkan 2023.
Salah satu aspek penting dalam pengelolaan keuangan adalah bagaimana cara menghemat pengeluaran bulanan, terutama untuk belanja kebutuhan sehari-hari.
Dunia fashion preloved semakin berkembang dengan adanya berbagai acara dan pasar yang mendukung penjualan barang-barang preloved berkualitas.
KETUA Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja menyayangkan peraturan dari pemerintah yang tidak bisa menyelesaikan permasalahan impor ilegal.
Selain itu, metode pembayaran yang mudah dilakukan juga turut mendorong konsumen untuk lebih memilih belanja secara daring.
Perempuan berusia 30 tahun ini tidak pernah melewatkan membaca ulasan produk.
Sekarang, channel online juga sudah cukup berkembang. Konsumen sekarang menggunakan omni-channel, yaitu mereka berbelanja baik offline maupun online, tergantung kategori dan kebutuhan.
Di tengah kemudahan yang tersedia, aktivitas belanja daring masih memiliki tantangan, salah satu yang kerap terjadi adalah penipuan
Kartu Kredit BRI memperkenalkan kejutan baru untuk para penggunanya dengan program digital savvy yang menawarkan berbagai manfaat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved