Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
PRESIDEN Joko Widodo mewanti-wanti jajaran menterinya dan para pelaku usaha untuk mewaspadai krisis pangan yang sudah mulai terjadi di sejumlah negara.
Kepala negara menyebut, saat ini, ada sekitar 13 juta orang di dunia yang sudah mulai mengalami bencana kelaparan akibat kekurangan bahan pangan.
Masalah tersebut diperparah dengan keputusan 22 negara yang memilih menghentikan ekspor produk makanan mereka demi memenuhi kebutuhan domestik masing-masing.
"Dari semula hanya tiga negara yang stop ekspor pangan, sekarang sudah menjadi 22 negara. Hati-hati mengenai ini. Kalau kita tidak bisa mandiri urusan pangan, ini bisa menyebabkan bahaya bagi negara kita," ujar Jokowi dalam Perayaan 50 Tahun Hipmi di Jakarta, Jumat (10/6).
Sebagaimana diketahui, harga beberapa komoditas pangan utama seperti jagung, gandum dan kedelai terus mengalami kenaikan karena stok yang menipis.
Pandemi covid-19 dan perang Rusia-Ukraina menjadi akar permasalahan utamanya.
Baca juga: Dirjen PKH Kementan: Ketersediaan Hewan Kurban Cukup
Oleh karena itu, Jokowi mendorong para pelaku usaha, terutama yang tergabung di Hipmi, untuk mengambil peran.
Mereka diminta mulai bergerak lebih banyak di sektor pangan karena ada begitu banyak peluang yang bisa dimanfaatkan.
Jagung menjadi salah satu contoh. Saat ini, produksi jagung di Tanah Air masih belum mampu memenuhi kebutuhan.
"Tujuh tahun lalu kita masih impor jagung 3,5 juta ton. Tahun ini saya lihat impor kita sudah di angka 800 ribu ton. Ini turun sangat drastis tapi masih ada pekerjaan rumah untuk memenuhi 800 ribu ton itu. Jadi tanam jagung. Kita masih kekurangan. Pasti untung karena harga jagung baik," jelas mantan wali kota Solo itu.
Selain itu, ada pula sorgum yang bisa menjadi alternatif karena kaya akan karbohidrat. Tanaman tersebut bisa menjadi sumber pangan dan pakan di masa mendatang.
"Tanam sorgum di NTT. Saya sudah mencoba kemarin dan tumbuh sangat baik," tutur Jokowi.
Kemudian, ada juga porang yang digadang-gadang akan menjadi sumber pangan masa depan karena gluten free atau bebas protein gluten. Tanaman itu diyakini akan laris seiring dengan kesadaran tinggi masyarakat dunia untuk mengonsumsi makanan sehat.
"Ke depan saya pastikan karena ada problem yang lebih besar lagi yaitu perubahan iklim, pangan akan menjadi persoalan seluruh negara," tandas Jomowi.(OL-4)
Persoalan pangan adalah isu global yang harus ditangani serius.
Apabila Bapanas gagal meraih swasembada pangan dan tidak mampu menyediakan beras dengan harga terjangkau untuk masyarakat, lebih baik seluruh pejabat di Bapanas mundur.
KETAHANAN nasional harus dilandasi oleh kedaulatan pangan dan ketersediaan pangan yang tidak boleh bermasalah.
Menetapkan ketentuan mengenai informasi kandungan gula, garam, lemak, pesan Kesehatan, dan label gizi depan kemasan pada pangan olahan dan/atau pangan olahan siap saji.
Menurut Kementan tidak ada cara lain menghindari krisisi pangan selain mengebut program pompanisasi dan oplah.
Dengan inovasi benih, tidak ada alasan salah satu tanaman pangan tidak bisa ditanam di satu daerah karena kondisi geografisnya.
Kondisi ekonomi yang penuh ketidakpastian itu lantas berdampak krisis di berbagai negara.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berusaha mendapatkan dukungan berkelanjutan untuk perang di Gaza.
Pigai selain menemui anak-anak korban perang juga bertemu dengan otoritas Ukraina seperti Ombudsman Anak dan Kementerian Luar Negeri Ukraina.
Pemimpin-pemimpin G7 mengeluarkan peringatan keras terhadap Tiongkok, menuding dukungan terhadap industri pertahanan Rusia memungkinkan Moskow melanjutkan perang di Ukraina.
Ukraina menolak usulan perdamaian Presiden Rusia Vladimir Putin dalam beberapa jam setelah ditawarkan, dengan alasan tidak ada 'usulan perdamaian' baru dari Moskow.
Vladimir Putin telah menuntut agar Ukraina menyerahkan lebih banyak wilayah, menarik pasukan lebih jauh ke dalam negaranya sendir.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved