Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
PENGUATAN kerja sama dan sinergi antarpemerintah dan para pelaku ekonomi harus terus didorong untuk menciptakan transisi ekosistem ekonomi hijau (green economy) yang optimal. Pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19 yang terjadi selama dua tahun terakhir, bisa menjadi momentum mengembalikan kegiatan ekonomi bisnis yang memperhatikan masalah emisi karbon.
Ekonom Universitas Indonesia, Chairul Djakman, mengatakan, Indonesia merupakan negara yang unik karena memiliki banyak pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Di masa pandemi ini, pemulihan ekonomi bagi para pelaku UMKM juga menjadi perhatian pemerintah.
Dia pun berharap lewat Presidensi G20 Indonesia 2022 akan dapat mendorong pelaku UMKM terlibat bersama aktif dalam kampanye netralitas karbon yang juga menjadi agenda forum internasional tersebut.
“Dalam Presidensi G20 Indonesia bisa berperan melibatkan UMKM untuk mewujudkan netralitas karbon,” katanya dikutip dari siaran pers Kementerian Komunikasi dan Informatika, Minggu (6/3)
Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KemenkopUKM) pada Maret 2021, jumlah UMKM mencapai 64,2 juta. Kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto pun sebesar 61,07 persen atau senilai Rp8.573,89 triliun.
Selain itu, UMKM juga mampu menyerap 97 persen dari total tenaga kerja yang ada, serta dapat menghimpun sampai 60,42 persen dari total investasi di Indonesia. UMKM menjadi salah satu sektor yang menyelamatkan Indonesia dalam guncangan krisis global pada tahun 2008. Dengan demikian, katanya, UMKM memiliki peranan besar dalam ketahanan ekonomi nasional.
Baca juga : Airlangga Hartarto Apresiasi Peran Besar Nahdlatul Ulama Tingkatkan Ekonomi Umat
Menurutnya, sudah saatnya seluruh pelaku usaha berperan mewujudkan netralitas karbon. Untuk saat ini, kata dia, hal itu baru dilakukan oleh pelaku usaha besar yang peduli untuk terlibat dalam kampanye netralitas karbon.
“Sehingga gaungnya ini menurut saya harusnya bisa sampai ke pelaku UMKM,” ungkapnya.
Langkah mewujudkan netralitas karbon harus dilakukan secara kolaboratif sehingga tidak hanya menjadi tugas dan tanggung jawab pemerintah serta perusahaan besar saja. Keterlibatan masyarakat umum dan pelaku UMKM juga diperlukan.
Presidensi G20 Indonesia 2022 harus menjadi momentum untuk menghasilkan pedoman ekonomi hijau bagi pelaku UMKM untuk ikut aktif berperan dalam menciptakan ekosistem ekonomi hijau dari mulai rantai produksi hingga bisnis mereka.
“Mungkin salah satunya dalam hal komponen dalam UMKM itu yang selama ini nggak tersentuh padahal kan banyak sekali faktor yang bisa perkembangan bisnis di Indonesia,” pungkasnya. (RO/OL-7)
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) meraih penghargaan Anugerah Ekonomi Hijau untuk Infrastruktur Energi Baru Terbarukan (EBT) Ramah Lingkungan pada Selasa (30/7).
BKSAP DPR akan memberi perhatian pada perkembangan ekonomi hijau dengan berfokus pada kesejahteraan masyarakat
Penyelenggaraan Sustainable District Outlook berdampingan dengan Rapat Umum Anggota LTKL yang diadakan setiap tahunnya, yang ditandai dengan peluncuran laporan tahunan LTKL.
Penerapan ekonomi hijau dapat menciptakan lebih dari 4,4 juta lapangan kerja per tahun dan investasi baru
Menurut Airlangga Hartarto, Indonesia memiliki dua peluang besar dalam pengembangan ekonomi hijau.
UI NZI akan menjadi pusat dari dua kluster riset UI, yakni Center for Excellence in Energy Transition dan Center for Excellence in Conservation and Green Economy.
PT Pupuk Indonesia menandatangani Joint Development Study Agreement (JDSA) atau perjanjian studi pengembangan bersama dengan Chevron New Energies International.
Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki potensi cadangan penyimpanan karbon hingga 630 giga ton.
Pemerintah Indonesia menargetkan pengurangan emisi karbon, melalui beragam cara. Salah satu opsi yang diyakini paling berpengaruh, yakni memperkuat ekosistem kendaraan listrik.
Untuk menghadapi tantangan ini, dibutuhkan generasi muda yang peduli pada lingkungan dan memiliki pengetahuan serta keahlian membangun masa depan berkelanjutan.
PT Cemindo Gemilang, produsen Semen Merah Putih, untuk kedua kali meraih penghargaan kategori Continuing Progress in Climate Actions dari World Cement Association (WCA).
Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) membeberkan keberhasilan pemerintah Indonesia dalam menurunkan emisi karbon dan deforestasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved