Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PT Dharma Polimetal Tbk (“DRMA”), perusahaan yang bergerak di bidang usaha komponen otomotif untuk sepeda motor dan mobil, optimistis penjualan tahun depan akan meningkat sebesar 20%. Hal ini sejalan dengan rencana Perseroan melakukan penawaran umum perdana saham di akhir 2021 ini.
Rencananya, DRMA akan menerbitkan saham baru sekitar 15% dari jumlah modal yang disetor penuh pada saat Initial Public Offering (IPO), atau sebanyak banyaknya 705.882.300 (tujuh ratus lima juta delapan ratus delapan puluh dua ribu tiga ratus) lembar saham dengan rentang harga penawaran antara Rp500 hingga Rp620 per lembarnya. Melalui aksi penawaran umum perdana saham tersebut DRMA akan menghasilkan dana sekitar Rp352,9 miliar hingga Rp437,6 miliar.
Irianto Santoso, Direktur Utama DRMA, menyatakan, “Kami optimistis penjualan tahun depan akan meningkat 20% karena sektor otomotif mulai menunjukan pertumbuhan yang positif menjelang akhir tahun. Selain itu ditunjang oleh target dana dari kegiatan IPO, kami berharap mampu meraih kinerja yang lebih baik di tahun mendatang. Momen ini juga menjadikan Perseroan untuk terus memperkuat kemampuan R&D dan Engineering dan meningkatkan kapasitas produksi produk komponen otomotif seiring dengan bangkitnya sektor otomotif nasional tahun ini dan prospek pertumbuhan produk baru yang terus meningkat di masa datang.”
Adapun terkait alokasi dana IPO, DRMA akan menggunakan sebesar 70%-nya untuk belanja modal dalam rangka ekspansi bisnis Perseroan. Kemudian 25% digunakan untuk menambah modal dan kepemilikan anak usaha dan sisanya akan dimanfaatkan untuk kebutuhan modal kerja dan kebutuhan lainnya.
Bersamaan dengan Penawaran Umum Perdana Saham, Perseroan juga mengadakan Program Alokasi Saham Karyawan (Employee Stock Allocation/ESA) yakni sebesar 10% atau sebanyak-banyaknya 70.588.200 (tujuh puluh juta lima ratus delapan puluh delapan ribu dua ratus) saham.
Sementara itu CIMB Niaga Sekuritas dan Sucor Sekuritas berperan sebagai penjamin pelaksana emisi efek Dharma Polimetal. Masa penawaran awal IPO DRMA akan berlangsung pada 19-30 November 2021. Kemudian pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan diperkirakan dapat diperoleh pada 8 Desember 2021.
Sementara masa penawaran umum dijadwalkan berlangsung pada 9-15 Desember 2021, tanggal penjatahan pada 15 Desember 2021, dan distribusi saham secara elektronik pada 16 Desember 2021. Saham Dharma nantinya akan tercatat di Bursa Efek Indonesia pada 17 Desember 2021. (RO/OL-10)
Hyundai telah menurunkan asumsi pasar mobil ke level 800 ribu unit. Selain memperkenalkan produk baru, Hyundai juga berkomitmen untuk tidak menaikkan harga produk.
Momen ini tak hanya penting dalam perjalanan Jetour Auto di pasar mobil setir kanan dunia, tapi juga mencerminkan tekad untuk mempercepat strategi globalisasi.
Ada 56,3% UMKM berjualan melalui media sosial seperti Instagram, Facebook, dan TikTok dalam setahun terakhir.
WULING Motors (Wuling) berkolaborasi dengan PT Pegasus Prima Sakti (PPS), secara resmi menggelar seremoni pembukaan diler terbaru di Jatibarang, Indramayu,
KEMENTERIAN Perindustrian (Kemenperin) menyampaikan dalam 10 tahun terakhir, penjualan untuk kendaraan mobil di pasar domestik cenderung stagnan pada angka satu juta unit.
Aparsi ketar-ketir akan kehilangan omzet triliunan rupiah dari aturan larangan penjualan produk tembakau atau rokok dalam radius 200 meter dari satuan pendidikan dan tempat bermain anak
Profesionalisme adalah kunci utama dalam mengembangkan BUMN agar dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (31/7) sore ditutup menguat di tengah pelaku pasar bersikap wait and see terhadap kebijakan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed).
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (30/7) sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia. IHSG ditutup melemah 47,04 poin.
Jumlah emiten yang tercatat di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), per 19 Juli 2024, mencapai 934 perusahaan. Angka tersebut sudah naik dari jumlah yang tercatat pada akhir 2024.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (29/7) sore ditutup naik mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia dan global. IHSG ditutup menguat 0,72 poin.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (26/7) sore ditutup menguat dipimpin oleh saham-saham sektor energi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved