Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KOMISARIS Utama (Komut) PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok berjanji akan membereskan permasalahan yang terjadi di perusahaan penambangan minyak dan gas bumi milik pemerintah itu.
Selain membongkar kartu kredit para pejabat tinggi Pertamina yang dianggap tak efisien, kali ini Ahok mengungkapkan soal pengadaan pembayaran yang dinilai dipersulit oleh beberapa pihak.
"Kalau menyangkut Pertamina lapor ke saya. Pasti saya kerjain nanti kalau ada yang macam-macam, itu aja jaminan saya," tegas Ahok dalam webinar, Kamis (8/7).
"Kalau di Pertamina banyak sekali pengaduan termasuk pengadaan pembayaran yang dipersulit, jadi Pertamina punya satu kebiasaan enggak mau bayar (cepat). Padahal APBN kita itu ingin cepat (penyaluranya)," tambahnya.
Ahok pun membeberkan alasan perusahaan pelat merah itu enggan membayar cepat dalam pengadaan barang. Menurut pengakuannya, kalau pembayaran sudah dikerjakan, akan ada proses verifikasi yang memakan waktu.
Baca juga : Ahok Buka-bukaan, Banyak Pihak yang Tak Mau Dirinya di Pertamina
Saat proses itu berlangsung, Ahok mengatakan kerap dimanfaatkan oleh oknum ketiga yang menawarkan penyelesaian penyediaan barang dan diduga ada celah sogok menyogok.
"Di situ ada terjadi kemungkinan sogok menyogok. Ada pihak ketiga yang menawarkan bisa mengurus, mempermudah bantuan. Ini yang kami kontrol dari bawah agar semua mesti input dan harus bayar otomatis," jelas Ahok.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menekankan soal pentingnya transparansi kerja di lingkungan suatu perusahaan, termasuk Pertamina.
Ahok pun menyinggung di era digital ini segala informasi bisa didapat dan dibagikan ke publik asal sesuai ketentuan yang berlaku.
"Di dunia ini masih banyak kok orang baik yang membantu Anda. Jadi kalau Anda punya barang bagus, ya enggak usah takut. Saya juga sering ribut soal e-katalog. Apa sih yang susah? Tidak ada yang susah sebenarnya di zaman keterbukaan ini," pungkas Ahok. (OL-2)
Peran partai politik dalam menjaga kualitas demokrasi pada pelaksanaan Pilgub Jakarta sangat penting.
Rematch Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama di Pilkada DKI Jakarta diibaratkan seperti pertarungan di ring tinju antara Evander Holyfield lawan Mike Tyson.
Anies Baswedan unggul jauh dari dua pesaingnya dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024 dalam survei Indikator Politik Indonesia.
PDI Perjuangan merespons peluang Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kembali menjadi lawan Anies Baswedan di Pemilihan Gubernur Pilgub DKI Jakarta 2024.
Pak Ahok dan Pak Anies kalau dipertandingkan sepak bola, itu semacam El Clasico. Bukan sekedar rematch tetapi El Clasico. Ditunggu-tunggu banyak orang.
Ketua DPP PDIP Said Abdullah menjawab tingginya elektabilitas Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja (Ahok) Purnama di Pilgub DKI Jakarta
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved