Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
SELAMA periode 5-9 April 2021, pasar modal Indonesia mencatatkan data yang mayoritas bergerak positif.
"Peningkatan tertinggi terjadi pada rata-rata volume transaksi harian bursa sebesar 16,15% menjadi 15,907 miliar saham, dari 13,695 miliar saham pada pekan sebelumnya," ujar Sekretaris Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Yulianto Aji Sadono dalam keterangan resmi, Minggu (11/4).
Kemudian, peningkatan diikuti oleh rata-rata frekuensi transaksi harian bursa sebesar 4,4% menjadi 1.047.771 kali transaksi, dari pekan lalu sebanyak 1.003.634 kali transaksi.
Baca juga: Dorong Konsumsi Saat Ramadan, Pemerintah Kucurkan Rp25 Triliun
Kapitalisasi pasar selama sepekan turut meningkat 1,02% menjadi Rp7.174 triliun, dari Rp7.101,43 triliun pada penutupan pekan sebelumnya. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan juga mengalami kenaikan sebesar 0,98% pada level 6.070,21.
Sedangkan rata-rata nilai transaksi harian bursa mengalami perubahan 10,52% menjadi Rp9,510 triliun. Investor asing sepanjang 2021 masih mencatatkan beli bersih sebesar Rp8,853 triliun.
Dalam sepekan ini, BEI mencatatkan masing-masing satu obligasi dan sukuk, serta dua pencatatan perdana saham dan waran. Pada Rabu (7/4), Obligasi Berkelanjutan IV Pegadaian Tahap IV Tahun 2021 (Obligasi IV Tahap IV) dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Pegadaian Tahap IV Tahun 2021 (Sukuk I Tahap IV), yang diterbitkan oleh PT Pegadaian (Persero) mulai dicatatkan di BEI.
Baca juga: Aturan OJK Buy Back Saham Delisting Ancam Emiten Gulung Tikar
Obligasi IV Tahap IV dicatatkan dengan nilai nominal Rp3,28 triliun. Sedangkan Sukuk I Tahap IV dengan nilai nominal Rp765 miliar. Total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang 2021 adalah 21 Emisi dari 17 Emiten senilai Rp24,63 triliun.
Dengan pencatatan ini, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 480 emisi, dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp436,15 triliun dan US$47,5 juta. Capaian itu diterbitkan oleh 129 emiten.
Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 143 seri, dengan nilai nominal Rp4.169,77 triliun dan US$400 juta. Efek Beragun Asset (EBA) sebanyak 11 emisi senilai Rp6,89 triliun.(OL-11)
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (31/7) sore ditutup menguat di tengah pelaku pasar bersikap wait and see terhadap kebijakan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed).
IHSG dibuka menguat 59,46 poin atau 0,85% ke posisi 7.030,20. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 12,33 poin atau 1,41% ke posisi 883,75.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (30/7) sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia. IHSG ditutup melemah 47,04 poin.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (29/7) sore ditutup naik mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia dan global. IHSG ditutup menguat 0,72 poin.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (26/7) sore ditutup menguat dipimpin oleh saham-saham sektor energi.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (25/7) sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global.
PENGAMAT energi dari UGM Deendarlianto menilai pemerintah tidak perlu membentuk satuan tugas (satgas) untuk memperbaiki investasi hulu minyak dan gas (migas) di Indonesia.
Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki potensi cadangan penyimpanan karbon hingga 630 giga ton.
Stok lahan matang di empat kota mandiri milik PT Jababeka Tbk (KIJA) akan dijual untuk mencapai target penjualan properti minimal Rp2 triliun pada 2024.
Jumlah investor saham di Indonesia yang terus meningkat dari tahun ke tahun perlu didukung lebih lanjut oleh penguatan ekosistem pasar modal.
Prioritas strategis utama bagi bisnis di Indonesia dalam dua tahun ke depan ialah meningkatkan produktivitas dan kinerja operasional (83%) serta kepuasan dan retensi pelanggan (77%).
Presiden Joko Widodo menyebut sejumlah negara telah memberikan fasilitas Golden Visa untuk investor. Indonesia akan tertinggal dan merugi jika tidak segera meluncurkan fasilitas tersebut
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved