Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PANDEMI covid-19 menjadi tantangan berat bagi dunia usaha. Sebagian pelaku bisnis tak mampu bertahan, sebagian lagi justru bertumbuh. Salah satu entitas usaha yang tetap bertumbuh di masa pandemi ialah produsen makanan ringan, Mondelez Indonesia.
Survei AC Nielsen menyebut produsen biskuit Oreo, Biskuat, Ritz, Cadbury, dan keju Kraft ini termasuk dalam perusahaan fast moving consumer goods (FCMG) di Indonesia yang paling cepat bertumbuh dalam masa pandemi 2020. Lantas, bagaimana kiat mereka bertahan.
President Director Mondelez di Indonesia, Prashant Peres, mengungkapkan, dampak pandemi juga dirasakan perusahaan. Kondisi itu akhirnya mendorong perusahaan global ini untuk mengubah cara kerja. Hal pertama yang dilakukan ialah berkomunikasi dengan seluruh pihak di perusahaan guna memastikan standar keamanan dan keselamatan bagi setiap karyawan dan keluarga.
"Kami menyadari bahwa keselamatan dan keamanan pekerja adalah hal yang sangat penting, dengan memastikan mereka memahami hal tersebut dan mengimplementasikan standar yang sudah ditetapkan, maka berbagai lini bisnis bisa terus berjalan untuk senantiasa melayani konsumen kami," ujar Prashant dalam sesi wawancara virtual, beberapa waktu lalu.
Langkah kedua ialah memfokuskan strategi pada kategori yang relevan selama pandemi ini. Sebagai bagian dari perusahan global, Mondelez Indonesia belajar bagaimana menghadapi pandemi dari negara lain seperti Tiongkok lebih dulu mengalami pandemi.
"Jadi kami melihat dan mempelajari kategori produk ataupun saluran penjualan apa saja yang memiliki kinerja baik selama pandemi, kemudian kami memodifikasi pendekatan kami untuk fokus pada kategori atau saluran penjualan tersebut," papar Prashant yang memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun di bidang pemasaran, khususnya dalam produk camilan, makanan, perawatan tubuh, dan juga es krim di Asia, Australia, dan Afrika.
Strategi selanjutnya yang tak kalah penting adalah senantiasa mengedepankan sikap positif dan terus melihat ke depan. Mondelez melihat Indonesia sebagai negara dengan kesempatan berkembang yang sangat besar.
"Pasar camilan secara umum di Indonesia adalah sekitar Rp238 trilliun, sementara untuk biskuit sendiri lebih dari Rp22,6 triliun," kata Prashant.
Baca juga: Pasar Mitra Tani dan Gerai Pangan Lokal Tambah Outlet di Bogor
Karenanya, lanjut dia, selain memikirkan solusi jangka pendek di masa pandemi, mereka juga mempersiapkan agenda jangka panjang. Terlebih, Mondelez International memiliki survei global The State of Snacking yang menyebutkan bahwa kebiasaan ngemil masyarakat Indonesia di masa pandemi mengalami peningkatan sebesar 60%. Frekuensi ngemil masyarakat Indonesia bisa sampai 4 kali sehari.
"Dari fakta ini, kami bisa melihat adanya kesempatan besar bagi kami untuk bertumbuh dari tahun ke tahun terkait kebiasaan mengemil tersebut. Survei tersebut merupakan bagian dari visi kami untuk menjadi leader dalam kategori makanan ringan sekaligus menjadi kepedulian kami dalam mendorong konsumen untuk bisa #NgemilBijak sehingga mendapatkan manfaat yang baik dari camilan, baik untuk tubuh dan pikiran," tutur laki-laki yang pernah memimpin Cadbury India ini.
Dengan potensialnya pasar Indonesia, sambungnya, Mondelez International berkomitmen untuk terus berinvestasi di Indonesia, termasuk di antaranya dalam hal peningkatan produksi.
"Pabrik biskuit kami di Cikarang adalah pusat ekspor dan memasok biskuit Oreo dan Ritz ke hampir 40 negara di Asia Tenggara, Asia, Australia, Timur Tengah, termasuk Jepang, negara yang sangat memperhatikan kualitas produk, sehingga pabrik tersebut menjadi satu dari pusat produksi biskuit kelas dunia. Selain pabrik biskuit di Cikarang untuk Oreo dan Ritz, kami juga memiliki pabrik keju Kraft di Padalarang dan co-manufacturing di Gresik, salah satunya untuk memproduksi Biskuat," lanjutnya.
Selain capaian bisnis, hal yang dinilai tak kalah penting bagi Mondelez ialah memastikan bahwa mereka bermain secara kompetitif di kategori/pasar yang dimasuki.
"Ketika melihat dari sudut pandang yang menyeluruh dan komprehensif, pangsa pasar kami bertumbuh dengan sangat baik, contohnya seperti Oreo, yang berhasil memberikan pencapaian yang sangat signifikan dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir bahkan Oreo sekarang menempati posisi kedua untuk brand di kategori biskuit di Indonesia," pungkas Prashant. (RO/S-2)
Pos Indonesia tidak hanya bertransformasi di bidang operasional dan bisnis perusahaan, tetapi juga reorientasi dari model bisnis tradisional ke bisnis logistik modern.
Pertumbuhan kredit dan pembiayaan segmen UMKM mendorong peningkatan proporsi kredit UMKM secara kumulatif.
Prioritas strategis utama bagi bisnis di Indonesia dalam dua tahun ke depan ialah meningkatkan produktivitas dan kinerja operasional (83%) serta kepuasan dan retensi pelanggan (77%).
MEMANFAATKAN dunia digital dalam bisnis merupakan hal yang sangat penting. Apalagi di era digitalisasi seperti sekarang.
Pendakwah Habib Jafar menyebut setiap kolaborasi yang dilakukan oleh para entitas bisnis lokal dapat memperkuat tali persaudaraan sebagai bangsa Indonesia.
Persaingan ketat mendorong produktivitas tenaga kerja, daya inovasi bisnis, dan tingkat upah yang semakin tinggi.
Sustainability tourism bakal jadi tren terutama di kalangan gen Z. Liburan itu menjadi prioritas gen Z.
Korea Selatan terus mempromosikan produk-produk makanan dan minuman ke Indonesia. Salah satunya, produk pertanian seperti buah-buahan seperti strawberry dan peach.
Tren makanan dan minuman Korea yang semakin mendunia berkat Hallyu atau Korean Wave berhasil mendongkrak ekspor Korean Food ke pasar Indonesia. Hal itu pun dimanfaatkan
Jika produk obat, makanan, serta kosmetik yang beredar sudah terjamin keamanannya, maka konsumen atau masyarakat bisa tenang.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi deflasi 0,08% secara bulanan (month to month/mtm) pada Juni 2024.
Depresiasi rupiah sangat berdampak pada industri makanan dan minuman (mamin). Pasalnya, suplai bahan baku dari industri tersebut bergantung dari impor.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved