Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
WAKIL Menteri (Wamen) II BUMN Kartika Wirjoatmodjo PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) akan melakukan rights issue atau Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) di Bursa Efek Indonesia. Ditargetkan aksi korporasi ini mampu menghimpun dana senilai USD500 juta atau setara Rp7,15 triliun.
Tiko sapaan akrab Kartika mengatakan emiten berkode BRIS ini juga akan menargetkan menambah jumlah saham beredar perusahaan (free float) atau saham yang dimiliki publik, memenuhi ketentuan kepemilikan minimal 7,5%. Rights issue ini sekaligus ditujukan untuk mencari partner strategis perusahaan.
"Tahun 2021 ini Bank Syariah Indonesia atau BSI akan melakukan rights issue. Ini merupakan bagian dari ketentuan free float dan juga untuk menemukan strategic partner," ujar Tiko pada keynote speech Outlook 2021 Mandiri Management Investasi, Rabu (10/3).
Melalui aksi korporasi, BSI menargetkan investor global sebagai pemilik saham emiten melalui Sovereign Wealth Fund atau Indonesia Investment Authority (INA).
"Kami ingin melakukan rights issue dan tentunya jika ada match of interest kami akan sangat terbuka untuk bekerjasama dengan investor yang ingin mengambil block seed di BSI ke depannya," kata Tiko.
Lebih lanjut Tiko menyampaikan di 2021 ini, direncanakan akan ada dua anak BUMN yang akan melakukan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO). Perusahaan tersebut berasal dari anak usaha Pertamina dan Telkom.
"Tahun ini ada ada dua peluang IPO dari perusahaan telco tower terbesar di Indonesia dari Telkom dan juga Pertamina Geothermal," kata Tiko.
baca juga: Bank Syariah Indonesia Ciptakan Pembiayaan yang Kompetitif
Anak usaha Telkom yang dimaksud adalah Mitratel, sebuah perusahaan tower. Dari Pertamina, ditargetkan untuk IPO tahun ini yaitu Pertamina Geothermal. Langkah selanjutnya dari BUMN, dia bocorkan, di tahun 2022 nanti, direncanakan induk dari holding rumah sakit milik BUMN Indonesia Healthcare Corporation (IHC) untuk melakukan IPO.
Lalu di 2023 Telkom Indonesia akan membawa anak usaha di bidang data center untuk melakukan IPO ataupun joint venture partnership. WIKA Realty juga diperkirakan akan IPO di 2023. (OL-3)
Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2023 menunjukkan bahwa angka anak tidak sekolah meningkat seiring bertambahnya usia.
JURU Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arief mengungkapkan bahwa perekonomian Indonesia tumbuh positif dengan pertumbuhan di triwulan I 2024 mencapai 5,11 persen
Peran pemerintah daerah sangat krusial untuk mendukung pencapaian Indonesia menjadi negara maju. Optimalisasi peranan daerah dapat mempercepat Indonesia keluar dari middle income trap.
Iwan mengatakan penentuan kebijakan terkait IHT harus dirumuskan secara matang. Harus ada pertimabngan dampaknya bagi kemampuan industri dalam menyerap tenaga kerja.
YULIOT Tanjung resmi diangkat menjadi Wakil Menteri Investasi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi)
EKONOM Universitas Paramadina Wijayanto Samirin menilai presiden terpilih Prabowo Subianto akan dihadapkan pada empat hal krusial ketika mulai menjadi Kepala Negara nantinya.
PT Bank Syariah Indonesia (BSI) secara konsisten mendorong pertumbuhan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), salah satunya dari aspek digital.
PT Bank Syariah Indonesia (BSI) dinilai perlu memperbaiki reputasi perusahaan kepada publik. Pasalnya, sejak diresmikan berdiri, sudah terlalu banyak isu miring yang menghampirinya.
MENTERI Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir angkat bicara perihal keputusan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah yang melakukan penarikan dana jumbo dari PT Bank Syariah Indonesia (BSI).
UPAYA merger tiga bank BUMN syariah pada 2021 dinilai tak membuahkan hasil. Tujuan untuk menjadikan Bank Syariah Indonesia sebagai entitas syariah terbesar dunia juga dianggap sekadar angan.
Secara nominal, total penukaran riyal di BSI hingga Mei 2024 menembus 116,92 juta SAR, sehingga menghasilkan fee based income (FBI) sebesar Rp16,74 miliar.
PP Muhammadiyah menarik seluruh dana dari Bank Syarian Indonesia (BSI) karena keluhan tidak direspon. DPR RI meminta Menteri BUMN Erick Thohir mengevaluasi manajemen BSi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved