Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KEBERADAAN Sovereign Wealth Fund melalui Lembaga Pengelola Investasi (LPI) sangat penting sebagai sumber pendanaan yang lebih stabil. SWF di Indonesia berbeda dengan yang ada di negara dengan neraca transaksi pembayaran surplus atau surplus ekspor impor dan arus seperti Tiongkok, Taiwan, Singapura, dan Norwegia.
Direktur Utama Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Mirza Adityaswara mengatakan itu dalam acara virtual Sovereign Wealth Fund, Strategi Pendanaan Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan oleh LPPI, Kamis (25/2). Perbedaannya, negara-negara itu punya berlimpah cadangan devisa dan membentuk SWF untuk menyalurkan kelebihan cadangan devisa sebagai investasi aset-aset di luar negeri.
"SWF ini diharapkan dana bisa masuk, mendanai aset yang ada di Indonesia, dan diharapkan bisa masuk dan bertahan cukup lama di Indonesia. Di satu sisi ikut mengembangkan perusahaan, tata kelola dan aset tersebut, baik infrastruktur atau lainnya. Negara berharap dana itu bisa menetap lama di Indonesia," kata Mirza.
Indonesia perlu Sovereign Wealth Fund untuk mengundang modal dari luar negeri untuk membiayai pembangunan, baik yang dibangun oleh pemerintah maupun swasta. "Sebab dana dalam negeri Indonesia itu kurang. Perbankan di Indonesia dananya hanya sekitar 35% dari ekonomi atau produk domestik bruto (PDB Indonesia)," kata Mirza.
Itu berarti kredit juga tidak bisa lebih besar daripada dana yang dihimpun. Kredit perbankan, dia katakan, juga hanya sekitar 32%-35% dari PDB Indonesia.
Sumber dana lain pembangunan juga bisa berasal dari asuransi, dana pensiun, reksa dana, dan sebagainya. Namun bila dikumpulkan dana itu belum juga memenuhi. Menurut hitungannya, dana pensiun Indonesia hanya sekitar Rp400 triliun, asuransi sekitar Rp1.000 triliun. PDB Indonesia sekitar Rp15 ribu triliun.
"Jadi bila semua sumber itu dikumpulkan, mungkin hanya terkumpul sekitar 55% dari PDB Indonesia. Karenanya, Indonesia perlu dana dari luar negeri. Itu tidak bisa kita anggap sesuatu yang kita hindari. Sebab untuk membangun negara dengan keterbatasan dana, harus mengundang dana dari luar negeri," kata Mirza. (OL-14)
UU Cipta Kerja merupakan sebuah instrumen deregulasi dan debirokratisasi.
Realisasi investasi di DKI Jakarta menjadi yang tertinggi nomor dua di Indonesia setelah Jawa Barat, dengan nilai investasi hingga semester I 2024 mencapai Rp120 triliun.
INCREMENTAL Capital Output Ratio (ICOR) Indonesia dinilai masih perlu diperbaiki guna mendorong investasi yang lebih efisien di Tanah Air.
Indonesia mempunyai hubungan sejarah yang panjang dengan negara-negara Teluk seperti Saudi Arabia, Ini Emirat Arab, Qatar, Bahrain, Oman, dan Kuwait.
JURU Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arief mengungkapkan bahwa perekonomian Indonesia tumbuh positif dengan pertumbuhan di triwulan I 2024 mencapai 5,11 persen
BPJS Ketenagakerjaan mendapatkan penghargaan khusus dalam Best Insurance Awards 2024 yang diselenggarakan oleh Investortrust
Kebijakan Publik Syafril Sjofyan menilai unsur kesengajaan tersebut diduga hadir dari Perum Bulog.
Impor ilegal adalah hal yang harus dihadapi secara bersama-sama agar tidak terus menggerus pasar dalam negeri Indonesia.
Pihak yang paling dirugikan dari maraknya impor produk asing saat ini adalah industri kecil dan menengah (IKM), bukanlah usaha kecil dan menengah (UKM).
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menyita barang impor ilegal yang dikelola oleh WNA
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki mengakui target digitalisasi UKM tidak akan tercapai di tahun ini.
Jerry mengakui, selama ini Perum Bulog tidak pernah transparan dalam urusan pengadaan hingga distribusi beras.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved