Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
MENTERI Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo menuturkan, sektor kelautan dan perikanan punya potensi besar menjadi penggerak roda ekonomi nasional. Hal ini disampaikan Menteri Edhy saat mengisi webinar Jakarta Food Security Summit-5 secara virtual, Kamis (19/11).
Dia mengemukakan, ada beberapa alasan sektor tersebut bakal mampu mendongkrak ekonomi. Yang pertama, ungkap Edhy ialah Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, baik ditinjau dari kuantitas maupun diversitas.
"Bangsa kita memiliki keunggulan dalam kekayaan sumber daya kelautan dan perikanan karena 2/3 dari luas total wilayah kita adalah lautan. Maka tidak salah kalau kita memilih sektor kelautan dan perikanan menjadi penggerak roda perekonomian nasional," ujar Edhy dalam keterangan resminya.
Alasan berikutnya, sumber daya di sektor kelautan dan perikanan selalu dapat diperbaharui atau renewable resources. Menurutnya, hal itu bisa bertahan dalam jangka panjang selama diikuti dengan pengelolaan yang arif dan berkelanjutan.
"Banyak hal yang dulunya hanya bisa kita ambil dari lapangan, dari lautan, rawa, maupun pantai, sekarang sudah bisa kita hasilkan sendiri dengan dipijahkan. Diantaranya kerapu, kepiting, dan masih banyak lagi," urai Menteri KKP
Baca juga : Kunjungi AS, Menteri KKP Ingin Perkuat Budidaya Udang
Alasan lain, lanjut Edhy, sektor kelautan dan perikanan memiliki keterkaitan kuat dengan industri-industri lain. Serta daya serap tenaga kerja industri kelautan dan perikanan cukup tinggi.
"Pada umumnya industri perikanan berbasis sumber daya lokal dengan input rupiah namun dapat menghasilkan output dalam bentuk dolar seperti udang, tuna, cakalang dan lain sebagainya," ujar Politikus Gerindra itu.
Disamping keunggulan potensi yang dimiliki, Menteri KKP menilai prospek pasar produk kelautan dan perikanan menunjukkan pangsa yang terus meningkat. Hal itu didasarkan oleh jumlah penduduk dunia terus bertambah jumlahnya yang turut memperbesar permintaan pangan laut.
"Tidak cuma kebutuhan pangan, manusia juga membutuhkan kelengkapan hidup yang lain seperti kosmetik dan obat-obatan. Kebutuhan-kebutuhan tersebut banyak terkandung di dalam sumber daya hayati di perairan Indonesia," pungkas Edhy. (OL-7)
Ikan patin yang memiliki nama ilmiah Pangasius sp. memiliki manfaat kesehatan tinggi berkat kandungan vitamin, mineral dan protein yang melimpah.
Kegiatan ini dirancang sebagai wadah untuk mengintegrasikan beragam peluang dan informasi terkini dari berbagai sektor dan stakeholders.
Kemitraan dan kolaborasi adalah keniscayaan yang harus kita dukung bersama agar kualitas pendidikan vokasi terus meningkat.
Pasar makanan laut global diperkirakan tumbuh sebesar 8,92% pada tahun 2025.
ASIAN-Pacific Aquaculture 2024 (APA 2024) yang baru saja digelar di Surabaya, Jawa Timur, bisa menjadi momentum bagi Indonesia dalam meningkatkan investasi pada sektor perikanan.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyoroti upaya pengembangan budidaya perikanan nasional. Ia berharap langkah itu bisa mendorong sektor perikanan.
Para pengurus HAPPI yang baru saja dilantik diharapkan berperan dan ambil bagian dalam kebijakan pembangunan kelautan dan kemaritiman Indonesia.
Pertanian pesisir dan potensi kepariwisataan penting juga untuk dibuatkan format kerja sama blue economy.
Hakeng menyebut latar belakang maritim pada calon pimpinan KPK, diharapkan dapat membawa perspektif baru dalam upaya pemberantasan korupsi.
Dengan kunjungan kapal ini memungkinkan para ilmuwan untuk melakukan kajian dan pemetaan laut dengan lebih efisien.
Pendekatan melalui cara diplomasi dinilai efektif dalam menjaga kedaulatan maritim Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved