Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
BADAN Pusat Statitstik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi nasional di triwulan III 2020 berada di angka -3,49%, lebih baik dari triwulan II 2020 yang tumbuh -5,32%. Meski secara teori Indonesia resmi resesi, angka pertumbuhan itu juga menunjukkan bahwa dampak terburuk dari pandemi telah berhasil dilewati.
Demikian disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat menyampaikan pernyataan resmi terkait laporan pertumbuhan ekonomi triwulan III oleh BPS secara virtual, Kamis (5/11).
"Ini artinya di triwulan III 2020 menunjukkan the worst is over, hal paling buruk, dampak terburuk dari Covid-19 yang terjadi di triwulan II sudah kita lewati dan sekarang kita dalam tahap pemulihan," ujarnya.
Menurutnya, dari laporan BPS itu pula dapat dilihat adanya turning point (titik balik) dari pelemahan di tiap indikator ekonomi. Meski belum semua pulih secara optimal, diharapkan tren perbaikan terus terjadi bertahap hingga triwulan IV ekonomi nasional dapat tumbuh mendekati titik netral di angka 0%.
Merujuk data BPS hampir seluruh sektor produksi menunjukkan pemulihan, misal sektor transportasi dan pergudangan yang pada triwulan II 2020 tumbuh -30,8% telah menunjukkan perbaikan di triwulan III dengan tumbuh di angka -16,7%. Pun demikian dengan sektor akomodasi makanan dan minuman yang tumbuh -11,9% di triwulan III 2020, lebih baik dari triwulan II yang tumbuh di angka -22%.
"Berbagai stimulus fiskal baik dalam bentuk insentif perpajakan maupun dorongan-dorongan belanja untuk bisa membantu bangkitnya kembali sektor produksi akan terus kita lakukan dan kita lakukan evaluasi agar semakin memberikan dorongan pemulihan yang makin kuat di sektor-sektor ekonomi tersebut," terang Sri Mulyani.
Optimisme pemulihan turut didorong oleh kinerja sektor pertanian yang selama pandemi memiliki pertumbuhan positif. Pada triwulan III 2020 tercatat pertumbuhannya berada di angka 2,2%. Pergeseran masa panen padi dan positifnya kinerja ekspor crude palm oil (CPO) Indonesia menjadi salah satu indikator pendorong pertumbuhan tersebut.
Oleh karenanya pemerintah akan berupaya untuk menjaga dan mendorong tren pemulihan ekonomi secara optimal. Berbagai kebijakan untuk mendukung penanganan pandemi dan memulihkan ekonomi pun akan terus dikeluarkan pemerintah.
"Upaya pemulihan akan terus diakselerasi sehingga momentum pertumbuhan akan terus kembali ke zona positif pada triwulan IV dan 2021," pungkas Sri Mulyani. (X-12)
INCREMENTAL Capital Output Ratio (ICOR) Indonesia dinilai masih perlu diperbaiki guna mendorong investasi yang lebih efisien di Tanah Air.
KETIMPANGAN Indeks Pembangunan Manusia (HDI) yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia disoroti. Sebagai contoh, HDI Jakarta mencapai 82,46 dan Papua masih di angka 62,25.
Bank Dunia juga mengapresiasi program pencegahan dan penurunan stunting yang dilakukan oleh Indonesia.
PADA kuartal I Indonesia merealisasikan pertumbuhan ekonomi di angka 5,11%. Untuk kuartal II Center of Reform on Economics (CoRE) memprediksi pertumbuhan ekonomi hanya 4,9%-5%.
PRESEIDEN terpilih, Prabowo Subianto menegaskan bahwa dirinya optimis Indonesia bisa mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen di masa jabatannya yang akan datang.
Dengan durasi kerja tersisa tiga bulan, fokus pekerjaan Wameninves lebih kepada penyelesaian regulasi dan pelaksanaan kegiatan investasi.
Presiden Joko Widodo menyambut baik rilis Badan Psuat Statistik terkait pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal pertama 2024. Menurutnya, angka 5,11% adalah hasil yang baik.
PRESIDEN Joko Widodo menegaskan pentingnya sinkronisasi dan koordinasi yang kuat antara pemerintah pusat dan daerah dalam pelaksanaan program-program pembangunan.
Optimisme juga didasari dari Bank Indonesia yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2024 akan meningkat dalam kisaran 4,7%-5,5%.
Data resmi bulanan pada Rabu (13/3) menunjukkan produk domestik bruto tumbuh 0,2% menyusul penurunan tipis 0,1% pada bulan Desember
Inflasi Jepang melambat kurang dari yang diharapkan menjadi dua persen pada Januari. Ini mencapai target bank sentral.
EKONOM Poltak Hotradero mengatakan hampir setengah dari keranjang belanja masyarakat Indonesia adalah makanan dan bahan pangan. Jadi kalau harga bahan pangan naik, mengurangi daya beli
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved