Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Upayakan Sinergi Fiskal dan Moneter Pulihkan Ekonomi

M Ilham Ramadhan Avisena
05/11/2020 16:50
Upayakan Sinergi Fiskal dan Moneter Pulihkan Ekonomi
.(ANTARA/Muhammad Adimaja)

PEMERINTAH akan terus mengupayakan melahirkan kebijakan fiskal untuk menjaga dan mendorong tren pemulihan ekonomi nasional. Sinergi bersama otoritas moneter turut diperkuat untuk menjaga momentum pemulihan yang sedang terjadi.

“Berbagai kebijakan baik pada sisi fiskal yang dengan terus menerus melakukan upaya pemulihan melalui insentif dari sisi perpajakan, belanja negara, baik dari pusat, daerah, maupun dukungan dari pembiayaan, diharapkan terus mendorong berbagai kegiatan sektoral dan di daerah,” tutur Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat menyampaikan pernyataan resmi secara virtual, Kamis (5/11).

“Demikian pula kebijakan moneter bersama pemerintah terus berupaya memulihkan perekonomian nasional. Sektor keuangan yang stabil akan terus dijaga dalam mendukung pemulihan ekonomi. Kemudahan berusaha dan berbagai upaya di dalam program struktural akan dilakukan dalam rangka memerbaiki kinerja perekonomian terutama di sektor riil dan jasa,” sambungnya.

Dia bilang, perbaikan kinerja ekonomi mulai terlihat dan itu akan terus dijaga oleh pemerintah melalui berbagai upaya. Salah satu cerminan perbaikan dapat dilihat dari tingkat Purchasing Manager’s Index (PMI) manufaktur Indonesia dan indeks penjualan ritel yang meningkat pesar di triwulan III 2020.

Posisi PMI manufaktur Indonesia, kata Sri Mulyani, berada di level 48,3. Ini jauh lebih baik dibandingkan posisi triwulan II 2020 yang berada di level 31,7. Pun demikian indeks penjualan ritel yang pada triwulan III 2020 mencapai -9,6%, lebih baik ketimbang triwulan II 2020 di angka -18,2%.

“Perbaikan kinerja ekonomi nasional, baik dari sisi konsumsi maupun investasi, diharapkan terus berjalan, meningkat dan diakselerasi,” ujarnya.

Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), industri pengolahan mengalami perbaikan di triwulan III 2020 yang mencapai -4,3%, lebih baik dibanding triwulan II di -6,2%. Sri Mulyani bilang, perbaikan itu terjadi lantaran adanya pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di berbagai wilayah industri nasional.

Perbaikan juga terjadi di sektor perdagangan, tercatat pada triwulan III 2020 mencapai -5%, lebih baik dibanding triwulan II 2020 yang -7,6%. Perbaikan kinerja di sektor perdagangan dinilai karena kondisi penanganan pandemi telah membaik yang menjadi indikator mobilitas masyarakat.

"Dilihat dari berbagai hal itu, ini makin mengonfirmasi bahwa posisi terburuk akibat covid-19 memang sudah kita lewati. Oleh karena itu, upaya pemerintah untuk terus mengendalikan covid-19 dibantu dan bersama-sama dengan seluruh pihak terutama masyarakat yang terus melaksanakan disiplin protokol kesehatan akan sangat menentukan pemulihan di berbagai kegiatan sektor ekonomi ini,” pungkas Sri Mulyani. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu
Berita Lainnya