Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
UDANG merupakan hasil ekspor perikanan andalan Indonesia yang mencapai 40% dari seluruh ekspor perikanan. Selain itu, udang juga termasuk dalam 10 komoditas nonmigas dengan surplus terbesar di Indonesia.
Hal itu membuat Baba Rafi tertarik menggeluti bisnis tambak udang vaname dan menjadikannya dengan model waralaba. Melalui waralaba tambak udang ini, Baba Rafi mengundang masyarakat untuk dapat menjadi investor dengan seluruh operasional dan manajemen bisnis dikelola oleh pihak Baba Rafi sehingga tingkat keamanan dalam berinvestasi terjamin.
Kepastian hasil produksi tambak udang vaname Baba Rafi semakin terjaga dengan masuknya eFishery sebagai pengelola tambak. Sejak didirikan 2013, eFishery dikenal sebagai pemain utama di bidang teknologi akuakultur dan merupakan perusahaan aquaculture intelligence pertama di Indonesia.
Salah satu produk eFisheryFeeder yaitu alat pemberi pakan otomatis berbasis cloud yang mampu meningkatkan mutu dan hasil panen ikan dan udang. Perusahaan ini juga menawarkan solusi untuk memecahkan masalah-masalah lain di sektor akuakultur secara terintegrasi dengan mengacu pada data dan teknologi.
Founder dan Group CEO Baba Rafi Enterprise, Hendy Setiono, menyadari pentingnya sentuhan teknologi dalam pengelolaan tambak udang. "Di era revolusi industri 4.0, tidak bisa kita pungkiri peran teknologi dalam segala hal, salah satunya di bidang akuakultur,” ujarnya.
Dalam kerja sama itu, eFishery bertindak sebagai technical expert yang akan mengatur manajemen operasional tambak dan memberikan pendampingan dari awal hingga akhir siklus budi daya. Pendampingan dimulai dari proses penyediaan benih, pemilihan pakan, hingga penyediaan teknologi pendukung.
Selain teknologi eFisheryFeeder yang mampu mengefisienkan FCR, perusahaan rintisan (start-up) agriculture technology tersebut juga menggunakan inovasi terbaru untuk menghindarkan penyakit pada udang. Serangan penyakit pada udang diketahui mampu menyebabkan penurunan hasil panen hingga 90 persen.
“Potensi tambak udang di Indonesia amat besar. Dengan target pemerintah untuk meningkatkan nilai produksi udang sebesar tiga kali lipat selama lima tahun ke depan, kita butuh inovasi bisnis agar hal ini dapat tercapai," ujar CEO & Co-Founder eFishery, Gibran Huzaifah.
Menurutnya, model waralaba tambak udang yang diterapkan Baba Rafi tergolong pola ekspansi bisnis yang sangat inovatif dan scalable. Model ekspansi ini dikombinasikan dengan teknologi serta layanan eFishery diharapkan dapat menjadi standar dan contoh operasional tambak udang yang dapat direplikasi dengan cepat.
"Kami berharap dapat menjadi lokomotif dalam mengakselerasi dan menjadikan Indonesia sebagai produsen udang nomor satu di dunia,” Gibran menjelaskan. Penerapan teknologi oleh eFishery diperkirakan mampu menekan angka kegagalan panen hingga 50 persen.
Kombinasi antara teknologi, pendekatan sains, dan staf ahli di lapangan diprediksi mampu meningkatkan tingkat produksi atau hasil panen dari tambak udang hingga 25-30 persen. Upaya ini diharapkan mampu mendongkrak potensi Indonesia yang saat ini merupakan negara produsen udang ketiga terbesar di dunia, setelah Tiongkok dan India.
Penjualan udang akan difasilitasi Baba Rafi sehingga pemilik modal tidak perlu khawatir akan kesulitan dalam memasarkan hasil panennya. Hingga saat ini, Baba Rafi mengelola 204 kolam tambak yang berada di Subang dan Lampung.
Sejak diluncurkan pada 2017, waralaba tambak udang vaname Baba Rafi laris manis dan telah memiliki ratusan investor. Dalam beberapa tahun ke depan, diharapkan ada 500 tambak yang dikelola secara digital oleh Baba Rafi dan eFishery.
Bagi Baba Rafi, itu merupakan kerja sama pertama yang dilakukan dengan tech startup dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi udang vaname dengan menerapkan internet of things (IoT). Pada fase pertama dalam kolaborasi ini, eFishery akan mengelola 71 tambak udang seluas 40.000 meter persegi yang merupakan kelolaan Baba Rafi. (RO/OL-14)
Ikan patin yang memiliki nama ilmiah Pangasius sp. memiliki manfaat kesehatan tinggi berkat kandungan vitamin, mineral dan protein yang melimpah.
Kegiatan ini dirancang sebagai wadah untuk mengintegrasikan beragam peluang dan informasi terkini dari berbagai sektor dan stakeholders.
Kemitraan dan kolaborasi adalah keniscayaan yang harus kita dukung bersama agar kualitas pendidikan vokasi terus meningkat.
Pasar makanan laut global diperkirakan tumbuh sebesar 8,92% pada tahun 2025.
ASIAN-Pacific Aquaculture 2024 (APA 2024) yang baru saja digelar di Surabaya, Jawa Timur, bisa menjadi momentum bagi Indonesia dalam meningkatkan investasi pada sektor perikanan.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyoroti upaya pengembangan budidaya perikanan nasional. Ia berharap langkah itu bisa mendorong sektor perikanan.
PENGAMAT energi dari UGM Deendarlianto menilai pemerintah tidak perlu membentuk satuan tugas (satgas) untuk memperbaiki investasi hulu minyak dan gas (migas) di Indonesia.
Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki potensi cadangan penyimpanan karbon hingga 630 giga ton.
Stok lahan matang di empat kota mandiri milik PT Jababeka Tbk (KIJA) akan dijual untuk mencapai target penjualan properti minimal Rp2 triliun pada 2024.
Jumlah investor saham di Indonesia yang terus meningkat dari tahun ke tahun perlu didukung lebih lanjut oleh penguatan ekosistem pasar modal.
Prioritas strategis utama bagi bisnis di Indonesia dalam dua tahun ke depan ialah meningkatkan produktivitas dan kinerja operasional (83%) serta kepuasan dan retensi pelanggan (77%).
Presiden Joko Widodo menyebut sejumlah negara telah memberikan fasilitas Golden Visa untuk investor. Indonesia akan tertinggal dan merugi jika tidak segera meluncurkan fasilitas tersebut
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved