Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
AKADEMI Universitas Nasional (Unas) Jakarta meminta semua pihak khususnya pemerintah untuk tidak mencemaskan adanya bonus demograsi Indonesia yang diperkirakan Badan Perencana Pembangunan Nasional (Bappenas) jumlahnya mencapai 64 persen dari total jumlah penduduk sebanyak 297 juta jiwa pada tahun 2030-2040. Jepang pernah mengalami hal tersebut pada 1950 yang bisa dimanfaatkan dengan baik.
“Jepang melesat menjadi negara dengan kekuatan ekonomi ketiga dunia pada dekade 70-an setelah Amerika Serikat dan Uni Soviet,” ungkap Dr. Irma Indrayani, S.I.P., M.Si., Ketua Prodi Hubungan Internasional Unas, Jakarta, dalam webinar yang diselenggarakan di sebuah hotel di Jakarta Selatan, Rabu (7/10).
Menurut Irma apa yang dialami Jepang pada 1950an sama dengan apa yang dialami oleh Indonesia saat ini, dimana penduduk yang memiliki usia produktif (15-64 tahun) jumlahnya lebih besar dari usia produktif (Jepang 59% : 41%, Indonesia 67% : 33%).
Persoalannya, lanjut Irma, bagaimana Indonesia bisa memanfaatkan bonus demografi itu dengan baik sebagaimana pernah dilakukan Jepang tahun 1950an.
Dalam webinar bertema “Penguatan Daya Saing Industri Nasional Dalam Mempersiapkan Bonus Demografi 2030” yang diselenggarakan atas kerjasama PKSP Unas, Institut Tehnologi dan Bisnis Ahmad Dahlam Jakarta, dan CIDES itu, Irma menyarankan perlunya memanfaatkan peluang di sektor industri untuk menyerap bonus demograsi. Hal ini mengingat sebagian besar latar belakang pekerja Indonesia masih berpendidikan SD, SMP, SMA.
“Industri padat karya, minim modal, produk retail seperti produk makanan dan minuman, tekstil, furnitur, logistik, dan transportasi bisa menjadi pilihan untuk menyerap banyak tenaga kerja,” tutur Irma seraya menambahkan, tentu saja tenaga-tenaga kerja tersebut harus dipersiapkan skill maupun kompetensinya agar benar-benar bisa terserap ke dalam lapangan kerja yang ada.
Selain itu perlu dilakukan kampanye kemandirian pada produksi dalam negeri agar industri-industri nasional bisa bertumbuh dengan baik, dan selanjutnya mampu menyerap tenaga kerja yang besar. Hal ini perlu dilakukan terutama karena pada masa pandemi Covid 19 saat ini banyak negara menutup pintu perbatasannya terhadap produk-produk industri negara lain.
Webinar yang dipandu oleh Ade Algifari itu menghadirkan narasumber: 1. Dr. Ir. Chairil Abdini, M.Sc (Staf Khusus Menteri PPN/ Kepala Bappenas); 2. Dr. Irma Indrayani, S.I.P., M.Si., (Ketua Prodi Hubungan Internasional Unas, Jakarta); dan 3. M. Rudi Wahyono (Peneliti CIDES).
Industri Manufaktur
Staf Ahli Menteri PPN/Kepala Bappenas, Dr. Ir. Chairil Abdini, M.Sc., sependapat perlunya industri manufaktur didorong sebagai lokomotif penyerap bonus demografi, karena secara tradisionil terbukti kontribusinya dalam GDP.
"Meskipun peranannya cenderung turun dalam 10 tahun terakhir, kontribusi industri manufaktur dalam GDP masih yang terbesar," jelas Chairil.
Ia merinci bahwa industri makanan dan minuman, logistik, farmasi masih tumbuh baik meski pangsa pasarnya terus digerus produk-produk impor.
Agar bisa menyerap tenaga kerja yang lebih besar lagi, lanjut Chairil, maka kapasitas industri manufaktur harus ditingkatkan. Salah satu caranya adalah mengurangi banjir impor barang sejenis.
"Jika ada kemandirian industri manufaktur tentunya akan terjadi penyerapan tenaga kerja yang luar biasa," jelas Chairil.
Pemerintah, lanjut Chairil, berkomitmen meninkatkan daya saing industri manufaktur melalui berbagai kebijakan. (OL-13)
Baca Juga: Tambah Delapan, Tersangka Perusakan Polsek Ciracas jadi 74 Orang
MASIH ingat postingan viral tentang ratusan pelamar kerja warung seblak di Ciamis? Isu sempitnya lapangan kerja dibanding jumlah pencari kerja bukanlah hal baru.
Anemia pada anak dapat mengganggu tumbuh kembangnya baik secara kognitif, fisik, maupun sosial. Anemia disebabkan oleh sejumlah faktor, antara lain kekurangan zat besi.
WAKIL Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan saat ini banyak masyarakat mulai masuk ke masa aging population yang artinya populasi dan strukturnya mulai menua.
Usman Kansong mengatakan anak yang terpapar judi online bisa dikategorikan dalam dua golongan yaitu anak dengan orangtua yang gemar berjudi secara online sehingga dikatakan sebagai korban,
Indonesia Future Network (IFN) Future Talent mengumpulkan 24 tokoh muda pendidikan untuk membahas terobosan-terobosan aksi demi menyukseskan bonus demografi Indonesia.
Di sisi lain, Indonesia cukup baik pada variabel pasar tenaga kerja lantaran banyaknya angkatan kerja dan didukung bonus demografi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved