Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
MENTERI Keuangan Sri Mulyani Indrawati memprediksikan ekonomi indonesia akan masuk resesi pasalnya perkiraan kondisi perekonomian nasional di triwulan III 2020 yang masih tumbuh di zona negatif. Setelah sebelumnya pada kuartal kedua juga tumbuh negatif.
Dengan ekonomi yang masih mengalami kontraksi di kuartal ketiga, Menkeu juga kembali merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional di 2020 menjadi -1,7% hingga -0,6%. Perkiraan itu lebih dalam dari taksiran pertumbuhan sebelumnya di kisaran -1,1% hingga 0,2%.
"Kementerian keuangan melakukan revisi forecast pada September ini, sebelumnya kita memperkirakan untuk tahun ini minus 1,1% hingga positif 0,2% kemudian forecast terbaru kita adalah kisaran minus 1,7% hingga minus 0,6%," ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (22/9).
Baca juga: Wapres: E-Learning Bisa Tingkatkan Akses ke Pendidikan Tinggi
Dikoreksinya proyeksi pertumbuhan itu berangkat dari perkiraan kondisi perekonomian nasional di triwulan III yang masih di zona negatif. Perbaikan diperkirakan baru akan terjadi hingga mendekati 0% di triwulan IV 2020.
Berdasarkan hitungan bendahara negara, pada triwulan III 2020 konsumsi rumah tangga masih berada di zona negatif yakni -3% hingga -1,5%. Sedangkan secara menyeluruh konsumsi rumah tangga diperkirakan akan berada di kisaran -2,1% hingga -1%.
Perempuan yang karib disapa Ani menambahkan, konsumsi pemerintah akan menjadi satu-satunya senjata melawan pelemahan ekonomi. Oleh karenanya, diperkirakan pertumbuhannya di triwulan III akan mencapai 9,8% hingga 17%.
"Untuk keseluruhan tahun, kita ada antara di positif 0,6% hingga 4,8% untuk konsumsi pemerintah. Jadi pemerintah sudah melakukan all out melalui kebijakan belanja atau ekspansi fiskalnya sebagai cara untuk counter cyclical," terangnya.
Sedangkan pertumbuhan konsumi investasi dinilai akan tetap berada dalam zona negatif. Diprediksi pada triwulan III pertumbuhannya -8,5% hingga -6,6% dan secara menyeluruh berada di kisaran -5,6% hingga -4,4%.
Pertumbuhan yang turun tajam juga terjadi pada kinerja ekspor, Ani memprediksi kinerja ekspor nasional pada triwulan III akan tumbuh di kisaran -13,9% hingga -8,7%. Secara menyeluruh, kinerja ekspor akan tetap berada di zona negatif yakni -9% hingga -5,5%.
Pelemahan ekspor itu menandakan lemahnya perekonomian negara-negara mitra dagang Tanah Air. Dampaknya juga akan terlihat pada pertumbuhan kinerja impor yang diprediksi pertumbuhannya akan -26,8% hingga -16% di triwulan III dan tumbuh -17,2% hingga -11,7% secara menyeluruh.
"Karena itu neraca pembayaran kita, terutama untuk neraca perdagangan memang mengalami surplus. Tetapi surplusnya ini akibat kontraksi impor yang jauh lebih dalam dibandingkan kontraksi ekspornya sehingga juga belum menunjukkan suatu pemulihan yang masih sangat rapuh," imbuh Ani.
"Jadi walaupun PMI (Purchasing Manager's Index) manufaktur kita sudah di atas 50, kita masih harus berhati-hati melihat perkembangan dari perekonomian kita di triwulan III ini yang tinggal beberapa minggu dan di triwulan IV nanti," pungkas dia. (OL-4)
Sebuah studi menunjukan selama pandemi Covid-19 terjadi peningkatan rawat unap untuk remaja berusia 12 hingga 17 tahun karena gangguan makan.
Dari pemilihan Donald Trump hingga Pandemi global Covid-19, berikut adalah beberapa prediksi kartun The Simpson yang sudah lama tayang dan jadi ada di dunia nyata.
TINGGINYA nilai jatuh tempo utang di 2025 disebabkan dari penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) untuk memenuhi kebutuhan yang menggelembung saat Indonesia dilanda pandemi covid-19
SAYA mengikuti Global Health Security Conference (Konferensi Ketahanan Kesehatan Global) di Sydney, Australia, 18 sampai 21 Juni 2024
Jika terjadi pandemi terjadi atau wabah besar di suatu negara maka pemerintah negara tersebut harus menyerahkan patogen yang menjadi penyebab pandemi ke WHO.
Di samping PABS hal lain yang perlu diperhatikan yaitu pendanaan dan transfer teknologi.
Presiden Joko Widodo menyambut baik rilis Badan Psuat Statistik terkait pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal pertama 2024. Menurutnya, angka 5,11% adalah hasil yang baik.
PRESIDEN Joko Widodo menegaskan pentingnya sinkronisasi dan koordinasi yang kuat antara pemerintah pusat dan daerah dalam pelaksanaan program-program pembangunan.
Optimisme juga didasari dari Bank Indonesia yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2024 akan meningkat dalam kisaran 4,7%-5,5%.
Data resmi bulanan pada Rabu (13/3) menunjukkan produk domestik bruto tumbuh 0,2% menyusul penurunan tipis 0,1% pada bulan Desember
Inflasi Jepang melambat kurang dari yang diharapkan menjadi dua persen pada Januari. Ini mencapai target bank sentral.
EKONOM Poltak Hotradero mengatakan hampir setengah dari keranjang belanja masyarakat Indonesia adalah makanan dan bahan pangan. Jadi kalau harga bahan pangan naik, mengurangi daya beli
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved