Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PETANI cengkeh dan cokelat di Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) NTT, di musim panen ini mengeluhkan jatuhnya harga panen mereka. Sebelum panen, harga cengkeh bisa dijual dengan harga Rp120 ribu per kilogramnya. Kini, dua bulan belakangan harganya terjun bebas di bawah Rp40 ribu per kilogramnya.
Hal ini disampaikan tokoh masyarakat Yohanes Joni, di Desa Cunca Wulang, Kecamatan Mbliling, Kamis (27/8)
Harapan terbesar setiap tahun dan satu satunya para petani Cengkeh dan Cokelat, ungkap Yohanes, adalah harga pertaniannya stabil. Tidak terlalu jatuh harganya saat panen raya. Sebab menjadi andalan pendapatan ekonomi keluarga petani cengkeh dan coklat di Mabar. Mereka bisa membiayai sekolah dan kuliah anaknya, selain untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya.
"Tahun ini ada korona dan musim ini kami kesulitan besar karena harga jual Cengkeh dan Cokelat anjlok. Cengkeh paling bagus Rp40 ribu, coklat Rp15 rbu perkilogram. Sulit bagi kami memahami bagaimana begitu cepat harga jatuh, kami taunya menanam saja. Situasi ini terpaksa kerja serabutan," ungkap Yohanes.
Yohanes berharap kedepan hasil komoditi pertanian warga perlu di intervensi atau di pantau oleh pemerintah. Pemerintah bisa hadir sehingga harga tidak di permainkan sepihak oleh pengepul/pembeli.
"Aneh memang selama ini barang komoditi milik petani, harga di tentukan pembeli. Pemerintah harus mampu mengendalikan hal ini, ini nilainya jauh lebih besar daripada memberikan bantuan saat pandemi ke kami. Dengan pertumbuhan ekonomi desa bergerak maka menggerakkan ekonomi nasional," harap Yohanes.
Hal serupa disampaikan Martinus Sudil, petani Cengkeh, dia mengatakan hasil komoditi di tengah pandemi ini rasanya tak ada nilai jual di tingkat jual beli hasil komoditi baik Cengkeh, Cokelat Kopi harga barang andalan itu, tidak memberikan dampak ekonomi bagi petani kebun Kopi, Cengkeh, dan Cokelat.
"Harga hasil komoditi sejauh ini terus melorot dan petani tak bisa terbantu dengan nilai jual komoditi. Yang di butuhkan sekarang ini pengendalian harga barang sehingga pembeli maupun penjual tidak sesuka hati, "ujar Martinus.
Sementara itu ketua DPRD Manggarai Barat Editarsius Endi, SE mendesak pemerintah daerah secara terus menerus melakukan pengawasan terhadap harga pasar. Baik itu harga komodi pertanian maupun barang dagangan di pasar swalayan.
"Pengendalian harga barang penting di kontrol, sehingga petani merasa tertolong dengan nilai jual hasil jeripayahnya selama bekerja di kebun," katanya. (OL-13)
Baca Juga: Kendalikan OPT, Kementan Pacu Produktivitas Kelapa di Kalbar
Pemerintah ingin tingkatkan industri buah kakao dan kelapa
PETANI di Kabupaten Jembrana, Bali mengembangkan produk unggulan dengan mengolah produksi kakao menjadi coklat bubuk untuk tingkatkan nilai jual.
Desa Nglanggeran di Yogyakarta merupakan salah satu desa devisa yang berkontribusi besar bagi negara. Daerah tersebut memiliki komoditas unggulan untuk diekspor yaitu kakao.
Cokelat yang diterima masyarakat umum itu yang rasanya manis hanya sekian persen cokelatnya, selebihnya perisa dan gula.
Berkat kolaborasi masyarakat Desa Lung Anai dengan berbagai pihak, buah cokelat yang melimpah di sana dapat dioptimalkan menjadi produk olahan cokelat premium bersertifikat halal.
Aryaduta Bali dengan bangga mengumumkan kesuksesan acara baru-baru ini, Eggscitement Easter Galore, yang diadakan pada 31 Maret 2024 di The Heavens Aryaduta Bali.
RAUT wajah rasa kekecewaan bercampur murung sulit disembunyikan oleh ribuan petani bawang merah di kawasan Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh.
PT Surveyor Indonesia menggelar giat panen raya kopi dan peresmian gudang pupuk di Desa Srikandi, Wanasuka, Pangalengan, Jawa Barat.
Lamongan miliki lahan jagung seluas 59.540 hektare dengan produktivitas rata-rata 8,4 ton per hektare.
Kegiatan ini merupakan pengembangan dari Program Smart Farm Academy yang diinisiasi oleh Inisiatif Zakat Indonesia bersama Rohis Lintasarta dan dukungan dari Kementan
Jika pemerintah tidak banyak berperan besar dalam menjaga kelancaran distribusi dan stok pangan, maka inflasi pangan diramalkan sulit terkendali dengan baik.
Perum Bulog mengklaim telah menyerap 468 ribu ton gabah kering pada masa panen tahun ini, tepatnya si sepanjang April.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved