Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PETANI di Kabupaten Jembrana, Bali mengembangkan produk unggulan dengan mengolah produksi kakao menjadi coklat bubuk. Selama ini produksi biji kakao di Kabupaten Jembrana kebanyakan diekspor ke negara-negara kawasan Eropa dalam bentuk biji kakao mentah.
"Sekarang adalah saatnya bagi petani kakao di Jembrana untuk tidak hanya menjual biji kakao mentah, tapi mulai mengolahnya menjadi coklat bubuk. Dengan begitu, mereka bisa meraup keuntungan yang lebih besar," kata akademisi dari Fakultas Pertanian, Universitas Warmadewa (FP-Unwar), Ni Made Ayu Suardani Singapurwa, saat ditemui di Denpasar Senin pagi (13/5).
Menurutnya, pengolahan biji kakao menjadi coklat bubuk akan memberikan nilai tambah yang signifikan bagi para petani. Selama ini, petani hanya menjual biji kakao mentah dengan harga yang relatif rendah. Namun jika diolah menjadi coklat bubuk, harga jualnya bisa jauh lebih tinggi.
Baca juga : Korban Terseret Arus di Pantai Pekutatan, Bali, Ditemukan Meninggal
"Pengolahan biji kakao menjadi coklat bubuk tidak sulit. Petani bisa melakukannya dengan peralatan sederhana. Hasilnya pun bisa langsung dijual ke pasar lokal maupun diekspor," ujar Kaprodi Teknologi Pangan Hasil Pertanian tersebut.
Suardani menegaskan saat ini adalah momentum yang tepat bagi petani kakao di Jembrana untuk beralih ke pengolahan coklat bubuk. Dengan demikian, mereka bisa meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan.
Suardani menambahkan, upaya sosialisasi dan pelatihan pengolahan biji kakao menjadi coklat sudah pernah dilakukan kepada Kelompok Wanita Tani Kusuma Sari di Desa Candikusuma, Jembrana. Lokasinya yang berdampingan dengan hutan negara membuat kelompok ini jauh dari keramaian dan masih agak tertinggal dalam berbagai hal keterampilan.
Pengembangan penanganan pascapanen tanaman perkebunan kakao dilakukan dalam upaya meningkatkan daya saing produk unggulan yang potensinya cukup besar untuk menjadikan kekuatan ekonomi rakyat di perdesaan. Tujuannya adalah mengurangi kehilangan hasil, baik yang disebabkan kehilangan fisik maupun penyusutan, perbaikan mutu, dan nilai tambah produk pertanian.
(Z-9)
Pemerintah ingin tingkatkan industri buah kakao dan kelapa
Desa Nglanggeran di Yogyakarta merupakan salah satu desa devisa yang berkontribusi besar bagi negara. Daerah tersebut memiliki komoditas unggulan untuk diekspor yaitu kakao.
Cokelat yang diterima masyarakat umum itu yang rasanya manis hanya sekian persen cokelatnya, selebihnya perisa dan gula.
Berkat kolaborasi masyarakat Desa Lung Anai dengan berbagai pihak, buah cokelat yang melimpah di sana dapat dioptimalkan menjadi produk olahan cokelat premium bersertifikat halal.
Aryaduta Bali dengan bangga mengumumkan kesuksesan acara baru-baru ini, Eggscitement Easter Galore, yang diadakan pada 31 Maret 2024 di The Heavens Aryaduta Bali.
Pemerintah bakal memperluas peran BPDPKS. Ke depan, lembaga itu tidak hanya mengurusi dana sawit saja, tetapi juga produk perkebunan lain seperti kelapa, kakao, dan karet.
Dengan dibentuknya badan kakao dan kelapa yang dicangkokan ke BPDPKS, Syaiful menilai hal tersebut akan mengganggu program strategis nasional kelapa sawit ke depannya.
PEMERINTAH memutuskan untuk menambah divisi pengelolaan dana kakao dan kelapa di dalam Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS)
Seorang perempuan pekerja kebun di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, ditemukan tewas ditelan seekor ular sanca atau piton. Korban ditemukan tewas di dalam perut ular.
Banjir yang menerjang lima kecamatan di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, hingga kini masih terjadi. Ribuan hektare area perkebunan di daerah tersebut terancam mengalami gagal panen.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved