Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
PERGERAKAN Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Rabu (22/7) menguat tipis melanjutkan penguatan pada perdagangan kemarin.
Berdasarkan pantauan pada pukul 09.00 WIB, IHSG menguat 0,53% atau 26,89 poin ke level 5.141,60. Sementara itu, IHSG pada Selasa (21/7) ditutup menguat 1,26% atau 63,60 poin ke level 5.114,71.
Penguatan itu bertahan hingga sesi pertama berakhir. Pada penutupan sesi I hari ini, IHSG berhasil menguat 0,27% atau 14 poin ke level 5.128,79.
Riset Valbury Sekuritas memprakirakan IHSG pada perdagangan hari ini bergerak mixed. Meskipun peluang paling besar memang dikatakan mengalami penguatan.
"Penguatan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain; saham AS pada perdagangan Selasa (21/07) bergerak variatif, sebagi sinyal terbatasnya dukungan bagi pasar regional Asia. Lalu indeks berjangka Wall Street terindikasi menguat dan optimis pasar bahwa pemerintah AS akan memberikan stimulus baru untuk mempertahankan pemulihan ekonomi AS dari resesi yang disebabkan oleh pandemi," tulis Valbury Sekuritas dilansir dari laman resmi.
Sementara itu, Riset Valbury Sekuritas menilai bahwa katalis negatif bagi saham BEI pada perdagangan hari ini ialah rupiah yang diperkirakan melemah terhadap dolar.
Di lain pihak, Analis Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper Jordan menyebut selain kabar baik terkait vaksin covid-19, secara teknikal indeks saham juga mengindikasikan potensi penguatan jangka pendek.
"Secara teknikal, membentuk long white body dengan volume yang cukup tinggi mengindikasikan potensi penguatan indeks dalam jangka pendek. Pergerakan akan didorong optimisme perkembangan vaksin covid-19," pungkas Dennies dari riset hariannya.
Menurut prediksinya, IHSG berpotensi bergerak di rentang support 5.011-5.062 dan resistance 5.150-5.187. (E-1)
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (31/7) sore ditutup menguat di tengah pelaku pasar bersikap wait and see terhadap kebijakan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed).
IHSG dibuka menguat 59,46 poin atau 0,85% ke posisi 7.030,20. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 12,33 poin atau 1,41% ke posisi 883,75.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (30/7) sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia. IHSG ditutup melemah 47,04 poin.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (29/7) sore ditutup naik mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia dan global. IHSG ditutup menguat 0,72 poin.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (26/7) sore ditutup menguat dipimpin oleh saham-saham sektor energi.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (25/7) sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global.
PENGAMAT energi dari UGM Deendarlianto menilai pemerintah tidak perlu membentuk satuan tugas (satgas) untuk memperbaiki investasi hulu minyak dan gas (migas) di Indonesia.
Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki potensi cadangan penyimpanan karbon hingga 630 giga ton.
Stok lahan matang di empat kota mandiri milik PT Jababeka Tbk (KIJA) akan dijual untuk mencapai target penjualan properti minimal Rp2 triliun pada 2024.
Jumlah investor saham di Indonesia yang terus meningkat dari tahun ke tahun perlu didukung lebih lanjut oleh penguatan ekosistem pasar modal.
Prioritas strategis utama bagi bisnis di Indonesia dalam dua tahun ke depan ialah meningkatkan produktivitas dan kinerja operasional (83%) serta kepuasan dan retensi pelanggan (77%).
Presiden Joko Widodo menyebut sejumlah negara telah memberikan fasilitas Golden Visa untuk investor. Indonesia akan tertinggal dan merugi jika tidak segera meluncurkan fasilitas tersebut
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved