Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Pandemik Covid-19 Gerus Daya Beli Masyarakat Hingga Rp362 T

M. Ilham Ramadhan Avisena
22/6/2020 14:56
Pandemik Covid-19 Gerus Daya Beli Masyarakat Hingga Rp362 T
Pusat perbelanjaan sebagai salah satu penggerak kegiatan ekonomi terpaksa tutup karena pandemik covid-19.(ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

MENTERI Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa mengungkapkan, pandemi covid-19 telah menghilangkan daya beli masyarakat Indonesia hingga Rp362 triliun.

Angka tersebut didapat dari hasil hasil kajian yang dilakukan Bappenas selama pandemi covid-19 merebak mulai Maret 2020 hingga 6 Juni 2020 atau selama 10 minggu pembatasan aktivitas.

"Ini menghilangkan daya beli sekitar Rp362 triliun. Ini lah yang menjelaskan kenapa tidak ada pembeli atau UMKM mendapatkan penghasilan yang turun dratsis dan menyebabkan utilitasi manufaktur turun sampai 30%," ujar Suharso dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI dengan agenda pembahsan Asumsi Dasar Krangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) 2021 di gedung DPR, Jakarta, Senin (22/6).

Baca juga: Pesan Ridwan Saidi ke Anies: Pembangunan DKI Jakarta Terbengkalai

Ia menambahkan, pembatasan aktivitas yang sempat berlaku di Indonesia untuk menekan penyebaran pandemi covid-19 telah membuat pertumbuhan ekonomi tertekan. Pada kuartal I 2020 misalnya, perekonomian hanya tumbuh 2,97% dan diprediksi minus dikisaran 3% pada kuartal II.

Oleh karenanya, kata Suharso, pemerintah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk menekan pelambatan ekonomi. Menjaga daya beli masyarakat menjadi salah satu kunci utama lantaran porsinya pada pertumbuhan ekonomi nasional cukup signifikan.

"Itu kenapa pemerintah melalui social safety net memberikan social cussion agar daya beli masyarakat tetap terjaga. Kita tidak akan membiarkan kontraksi ini sepanjang tahun. Karena itu banyak hal yang kita lakukan," pungkasnya. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya