Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
PT Adaro Energy Tbk (ADRO) mencatatkan kenaikan volume produksi batu bara sebesar 5% pada triwulan pertama tahun ini.
Hal ini terjadi berkat kuatnya permintaan di awal kuartal atau triwulan ini walaupun pasar batu bara mengalami kondisi yang sulit.
Pasar batu bara yang lemah semakin terpukul dengan adanya covid-19 yang mendorong penurunan aktivitas bisnis maupun industri demi mengurangi penularan penyakit ini.
Adaro mencatat produksi sebesar 14,41 juta ton, atau naik 5% dari triwulan tahun sebelumnya. Adaro juga berhasil mencatat EBITDA operasional sebesar AS$265 juta, dan laba inti sebesar AS$136 juta di kuartal ini.
"Pencapaian ini mencerminkan solidnya kinerja bisnis inti serta keunggulan operasional, " ungkap Presiden Direktur dan Chief Executive Officer Garibaldi Thohir dalam rilisnya.
Belanja modal bersih pada kuartal ini tercatat mencapai AS$56 juta. Kemudian Adaro menghasilkan arus kas bebas sebesar AS$96 juta pada 1Q20, bukti dari kemampuan untuk menghasilkan kelebihan arus kas dari operasional perusahaan
"Pada waktu yang penuh tantangan bagi ekonomi dan pasar batu bara global ini, kami senantiasa meningkatkan efisiensi, memastikan disiplin pengeluaran dan menjaga posisi keuangan yang sehat," kata Garibaldi.
Di saat yang sama,lanjutnya, kami harus melindungi kesehatan dan keselamatan para karyawan untuk menjaga operasi yang aman dan andal.
"Hal ini merupakan tantangan yang tidak terduga bagi kita semua, dan saya menghargai upaya para karyawan sekalian yang telah menghadapi tantangan ini. Adaro Energy tetap bertahan di posisi yang baik untuk mengatasi tantangan jangka pendek ini dengan dukungan operasi dan posisi keuangan yang solid," tandasnya.
Imbas dari pandemi covid-19 ini membawa dampak pada berkurangnya setoran royalti dari Adaro terhadap negara. Royalti yang dibayarkan kepada Pemerintah Indonesia turun 13% y-o-y menjadi AS$80 juta, akibat penurunan pendapatan yang tercatat untuk 1Q20 karena penurunan harga jual rata-rata (ASP)yang lebih rendah secara tahunan. (E-1)
PT Petrindo Jaya Kreasi membukukan laba bersih sebesar US$30 juta pada semester pertama 2024. Angka itu mengalami peningkatan dari posisi laba US$11 juta di semester pertama 2023.
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyetor dividen sebesar Rp3,09 triliun kepada negara. PLN mencatat angka setoran terbaru itu lebih tinggi dibandingkan 2022 yang hanya Rp2,19 triliun.
Penyaluran kredit dan pembiayaan pada semester pertama 2024 tercatata sebesar Rp352,06 triliun
PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan selruh entitas anak perusahaannya berhasil mencatatkan kinerja positif dengan membukukan laba Rp29,9 triliun pada triwulan II 2024.
Di semester I 2024, Unilever mencatat penjualan bersih sebesar Rp19,0 triliun dengan laba bersih sebesar Rp2,5 triliun.
Komisi VI DPR RI mengapresiasi BNI atas kinerja yang apik di sepanjang tahun ini. Perseroan juga dinilai inovatif karena menghadirkan terobosan berupa produk digital.
PT Bukit Asam Tbk (PTBA), anggota Holding BUMN Pertambangan Mind ID mencatatkan kinerja baik pada semester I 2024 dengan berhasil meraup pendapatan sebesar Rp19,64 triliun.
PLN EPI tengah mengimplementasikan program co-firing, yaitu substitusi batu bara dengan biomassa pada rasio tertentu
HARGA komoditas energi Indonesia pada tahun ini terutama di kuartal kedua ini terlihat sudah mengalami rebound, namun terbatas. Hal Ini terlihat pada harga komoditas utama ekspor
Aplikasi Simbara mengawasi rangkaian proses mulai dari hulu sampai hilir, mulai dari perencanaan.
MENTERI Keuangan Sri Mulyani Indrawarti berkeyakinan peluncuran Simbara untuk nikel dan timah akan menambah pundi-pundi negara, selain dari komoditas batu bara.
Memasuki usia ke-51 tahun, emiten pertambangan Indonesia PT Bumi Resources melaporkan kinerja positif meski perekonomian dunia masih menghadapi perlambatan pertumbuhan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved