Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
BADAN Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyampaikan realisasi investasi di Triwulan-I 2020 mencapai sekitar Rp210,7 triliun.
Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia menyampaikan, angka-angka tersebut merupakan angka nyata berdasarkan data LKPM (Laporan Kegiatan Penanaman Modal) yang dilaporkan oleh seluruh perusahaan dan dibawahi oleh koordinasi BKPM, baik Penanaman Modal Asing (PMA) atau Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).
"Realisasi investasi kita pada Triwulan-I ini totalnya itu kurang lebih sekitar Rp210,7 triliun, dari penyebaran proyek kurang lebih 25.192 proyek investasi," ungkap Bahlil dalam video conference, Senin (20/4).
Baca juga: Bahana Usul Pembentukan Lembaga Pengelola Dana Investasi Negara
Bahlil menambahkan, angka tersebut meningkat 1,2% jika dibandingkan dengan Triwulan-I tahun 2019 atau sebesar Rp195,1 triliun. Adapun, sektor yang memimpin realisasi investasi adalah transportasi, gudang dan telekomunikasi.
"Dari total tersebut, realisasi penanaman modal dalam negeri tumbuh sebesar 25% dibandingkan periode yang sama tahun lalu dan naik 9% jika dibandingkan dengan Triwulan-IV 2019," pungkasnya
Untuk realisasi PMA, Bahlil menjelaskan, pada Triwulan-I mencapai Rp98, triliun turun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Sedangkan realisasi PMDN pada Triwulan-I 2020 sebesar Rp112,7 triliun atau naik 29,3% secara tahunan atau year on year (yoy).
"Rinciannya realisasi PMA turun 9,2% dibandingkan Triwulan-I 2019 sebesar Rp107,9 triliun menjadi Rp98 triliun," ujar Bahlil. (A-2)
Situasi perekonomian dalam negeri masih terancam krisis perlu diperhatikan. Industri dalam negeri saat ini dalam kondisi yang tidak baik-baik saja, seperti penutupan pabrik
BKPM mencatat realisasi investasi yang masuk ke Indonesia selama periode Januari-Juni 2024 atau semester I 2024 mencapai Rp829,9 triliun.
INVESTASI Korea Selatan ke Indonesia dalam kurun waktu 5 tahun terakhir sekitar US$14 miliar atau setara Rp229,51 triliun. Angka investasi ini lebih banyak mengarah ke sektor hilirisasi.
Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) menilai anggaran KL di tahun depan akan mengalami penurunan rerata 10% hingga 20%.
Staf Khusus Kementerian Investasi/BKPM Tina Talisa menuturkan sampai saat ini pihaknya belum menerima keluhan dari pelaku usaha terkait kendala proses perizinan di sistem OSS.
Bahlil Lahadalia diminta penjelasan terkait belum adanya suntikan modal dari asing untuk mendanai proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved