Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Para ilmuwan dari Pusat Ilmu Kelautan di Universitas Algarve, Portugal dalam studi terbaru mereka mengungkapkan fenomena gelombang panas di laut dengan suhu air yang sangat tinggi menjadi lebih sering, intens, dan bertahan lebih lama di perairan yang sangat dalam.
Gelombang panas laut adalah gelombang panas ekstrem yang terjadi di laut, mirip seperti yang terjadi di daratan. Meski di laut, dampaknya tak bisa diremehkan. Gelombang berskala kecil saja bisa menghangatkan air laut di sekitar teluk kecil maupun besar selama beberapa hari ataupun pekan.
Sedangkan dampak gelombang berskala besar bisa memanaskan air laut hingga 2-3 °C di atas rata-rata selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun dan gelombang yang terjadi akan sangat besar.
Air laut yang menghangat juga berdampak bagi banyak makhluk laut, seperti ikan bisa mati karena metabolisme yang meningkat saat air menghangat. Proses ini menghabiskan energi lebih cepat dari kemampuan ikan ini melahap mangsa.
Terumbu karang di kawasan Great Barrier Reef di lepas pantai selatan Australia dan Pasifik timur laut pun juga terancam perkembangannya. Tak hanya itu, gelombang panas laut juga memperparah perubahan iklim.
Seperti dilansir dari Phys, lautan telah menyerap 90% dari kelebihan panas yang dihasilkan oleh polusi karbon dari aktivitas manusia sejak awal era industri. Hal ini terus berlanjut dan semakin buruk. Kerugian akibat gelombang panas laut pun ditaksir bisa mencapai ratusan triliun rupiah setiap tahun.
Dalam studi yang diterbitkan dalam jurnal Nature Climate Change ini, para peneliti melihat dampak lonjakan suhu di perairan yang lebih dalam. Menurut penulis utama Eliza Fragkopoulou, untuk mengetahui seperti apa dampaknya, harus ada upaya utama untuk melihat gelombang panas laut di bawah permukaan.
“Gelombang panas laut dan dampaknya telah dipelajari sebagian besar di permukaan laut. Tetapi kami tidak tahu banyak tentang karakteristiknya di laut dalam,” ujarnya.(M-3)
Penelitian yang menggunakan metode pengamatan dan pemodelan secara langsung, para peneliti meneliti gelombang panas laut global dari tahun 1993 hingga 2019, termasuk data hingga 2.000 meter (6.562 kaki) di bawah permukaan.
Mereka menemukan bahwa intensitas paling tinggi dari gelombang panas laut terjadi pada kedalaman 50 hingga 200 meter di bawah permukaan, terkadang hingga 19% lebih kuat dari gelombang panas di permukaan.
“Durasi juga meningkat seiring dengan kedalaman dan intensitas pemanasan yang bertahan hingga dua tahun setelah suhu kembali normal di permukaan,” kata studi tersebut.
Para ilmuwan lebih lanjut melihat ukuran proksi tekanan panas yang dikenal sebagai intensitas kumulatif dan memetakan dengan distribusi keanekaragaman hayati di tepi batas panas maksimum. Hal itu bertujuan untuk melihat area di mana makhluk laut berpotensi lebih rentan terhadap perubahan.
Mereka menemukan bahwa kondisi tekanan tinggi ini tumpang tindih hingga 22% dari lautan global. Variabilitas regional gelombang panas laut membuat pengukuran paparan keanekaragaman hayati menjadi rumit, dan durasinya bervariasi berdasarkan lokasi karena kondisi laut yang berbeda.
Secara umum, Fragkopoulou mengatakan bahwa kerusakan keanekaragaman hayati kemungkinan paling besar terjadi di permukaan laut hingga kedalaman 250 meter. Bagian terbesar dari lautan yang dikategorikan sangat terpapar gelombang panas juga ditemukan di Atlantik Utara dan Samudra Hindia pada kedalaman antara 1.000 dan 2.000 meter.
Fragkopoulou lebih lanjut menjelaskan bahwa diperlukan lebih banyak penelitian mengenai gelombang panas di lautan yang lebih dalam untuk mengetahui potensi dampaknya terhadap pariwisata dan perikanan.
“Mengingat dampak gelombang panas laut terhadap keanekaragaman hayati laut pada kedalaman tertentu masih belum banyak diketahui, oleh karena itu ada kebutuhan mendesak untuk melakukan pemantauan yang lebih intens terhadap lautan global untuk memahami dampaknya,” ujarnya.(AFP/M-3)
Suhu baru tertinggi yang tercatat sebesar 17,09 derajat Celcius, sedikit melampaui rekor sebelumnya sebesar 17,08 derajat Celcius yang terjadi pada 6 Juli 2023.
ESKALASI harga pangan pada pertengahan 2024 sebenarnya ialah peristiwa siklikal biasa.
Suhu rata-rata global pada Februari 2024 melebihi ambang batas kenaikan suhu bumi 1,5 derajat celsius yang seharusnya boleh dicapai pada 2030.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menggelar kegiatan talkshow bertajuk Green Ramadan di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta pada Selasa (2/4) dan Kamis (4/4) kemarin.
WORLD Meteorological Organization (WMO) melaporkan bahwa rata-rata suhu bumi pada 2023 meningkat 1,45 derajat celcius dibanding era praindustri.
Sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan laporan itu menunjukkan planet (Bumi) berada di ambang kehancuran.
Tim Indonesia berusaha mengantisipasi cuaca ekstrem selama berlangsungnya Olimpiade Paris 2024 dengan memasang Air Conditioner atau AC di kamar Olympic Village
Gelombang panas melanda Paris saat penyelenggaraan Olimpiade 2024 berlangsung. Atlet-atlet yang berlaga bahkan ada yang mengenakan rompi es.
Gelombang panas dengan suhu mencapai 35 derajat Celsius atau lebih telah tiba di Jepang, meningkatkan konsumsi pada beberapa produk seperti semangka, es krim, dan minuman.
Sebanyak 9.105 orang dilarikan ke rumah sakit karena sengatan panas di Jepang melonjak empat kali lipat selama minggu terakhir
DATA dari layanan iklim Eropa Copernicus menyebut bahwa suhu global berada dalam rekor tertinggi pada Juni selama 13 bulan berturut-turut.
GELOMBANG panas yang tak henti-hentinya melanda India utara telah menewaskan sedikitnya 52 orang di New Delhi. Times of India melaporkan hal itu pada Kamis, 20 Juni 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved