Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SUHU rata-rata global telah mengalami kenaikan sebanyak 1,64 derajat celsius pada Februari 2024. Angka itu melebihi ambang batas kenaikan suhu bumi 1,5 derajat celsius yang seharusnya boleh dicapai pada 2030. Hal itu diungkapkan oleh Ahli Klimatologi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional Erma Yulihastin.
"Artinya Bumi ini pada kenyataannya sudah 10 tahun lebih cepat daripada yang dimodelkan atau diproyeksikan oleh para ilmuwan. Ini data dari Cipernicus.eu. Ini data dari ensamble model di seluruh dunia," kata Erma dalam webinar yang diselenggarakan Institut Teknologi Bandung, Jawa Barat, Minggu (9/6).
Berdasarkan model skenario iklim global, semestinya suhu Bumi mencapai 1,5 derajat celsius pada Agustus 2033. Namun demikian, angka itu justru naik lebih tinggi saat ini dibanding proyeksi ilmuwan yang ada. Kenaikan suhu itu, kata Erma, tentu akan memberikan dampak buruk bagi kehidupan di bumi. Di antaranya suhu yang akan semakin meningkat, permukaan laut yang semakin naik, dan es di kutub yang semakin cepat mencair.
Baca juga : El Nino dan La Nina, Bedanya Dimana?
"Jadi titik kritis ini 1,5 derajat celsius sampai 2 derajat celsius. Jangan sampai kita melampaui itu. Nyatanya kita sudah melampaui 1,5 derajat celsius. Ini disebut emergency karena kita sudah melampaui titik kritis itu. Ini bukan global warming, tetapi dunia sudah mencapai pada titik mendidih," beber Erma.
Ia pun menyebut konsekuensi lain dari meningkatnya suhu lebih dari 1,5 derajat celsius dan perubahan iklim ialah pada fenomena El Nino dan La Nina. Dulu, kedua fenomena tersebut terjadi reguler dua sampai lima tahunan. Namun, dengan perubahan iklim fenomena tersebut menjadi tidak terprediksi.
"La Nina lebih sering terjadi dibandingkan El Nino. Namun intensitas El Nino lebih kuat dibandingkan La Nina. Pemanasan global timur lebih panas. Namun sekali lagi dampaknya lebih acak," kata Erma.
Baca juga : 2023 Jadi Tahun Terpanas Sejak Era Praindustri, Hasil Studi Copernicus
Perubahan iklim akan memberikan dampak yang berbeda-beda bagi setiap wilayah. Bagi Indonesia, saat ini telah menunjukkan terjadi perubahan klimatologis di Indonesia yaitu musim hujan lebih panjang tetapi hari-hari kering meningkat di wilayah monsunal Indonesia seperti Jawa, Bali, NTB, NTT, Sumatra Selatan, dan Kalimantan Selatan.
Selain itu, durasi musim hujan lebih Panjang. Hari-hari kering mengalami peningkatan selama musim hujan untuk semua wilayah.
"Selama musim hujan, terjadi peningkatan hujan ekstrem yang lebih sering dan selama musim kemarau hujan ekstrem semakin sering terjadi. Itulah yang sudah kita rasakan saat ini," ucap Erma.
Dosen Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung Joko Wiratmo mengungkapkan, kondisi itu membuat semua pihak harus melakukan langkah mitigasi dan adaptasi yang masif. Beberapa hal yang perlu diperhatikan ialah terkait dengan energi terbarukan, pendidikan dan kesadaran iklim, pengembangan infrastruktur tahan cuaca, perencanaan tata kota berbasis iklim, penghijauan dan konservasi hutan, pertanian berkelanjutan, penanggulangan bencana alam dan praktik pertanian adaptif.
"Kalau kita lihat ada SDGs, kita bicara masalah seperti ini. Ini yang kadang kala di kita masih belum bisa menghubungkan bagaimana SDGs dengan masalah perubahan iklim. Perlu di-break down langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan. Kita di perguruan tinggi melakukan pendidikan, layanan kepada masyarakat, sekaligus penelitian. Tiga hal itu menjadi penting untuk upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim," pungkas dia. (Z-2)
Suhu baru tertinggi yang tercatat sebesar 17,09 derajat Celcius, sedikit melampaui rekor sebelumnya sebesar 17,08 derajat Celcius yang terjadi pada 6 Juli 2023.
ESKALASI harga pangan pada pertengahan 2024 sebenarnya ialah peristiwa siklikal biasa.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menggelar kegiatan talkshow bertajuk Green Ramadan di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta pada Selasa (2/4) dan Kamis (4/4) kemarin.
WORLD Meteorological Organization (WMO) melaporkan bahwa rata-rata suhu bumi pada 2023 meningkat 1,45 derajat celcius dibanding era praindustri.
Sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan laporan itu menunjukkan planet (Bumi) berada di ambang kehancuran.
Gelombang panas melanda Paris saat penyelenggaraan Olimpiade 2024 berlangsung. Atlet-atlet yang berlaga bahkan ada yang mengenakan rompi es.
Gelombang panas dengan suhu mencapai 35 derajat Celsius atau lebih telah tiba di Jepang, meningkatkan konsumsi pada beberapa produk seperti semangka, es krim, dan minuman.
FENOMENA Pulau Panas Perkotaan (Urban Heat Island atau UHI) semakin menjadi perhatian serius di berbagai kota besar di Indonesia. Kota-kota seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Medan
BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan fenomena meningkatnya suhu pada wilayah perkotaan yang dikenal sebagai Urban Heat Island (UHI) harus ditangani.
Mengisi liburan dengan mendaki tentunya menyenangkan, tapi waspada suhu panas yang berisiko bagi tubuh.
GELOMBANG panas yang tak henti-hentinya melanda India utara telah menewaskan sedikitnya 52 orang di New Delhi. Times of India melaporkan hal itu pada Kamis, 20 Juni 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved