Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Hubungan pertemanan adalah bagian penting dalam kehidupan. Sebab, teman dapat memotivasi untuk mengejar impian dan membuat kita menjadi orang yang lebih baik. Mereka juga dapat menghibur ketika kita sedang 'down'. Akan tetapi, beberapa teman juga bisa jadi tidak membuat kita lebih baik.
Florence Isaacs, penulis Toxic Friends/True Friends mengatakan ertemanan yang toksik atau beracun tidak mendukung, bahkan bisa membuat kita stres. Dikutip dari Style Caster, situs gaya hidup, teman seperti itu kadang hanya memanfaatkan kita dan tidak dapat diandalkan.
Berikut beberapa jenis pertemanan yang sebaiknya Anda hindari, melansir dari situs Verywell Family, yang dikemukakan oleh Sherri Gordon, CLC, seorang pakar pencegahan intimidasi dan pakar profesional seputar kehidupan.
1. Ratu Drama
Kehidupan teman yang satu ini seperti sinetron yang panjang. Setiap hari sepertinya ada kekecewaan, patah hati, dan kesedihan. Dengan teman ini, kita menjadi pemecah masalah. Akan tetapi, teman tipe ini biasanya egois dan tidak tertarik mendengarkan masalah atau kekhawatiran kita. Tipe teman ini juga begitu sibuk dengan hidupnya, mereka tidak pernah menyadari kapan kita mungkin membutuhkan kata-kata penyemangat.
2. Memanfaatkan
Teman tipe ini selalu membutuhkan dan mengharapkan kita selalu ada saat mereka membutuhkan. Meskipun penting untuk menjadi teman yang suportif, dengan tipe teman seperti ini, kita harus menetapkan batasan. Jika tidak, lama kelamaan teman seperti ini akan menguras tenaga dan waktu kita
3. Sulit bersyukur
Teman tipe ini tidak pernah puas dengan apapun yang dimilikinya. Akibatnya, mereka menghabiskan banyak waktu untuk merengek dan menggerutu tentang betapa tidak adilnya dunia ini. Mereka juga cenderung memiliki opini negatif tentang hampir semua hal.
4. Suka mengkritik
Tipe teman ini suka mengontrol. Mereka sering melontarkan sindiran, seringkali di depan orang lain, dan menganggap komentar mereka sebagai “lelucon”. Perlu diingat bahwa sahabat sejati tidak pernah merendahkan satu sama lain.
5. Kerap bergosip
Tipe teman ini berbahaya karena jika dia membicarakan orang lain, kemungkinan besar dia juga membicarakan kita. Penting untuk menyadari bahwa berbicara di belakang seseorang berpotensi merugikan dan dapat merusak hubungan. Rahasia kita tidak aman dengan teman seperti ini. (M-3)
Dalam suatu persahabatan akan menemukan sejumlah tantangan. Berikut sejumlah tantangan yang bisa dihadapi dalam pertemananmu.
Merayakan hari Persahabatan Internsional, ada beberapa cara yang menyenangkan dilakukan dengan sahabat. Berikut 10 kegiatan seru bareng sahabat.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru saja mendirikan Komisi Koneksi Sosial, menetapkannya sebagai "prioritas kesehatan global"
Raja Charles III dari Britania Raya akan menekankan pentingnya tindakan persahabatan, terutama dalam "saat-saat dibutuhkan", dalam pesan Paskahnya yang direkam sebelumnya.
Keramahan masyarakat, kekayaan budaya, dan keindahan alam Indonesia menjadi pemikat yang begitu kuat bagi masyarakat mancanegara.
Baswedan pernah menumpang tinggal di rumah Tjoa Tjie Liang. "Bagi AR Baswedan yang Islam taat, kiranya tiada halangan kumpul dengan saya yang non-Islam" (Tjoa, 2003)
Hanya sebagian orang yang tahu bahwa ada jenis batuk psikogenik (psikis) atau batuk yang disebabkan karena faktor psikologi.
Kebahagiaan adalah pilihan hidup yang melibatkan kondisi pikiran dan perasaan kesenangan serta ketentraman. Berikut 5 kiat tingkatkan kualitas hidup dan kebahagiaan.
Mindfulness ternyata berhubungan dengan peningkatan regulasi emosi, perhatian, dan pengendalian diri.
PEMBANGUNAN Ibu Kota Nusantara (IKN) yang baru mencapai 15% sejak awal pembangunannya memunculkan ketidakpastian penugasan ASN
Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) meminta Polri merawat psikis anggota. Hal ini menyusul banyaknya anggota yang mengakhiri hidup dengan bunuh diri.
PAKAR psikologi forensik Reza Indragiri menyebut kasus bunuh diri dikalangan personel kepolisian memiliki tingkat lebih tinggi dibandingkan dengan masyarakat sipil.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved