Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Para ilmuwan Dokumentasikan Bukti Dampak Perubahan Iklim di Greenland

Adiyanto
29/8/2023 13:10
Para ilmuwan Dokumentasikan Bukti Dampak Perubahan Iklim di Greenland
Bongkahan Es di Kawasan Greendland, Kutub Utara(Olivier MORIN / AFP)

Sebuah perahu yang ditumpangi para peneliti menyusuri kawasan Scoresby Fjord di Greenland. Di sepanjang teluk kecil ini berdiri menjulang pegunungan berwarna merah.  Tujuan para peneliti adalah untuk mendokumentasikan wilayah dampak perubahan iklim di wilayah terpencil di kutub utara ini.

Anggota ekspedisi sangat menyadari betapa mendesaknya hal ini untuk dilakukan. “Risiko yang kita hadapi di sini adalah hilangnya seluruh ekosistem,” ujar Eric Marechal, direktur penelitian di Pusat Penelitian Ilmiah Nasional Prancis (CNRS), kepada AFP.

Selain gunung es – yang di beberapa daerah menutupi lebih dari separuh fjord (teluk), para ilmuwan juga memerlukan pengawalan bersenjata untuk melindungi dari serangan beruang kutub.

Bagi para peneliti, menghadapi lingkungan yang keras adalah risiko yang patut diambil untuk mendapatkan akses langka ke salah satu ekosistem paling terisolasi di dunia ini.

“Kami melihat pemanasan global benar-benar memasuki fase yang kuat di sini. Jadi kami perlu mendokumentasikannya,” kata pemimpin ekspedisi, Vincent Hilaire.

Ekspedisi tersebut, yang diselenggarakan oleh inisiatif Greenlandia yang dikelola sukarelawan Prancis, bertujuan untuk memahami dampak perubahan iklim di kawasan Scoresby Fjord dan penduduk di sekitarnya.

Membeku dalam es selama sebelas bulan dalam setahun, sistem fjord terbesar di planet ini, yang masih belum banyak dipelajari, merupakan tantangan bahkan bagi kru berpengalaman.

“Ada perbedaan besar antara apa yang kami lihat di peta dan kenyataan, jadi kami harus bergerak maju dengan hati-hati,” kata kapten kapal, David Delample.

Sinar matahari yang hangat mengukir jalur pencairan salju di sisi gunung es, sementara suara gemuruh gletser yang terbentuk di sekitar teluk memenuhi udara.

Beberapa gunung es merupakan pahatan monolit es biru yang menjulang tinggi di atas laut, lebih tinggi dari monumen Arc de Triomphe di Paris, yang lain berupa gundukan halus dengan lapisan salju putih yang mengalir.

Bahaya kapal terjepit di antara balok-balok es raksasa bisa saja terjadi, dan suara  bongkahan es yang membentur lambung kapal memastikan para peneliti tidak bisa tidur nyenyak.

Satu-satunya pemukiman manusia dalam radius 500 kilometer (310 mil) adalah kota Ittoqqortoormiit di Greenland, dekat muara yang berjumlah sekitar 300 orang.

Para ilmuwan  berpacu dengan waktu karena kawasan ini akan membeku lagi pada pertengahan September.

“Generasi masa depan akan menyaksikan pencairan es secara besar-besaran di Greenland,” kata Hilaire.

Bagi anggota tim mengisi kesenjangan pengetahuan dalam penelitian di wilayah terpencil ini sebelum terjadi perubahan adalah hal yang penting untuk memandu kebijakan di masa depan. “Kami akan memberi mereka sampel dalam jumlah maksimal,” kata Hilaire. (AFP/M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya