Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Tulisan ini merupakan buah karya penerima Beasiswa GenBI yang telah mengikuti pelatihan jurnalistik kerja sama Media Indonesia dengan Bank Indonesia pada Mei 2023.
Kemunculan QRIS (Quick Response Code Indonesia Standard) sebagai salah satu metode pembayaran secara digital sejak pertengahan 2019 disambut baik oleh masyarakat, terutama kalangan anak muda yang juga sedang membangun usaha. Perkembangan pesat terjadi, terutama semasa pandemi, sampai kini kedai-kedai di pinggir jalan maupun pedagang kaki lima pun turut memanfaatkan QRIS dalam metode pembayarannya.
Sejak awal kasus covid-19 terjadi di Indonesia (2 Maret 2020), volume dan nilai total transaksi QRIS meningkat drastis. Menurut data Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), volume transaksi QRIS secara nasional naik 9 kali lipat dari 12 juta kali pada Maret 2020 menjadi 112 juta kali pada September 2022. Adapun jenis usaha yang paling sering menggunakan sistem QRIS adalah usaha mikro dan kecil.
Ketinggalan Dompet? Enggak masalah
Di lingkungan perguruan tinggi, usaha mikro dan kecil jamak ditemukan. Pada umumnya, mereka menyediakan jasa, produk, maupun layanan dengan harga yang terjangkau kantong mahasiswa.
Sekarang, seiring tren gaya hidup cashless yang dianut banyak mahasiswa, para pelaku usaha tersebut mengikuti. Di antaranya adalah Reza, salah satu penjual seblak di daerah Legoso, tidak jauh dari Universitas Islam Negeri Jakarta (UIN Jakarta).
“Sekarang semuanya serba digital, banyak yang bertanya bisa pake QRIS tidak. Lama-lama saya berpikir takutnya mereka tidak jadi beli lagi karena tidak ada uang cash, jadi ya mau tidak mau saya meminta anak saya untuk dibikinkan QRIS,” kata dia.
Reza pun bukan satu-satunya. Banyak rekannya sesama pedagang kaki lima di sekitar UIN yang juga menyediakan pembayaran dengan QRIS. Begitu pula dengan sejumlah kedai kopi kecil, tempat mahasiswa sering ‘nongkrong’ untuk mengerjakan tugas kuliah atau sekadar nongkrong.
Alasan tersebut cukup masuk akal mengingat banyak mahasiswa yang mulai jarang membawa uang tunai atau bahkan ketinggalan. Sekarang orang bisa lupa bawa dompet tetapi ingat membawa smartphone. Rina, mahasiswi UIN Jakarta yang mengaku bisa mampir ke dua-tiga kafe dalam sehari, mengatakan, “Saya sering lupa membawa dompet, kalau handphone kan selalu dibawa. Udah paling mudah pakai QRIS sekarang, tinggal scan saja”.
Di sisi lain mahasiswa juga terkadang membayar dengan uang nominal pecahan besar seperti Rp50.000 dan Rp100.000, sedangkan harga makanan dan minuman yang dijual oleh pedagang berkisar antara Rp500 hingga Rp15.000 saja. Hal itu menyebabkan pedagang kecil mesti menyediakan uang pecahan kecil untuk uang kembalian. Namun, kerepotan itu kini bisa berkurang dengan penggunaan QRIS.
QRIS juga memudahkan pedagang yang memiliki beberapa unit gerobak kaki lima dalam hal pengelolaan keuangan. Sebab, dengan QRIS, ia dapat melihat aktivitas jual beli yang dilakukan oleh karyawannya, dan bahkan meminimalkan risiko kehilangan uang.
"Dahulu sebelum pakai QRIS suka ada saja uang yang hilang oleh karyawan, alasannya karena ada hal gaib, atau kadang kelebihan memberi uang kembalian. Sekarang lebih banyak yang pakai QRIS jadi pembayaran tunainya lebih sedikit," terang Asep, pemilik sejumlah unit gerobak di sekitar UIN.
Manfaat unik QRIS diungkapkan salah satu mahasiswi UIN, Suci. Menurutnya, kehadiran QRIS bisa mengurangi potensi ‘keributan’ antarteman lantaran sekarang tidak lagi harus meminjamkan uang tunai kepada teman yang mengaku tidak membawa uang atau dompet.
“Kesel banget dulu kalau ada teman bilang tidak bawa uang, kadang itu alasan doang. Tapi, sekarang mau alasan apalagi? Meskipun memang belum semua pedagang pakai QRIS tetapi setidaknya mulai jarang mendengar alasan itu lagi”.
Kenyamanan dan Keamanan
Penggunaan QRIS memang terbilang mudah. Cukup dengan memindai QR code. Meski begitu, pengembangan QRIS yang terus berinovasi guna membuat agar terciptanya kemudahan bagi masyarakat dalam bertransaksi tentu perlu diiringi dengan keamanan yang memadai agar masyarakat dapat terus merasa nyaman.
Sejak awal kemunculannya pada Agustus 2019, Bank Indonesia (BI) bersama dengan pemerintah Indonesia berkomitmen untuk terus mengembangkan keamanan QRIS ini. BI selalu mengimbau agar masyarakat, merchant, dan penyedia jasa pembayaran selalu memperhatikan keamanan dalam transaksi dengan QRIS.
Pengguna perlu memastikan dengan cermat nama rekening tujuan yang digunakan, sehingga aliran uang tidak salah sasaran. Tidak lupa, perlu juga untuk memastikan bahwa nominal yang akan di berikan adalah nominal yang benar. Agar nominal tersebut tidak berlebih. Seperti yang diungkapkan Suci “Saya pernah kelebihan memasukan nominal uang, itu bentuk keteledoran diri saya pribadi, sih”.
Selain itu, pihak merchant perlu mengonfirmasi ulang terkait kebenaran dana transaksi. Hal tersebut dapat meminimalisir terjadinya kesalahan seperti memberikan produk namun ternyata belum dibayar. Seiring dengan itu Rio, salah satu pedagang kaki lima mengungkapkan “Biasanya saya akan foto bukti pembayaran dari pembeli buat memaastikan saja”. Dengan adanya tindakan pencegahan yang dilakukan oleh kedua belah pihak akan membuat proses transaksi menjadi nyaman dan aman. (M-2)
OPINI MUDA
Holisah
Serang, Banten.
Bagi saya yang memang jarang membawa uang cash dan lebih memilih untuk cashless, terasa terbantu melalui keberadaan QRIS di setiap merchant. Selain itu dapat mempercepat proses pembayaran karena pedagang tidak perlu lagi sibuk mencari kembalian lagi, karena ketika menunggu uang kembalian akan menyita waktu dan terkadang prosesnya lama. Namun, terkadang terdapat kesulitan di koneksi internet dan QR code sulit terdeteksi.
Pang Muhammad Jannis
Ciputat, Tangerang Selatan
Kehadiran QRIS cukup membantu kami sebagai mahasiswa, terutama yang menyimpan uang pada platform digital sehingga tidak perlu lagi meminjam uang kepada teman dan di ganti kemudian. Seharusnya lebih diperbanyak lagi UMKM yang menyediakan QRIS. Dahulu sebelum ada QRIS harus sedia uang tunai dari rumah, dan harus mempersiapkan jumlah uang berdasarkan totalan yang akan dibelanjakan. Setelah ada QRIS bila tidak bawa uang dan belum mengambil uang di ATM tidak perlu panik dan khawatir.
Women’s World Banking bekerja sama dengan Karier.mu meluncurkan Modul Kapabilitas Keuangan dan Digital di Jakarta, Senin (24/6).
Usaha dan layanan keuangan syariah memainkan peranan penting dalam ekonomi Indonesia. Kontribusi sektor ini mencapai 46% dari produk domestik bruto (PDB).
Otiritas Jasa Keuangan (OJK) menggandeng Asuransi Astra dan Universitas Atma Jaya Yogyakarta untuk memberikan kelas literasi keuangan bagi para mahasiswa perguruan tinggi di Yogyakarta.
Permata Bank menghadirkan lounge Permata di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia sebagai sarana praktik sekaligus pengerek literasi keuangan, utamanya pada generasi muda.
Tingkat inklusi keuangan di Indonesia sudah cukup baik yakni berada di angka 80%. Namun, tingkat literasi baru sebesar 50%.
Transaksi petani kakao di Indonesia diperkirakan mencapai US$700 juta per tahun.
BRI hadir dengan kabar gembira untuk para pelaku usaha yang menggunakan aplikasi BRI Merchant.
BI juga terus meningkatkan sosialisasi transaksi digital berbasis QRIS kepada berbagai lapisan masyarakat untuk mendukung pemulihan ekonomi.
Merchant yang menggunakan QRIS sebanyak 31,6 juta. Meskipun demikian, adopsi pembayaran digital di kalangan UMKM masih menghadapi sejumlah tantangan.
Digitalisasi transaksi itu baik dan sangat memudahkan. Karena efisien dan justru bisa memudahkan para pelaku usaha maupun pembeli.
Ada beberapa alasan pedagang pasar di Jakarta enggan menggunakan transaksi digital.
Transaksi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) atau pembayaran kode QR tumbuh signifikan yakni mencapai 226,54% secara tahunan (year on year/yoy) pada Juni 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved