Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Ibnu Wahyudi, sastrawan yang juga dosen senior di Universitas Indonesia menggelar pameran lukisan dan puisi di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia (FIB) UI. Pameran yang digelar hingga 26 Mei itu dibuka Sabtu (20/5), di Kampus FIB UI, Depok. Pembukaan pameran ini sekaligus ditandai dengan peluncuran buku antologi puisi yang berjudu Pulang Terbilang Sesaat. Buku itu ditulis Ibnu bersama koleganya yang juga seorang penyanyi era 90-an, Fryda Lucyana. Judul buku itu diambil dari puisi mereka masing-masing, yakni Pulang Terbilang (karya Ibnu) dan Sesaat yang ditulis Fryda.
Acara dibuka oleh Dr Ari Prasetyo, selaku Kepala Pusat Penelitan Kemasyarakatan Budaya (PPKB) serta Dr Untung Yuwono, selaku Wakil Dekan Bidang 1 FIB UI mewakili Dekan FIB UI. Selain itu, acara ini juga dimeriahkan dengan pembacaan puisi yang dideklamasikan oleh sejumlah staf pengajar di lingkungan Ui, antara lain Profesor Riri Fitri Sari, Prof Ketut Surajaya, Dr Untung Yuwono, Dr Alfian Siagian, serta Dr Hendra Kaprisma. Ada juga rekan Ibnu sewaktu menempuh pendidikan di Monash University, Fachry Ali P.hD, yang juga seorang pengamat politik.
Acara juga dimeriahkan penampilan Fryda yang diiringi alunan piano oleh Dr Marusya Nainggolan, pengajar jurusan musik di Institut Kesenian Jakarta. Mereka antara lain membawakan lagu Rindu karya Eros Djarot yang dipopulerkan Fryda pada pertengahan 90-an. “Saya suka puisi karena ada getaran dari kata-kata,” begitu kata Fryda, kepada Media Indonesia, sembari menandatangani buku seusai acara.
Menurut Ibnu, ini bukan kali pertama ia meluncurkan buku puisi bareng Fryda. Pada 2017, mereka berkolaborasi meluncurkan kumpulan puisi pendek ala Jepang (Haiku) yang berjudul Aku Haiku Kau. “Saat itu saya sedang senang menulis Haiku dan mempublikasikannya di sejumlah grup WA atau media daring. Fryda agaknya tertarik dan akhirnya terbitlah buku kumpulan puisi kami,” terang Ibnu di acara yang sama.
Setelah lima tahun dan melewati masa pandemi, mereka kembali berkolaborasi meluncurkan buku antologi sekaligus untuk menandai acara Pameran Lukisan dan Puisi karya Ibnu. (M-3)
sastrawan memiliki peranan penting dalam menularkan dan menggerakkan kesadaran masyarakat untuk bergerak bersama menciptakan perdamaian dan keadilan
BAGAIMANA Syahrazad menyembuhkan pria edan yang berkuasa? Hikayat Seribu Satu Malam memberitahu kita: melalui cerita.
Selain bisa menjadi mahasiswa UGM, Deni menapaki jejak sang idola, WS Rendra, lewat prestasi-prestasinya di bidang puisi.
Untuk membuat puisi yang baik, diperlukan rima yang baik. Karenanya, penting bagi penulis puisi untuk mengenal rima.
Puisi terus berkembang dan beradaptasi mengikuti perkembangan zaman.
"Bisa disimpulkan kalau market peminat puisi dan sastra ini sebenarnya banyak, tetapi belum ada yang mengakomodir, belum ada rumahnya. Inisiatif saya membuat rumah itu, komunitas,"
Lembaga itu hadir dalam upaya memperkuat pengetahuan dan budaya Jawa yang berfokus kepada optimalisasi hilirisasi riset mengenai bahasa, sastra, serta budaya Jawa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved