Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Menjaga hubungan baik setelah perceraian memang bukan hal yang mudah. Namun, hal itu sangat penting diupayakan terutama bagi mereka yang bercerai saat telah memiliki anak. Menjaga hubungan baik dan melakukan pengasuhan bersama secara damai dapat membuat psikologi anak tidak semakin terluka setelah orang tuanya berpisah.
Dalam situasi pascaperceraian, kerumitan biasanya semakin terasa ketika salah satu atau kedua belah pihak telah memiliki hubungan baru atau rumah tangga dengan orang lain. Apalagi kalau sudah akan kembali menikah dengan orang lain. Hal ini tentu akan menjadi pukulan tersendiri bagi anak yang orang tuanya bercerai.
Agar tak salah langkah dan hubungan baik dapat tetap terjalin, berikut ini tips dan cara-cara yang bisa dilakukan menurut psikolog Ann Gold Buscho, dilansir dari Psychology Today, Rabu, (12/4).
Baca juga: Hak Asuh Anak Menurut Hukum Akibat Perceraian
1. Perjelas Tanggung Jawab dan Batasan
Obrolan tentang tanggung jawab dan batasan terhadap kehidupan mantan pasangan, keluarga barunya, serta anak-anak sangat penting dilakukan setelah perceraian. Dengan begitu pengasuhan dapat dilakukan sesuai dengan kesepakatan yang dibuat dan tanpa perselisihan.
2. Kerja Sama Layaknya Sebuah Tim
Menyembuhkan luka hati anak-anak yang orang tuanya bercerai apalagi telah akan memiliki pasangan baru tak bisa hanya dilakukan oleh salah satu pihak. Orang tua harus bekerja sama layaknya sebuah tim yang saling mendukung. Jangan lupa libatkan pasangan baru di dalam tim tersebut jika telah memilikinya.
Baca juga: Sejumlah Dampak Perceraian kepada Anak
3. Coba Lebih Fleksibel
Kesepakatan tentang tanggung jawab, peran, hingga jadwal memang dibutuhkan untuk menghadirkan keteraturan dan mempermudah proses co-parenting atau pengasuhan bersama. Namun, jangan terlalu kaku dan terpaku pada kesepakatan yang telah dibuat. Cobalah bersikap lebih santai dan fleksibel dalam kondisi tertentu, misalnya soal jadwal pengasuhan. Dengan begitu suasana kekeluargaan yang nyaman bisa lebih dirasakan oleh anak.
4. Diskusikan Hal yang akan Dilakukan
Komunikasi, keterbukaan, dan kejujuran merupakan hal yang sangat penting dalam upaya menciptakan keharmonisan dengan mantan pasangan dalam melakukan pengasuhan bersama. Diskusikan setiap keputusan yang akan diambil terbaik anak-anak pada mantan pasangan. Jangan lupa komunikasikan juga hal itu sang anak, sehingga mereka akan merasa lebih dihargai dan dilibatkan dalam hidupnya sendiri.
5. Bersabar
Menjadi orang tua bukan hal yang mudah dan memerlukan kesabaran tingkat tinggi, bahkan bagi mereka yang tidak bercerai sekalipun. Dalam perjalanan melakukan pengasuhan bersama pascacerai, pasti akan ada hal-hal yang tidak berjalan sesuai keinginan atau tidak ideal. Agar tidak berkembang menjadi masalah besar dan perselisihan, cobalah untuk bisa lebih bersabar dan membuka pikiran pada perbedaan yang muncul.
6. Saling Menghargai
Ingatlah ketika sudah bercerai, pasangan mungkin tidak akan lagi bisa menjadi seperti yang Anda inginkan atau arahkan seperti ketika masih dalam pernikahan. Mereka mungkin akan melakukan atau membuat keputusan dalam hidup yang tak sesuai dengan gaya atau harapan Anda. Agar tak menjadi konflik, cobalah untuk lebih menghargai setiap keputusan yang diambil mantan pasangan. Jika dirasa sudah terlalu melenceng, diskusikan agar tak berdampak pada anak-anak Anda.
7. Cari Bantuan Profesional
Jika usaha secara mandiri telah dilakukan tetapi kesepakatan dan kesepahaman tak juga berhasil dibuat, jangan ragu untuk mencari bantuan orang ketiga sebagai penengan. Bisa dari orang terdekat seperti teman atau keluarga yang dipercaya oleh kedua belah pihak. Bila tidak memilikinya, cobalah untuk meminta bantuan profesional seperti psikolog keluarga.
(Z-9)
Hasil penelitian dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menemukan bahwa hubungan seksual yang baik ialah setiap empat malam sekali.
Mengurangi produk usang rumah tangga menjadi salah satu perhatian utama para ahli lingkungan
Membentuk ketahanan lingkungan untuk mencegah anak dari konten pornografi dan judi online (judol) harus dimulai dari seluruh tingkatan, mulai dari level keluarga hingga kementerian.
PADA kuartal I Indonesia merealisasikan pertumbuhan ekonomi di angka 5,11%. Untuk kuartal II Center of Reform on Economics (CoRE) memprediksi pertumbuhan ekonomi hanya 4,9%-5%.
Video Instagram viral oleh Eric Taylor (@dopedad_e) menyoroti perbedaan antara ayah yang "keren" dan ayah yang "payah" dalam konteks peran mereka di rumah.
Komunikasi asertif juga dapat mendorong untuk menyelesaikan konflik secara damai dan mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa konsumsi alkohol oleh ayah juga bisa berdampak pada kesehatan janin.
Selain 16.314 anak, 10.980 wanita, 885 petugas medis, 165 jurnalis, dan 79 personel pertahanan sipil juga tewas dalam serangan Israel.
"Kakak-kakaknya yang ngajar dan semuanya baik banget. Belajarnya juga enggak bikin bosen karena ada gimnya,"
Rumah Cita-cita ingin berkontribusi membantu anak-anak yang berada di sekitar Kampung Pemulung, Pondok Labu, Jakarta Selatan.
Penelitian menunjukkan bahwa anak yang menerima nutrisi dan stimulasi yang tepat selama 1000 HPK memiliki kecerdasan yang lebih tinggi dan keterampilan sosial yang lebih baik.
Sebagai orangtua kita harus mempersiapkan anak yang bepergian sendiri dalam menghadapi berbagai situasi yang di luar kendali orangtua.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved