Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Buku ‘Sesat’ tentang Perubahan Iklim Disebar di Sejumlah Sekolah di AS

Adiyanto
06/4/2023 13:30
Buku ‘Sesat’ tentang Perubahan Iklim Disebar di Sejumlah Sekolah di AS
Masalah terumbu karang juga disebut dalam buku kontroversial mengenai perubahan iklim terbitan Heartland Institute(Khaled DESOUKI / AFP)

Ribuan ekslempar buku yang dianggap menyesatkan mengenai perubahan iklim telah disebar ke sejumlah guru sekolah di Amerika serikat. Buku yang diterbitkan Heartland Institute itu memicu kemarahan dan dikecam oleh pegiat lingkungan sebagai upaya untuk meracuni pikiran anak muda

"Sungguh keterlaluan bahwa propaganda semacam itu dikirim dengan tujuan meracuni pikiran anak-anak muda," kata Susan Joy Hassol, direktur kelompok nirlaba Climate Communication, kepada AFP.

Buku setebal 80 halaman ini tampak seperti referensi yang sah, lengkap dengan kumpulan data, grafik, dan catatan kaki yang mengutip sumber utama, termasuk pemerintah dan lembaga internasional.

Tetapi, para ilmuwan mengatakan kepada AFP bahwa buku itu dikemas dengan klaim yang menyesatkan, termasuk bagian mengenai tingkat karbon dioksida, pemanasan global dianggap positif untuk tanaman dan terumbu karang, begitu juga berkurangnya salju, kenaikan permukaan laut, dan gelombang panas yang disebut tidak perlu dikhawatirkan.

"Kami mendukung lewat data yang disajikan dalam buku tersebut,” kata editor buku itu dan kepala iklim institut Hearthland, Sterling Burnett, kepada AFP.

Kepentingan industri

Penerbitan buku ini menyusul lonjakan penyangkalan terhadap isu perubahan iklim di Amerika Serikat sejak Juli 2022, ketika Presiden Joe Biden mendapatkan dukungan untuk RUU pendanaan yang lebih besar untuk mengatasi persoalan iklim. Biden mendorong warga Amerika untuk menggunakan mobil listrik dan memanfaatkan energi terbarukan.

Namun, seruan itu memicu cemooh di kalangan kaum skeptis yang melihatnya sebagai ancaman terhadap gaya hidup dan nilai-nilai kebebasan mereka. Mereka tidak peduli meski penelitian menunjukkan bahwa banyak warga mengakui perubahan iklim sedang terjadi.

Publik telah lama mencurigai lembaga think tank seperti Heartland Institute bekerja untuk kepentingan industri bahan bakar fosil. The Heartland Institute, yang didirikan pada tahun 1984, tidak mengungkapkan siapa penyokong utamanya, tetapi mereka mengakui pada tahun 2012 pernah menerima dana untuk penelitian dari badan amal raksasa bahan bakar fosil, Koch Industries.

Ketika AFP mengonfirmasi siapa penerima ribuan ekslempar buku tersebut, Burnet menolak menjawab."Saya tidak ada hubungannya dengan pengiriman.” Ia menyerahkan permintaan konfirmasi tersebut kepada direktur komunikasi Heartland, yang juga tidak mau menanggapi.

"Saya berani bertaruh buku-buku itu sengaja didistribusikan di distrik negara bagian tertentu di mana mereka berusaha memberikan perlindungan bagi politisi tertentu untuk terus menyangkal perubahan iklim," kata Kate Cell, manajer kampanye iklim senior di Union of Concerned Scientist. (AFP/M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya