Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Kerusakan lahan dan area hijau di bumi diperkirakan telah mencapai angka 40%. Angka itu diketahui berdasarkan data terkini yang dikumpulkan oleh Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).
Melansir dari theguardian.com, Kamis, (28/4), kerusakan utamanya terjadi akibat aktivitas manusia. Peningkatan populasi manusia di banyak negara memaksa terjadinya pembukaan lahan. Baik untuk permukiman, mencari nafkah, hingga untuk kebutuhan produksi bahan baku makanan.
Degradasi lahan secara otomatis menurunkan ketersediaan sumber daya alami yang ada di bumi. Di antaranya kesuburan tanah, ketersediaan air, hingga biodiversitas flora.
Sekretasis Eksekutif Konvensi PBB untuk melawan kerusakan lahan, Ibrahim Thiaw mengatakan banyak orang mengira degradasi lahan hanya terjadi dalam bentuk pembukaan lahan hutan atau pengalihan lahan hijau menjadi area perkotaan. Padahal, menurutnya, degradasi lahan juga terjadi pada area hijau yang umumnya dijadikan sebagai lahan untuk menanam sumber pangan.
Thiaw mengatakan pengelolaan yang tidak tepat, dukungan pelestarian yang minim, hingga masalah lain seperti perubahan iklim. juga turut berpengaruh. Saat ini banyak kegiatan penanaman bahan pangan yang dipaksakan untuk dilakukan di area yang tidak tepat. Hal itu juga akan mempercepat degradasi kualitas lahan.
"Degradasi lahan bukan hanya akan memengaruhi ketersediaan pangan, air, dan bidoversitas. Lebih jauh degradasi lahan dapat menurunkan GDP negara, dan berdampak pada kesehatan masyarakat," ujarnya.
Thiaw mengatakan kalau negara-negara di dunia tak segera secara kompak melakukan upaya pemulihan, di 2050 berbagai krisis akan melanda banyak negara. Anggaran yang lebih besar harus dialokasikan.
"Setiap usaha, individu, hingga petani harus juga dibekali dengan pengetahuan tentang agrikultur yang berkelanjutan," tutup Thiaw. (M-4)
Banyak spot wisata apik yang masih belum banyak dijamah pengunjung di Banyuwangi
Untuk memberikan edukasi hal tersebut sejak dini, Kelas Kreatif Keanekaragaman Hayati atau Biodiversity Fun Class (BDFC) berlangsung di tiga sekolah dasar negeri (SDN).
Menurut Professor Pramaditya, padang lamun 35 kali lebih efisien menyerap karbon dibandingkan hutan tropis
Adanya pemberatan serta kekhususan sanksi pidana untuk memberikan efek jera bagi pelaku tindak pidana konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.
Tim riset lintas disiplin untuk biodiversitas perlu memasukkan ahli taksonomi dan sistematika, ahli ekologi, dan ahli genetika.
Penanaman mangrove di wilayah tersebut melibatkan 100 relawan dari seluruh karyawan Grup ABM dengan jumlah bibit yang ditanam sebanyak 600 bibit.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved