Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
AIR susu ibu (ASI) merupakan asupan utama bayi berusia 0 sampai 6 bulan yang bernutrisi tinggi. Tak jarang untuk memenuhi kebutuhan ASI, ibu pekerja harus memerah ASI dan menyimpannya sebelum diberikan pada bayi.
Berbeda dengan susu UHT atau kemasan lainnya, ASI perah memerlukan perlakuan yang lebih spesial. Mulai dari proses pemerahan dan pengemasan, penyimpanan, hingga pencairan ketika akan diberikan pada bayi.
Agar tak cepat rusak, berikut ini cara menyimpan ASI dengan tepat.
1. Pastikan kebersihan
Pastikan tangan serta wadah dan kemasan dalam keadaan bersih dan steril sebelum mulai memerah dan menempatkan ASI. Kuman dan bakteri dari tangan atau wadah yang terkontaminasi ke ASI dapat membuatnya jadi lebih cepat rusak dan basi.
Baca juga : Kekayaan di Usia Paruh Baya Pengaruhi Risiko Kematian
2. Waktu penyimpanan
ASI memiliki batas waktu ideal untuk disimpan. Lamanya ASI bisa bertahan sangat bergantung pada suhu tempat penyimpanan.
Pada suhu ruangan, ASI yang baru diperah dapat bertahan hingga maksimal 6 jam. Pada tas atau box pendingin ASI bisa bertahan hingga 24 jam.
Bila ditempatkan pada lemari es di bagian bawah dengan suhu sekitar 4 derajat celcius, ASI bisa bertahan hingga 3 hari. Sementara di frrezer, ASI beku bisa bertahan antara 3 sampai 6 bulan.
3. Pencairan
Proses pencairan ASI harus dilakukan dengan alami secara perlahan. Diamkan asi dalam suhu ruangan hingga mencair dengan sendirinya. Jangan langsung merebus atau merendam ASI dengan air panas karena ASI akan menjadi rusak dan kehilangan nutrisi.
(OL-7)
UNTUK bisa menghasilkan air susu ibu (ASI) yang lancar, seorang ibu menyusui tidak hanya membutuhkan asupan makanan dan minuman yang cukup dan bergizi.
Asupan untuk bayi tercinta pastinya akan berasal dari air susu ibu atau ASI. ASI yang baik dan sehat tergantung dari konsumsi makanan sang ibu.
Salah satunya adalah masalah ASI. Biasanya ibu yang baru pertama kali melahirkan akan mengalami masalah pada ASI yang sulit untuk keluar dan disusui ke si buah hati.
Mengalami kesulitan dalam produksi ASI adalah hal yang umum dialami oleh banyak ibu menyusui. Untuk mengatasi masalah ini, pemilihan makanan yang tepat dapat menjadi solusi.
Belakangan ini, muncul pro dan kontra seputar apakah menyusui bayi lebih dari dua tahun memiliki dampak negatif pada kesehatan anak
KETUA Satgas ASI IDAI, Naomi Esthernita Fauzia Dewanto menyebut hingga saat ini belum ada penelitian untuk dampak maupun manfaat dari metode freeze-drying atau pengeringan beku ASI.
Waktu yang tepat untuk melakukan terapi akupuntur bagi ibu menyusui, dari 1x24 jam setelah ibu melahirkan akupuntur untuk ASI sudah bisa dilakukan.
SPESIALIS akupuntur medik dr. Newanda Mochtar, Sp.Akp mengimbau para suami turut berperan aktif mendukung istri memberi ASI eksklusif bagi bayinya.
Tulisan ini akan memberikan beberapa tips efektif yang dapat membantu ibu menyusui meningkatkan produksi ASI secara alami.
Lalu apa manfaat dari kolostrum? Berikut beberapa manfaat penting dari kolostrum ASI.
ASI memiliki kandungan yang bagus untuk bayi yang baru lahir. Ini manfaat dan kandungan dalam ASI.
Peringatan Hari ASI Sedunia bertujuan menekankan pentingnya dukungan untuk keberhasilan menyusui.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved