Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Psikolog klinis dari University of Pittsburgh, Dianne Jandrasits, mengatakan mengenalkan puisi pada anak merupakan hal penting untuk dilakukan. Puisi memiliki manfaat untuk perkembangan anak. Khususnya perkembangan emosional.
Seni, termasuk puisi, sangat penting dihadirkan untuk mendukung perkembangan sosial dan emosi setiap anak. Dampak positif akan lebih besar didapat kalau puisi dikenalkan pada anak sejak usia 0 hingga 5 tahun.
"Puisi dapat membantu seorang anak untuk lebih memahami perasaan dan pandangan orang lain," ujar Jandrasits, seperti dilansir washingtonpost.com, Sabtu, (6/3).
Selain itu, rutin membacakan puisi pada anak juga akan membantu mematangkan kemampuan anak dalam memecahkan masalah.
"Karena tak akan ada pilihan benar atau salah dari isi setiap puisi. Itu bisa memberikan perspektif baru bagi anak untuk menentukan solusi dari buah pikirannya sendiri," ujarnya.
Ia mengatakan, kalau dikenalkan sejak dini, tak akan sulit bagi setiap anak untuk menyukai puisi. Terutama kalau pengenalan dilakukan dengan cara yang menarik.
"Misalnya membacakan dengan gaya ekspresif atau dengan menggunakan musik sebagai pelengkap," ujar Jandrasits. (M-2)
sastrawan memiliki peranan penting dalam menularkan dan menggerakkan kesadaran masyarakat untuk bergerak bersama menciptakan perdamaian dan keadilan
BAGAIMANA Syahrazad menyembuhkan pria edan yang berkuasa? Hikayat Seribu Satu Malam memberitahu kita: melalui cerita.
Selain bisa menjadi mahasiswa UGM, Deni menapaki jejak sang idola, WS Rendra, lewat prestasi-prestasinya di bidang puisi.
Untuk membuat puisi yang baik, diperlukan rima yang baik. Karenanya, penting bagi penulis puisi untuk mengenal rima.
Puisi terus berkembang dan beradaptasi mengikuti perkembangan zaman.
"Bisa disimpulkan kalau market peminat puisi dan sastra ini sebenarnya banyak, tetapi belum ada yang mengakomodir, belum ada rumahnya. Inisiatif saya membuat rumah itu, komunitas,"
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved