Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
BERDASARKAN data dari Data Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik (BPS), keberadaan sampah plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton per tahun. Sebanyak 3,2 juta ton di antaranya merupakan sampah plastik yang dibuang ke laut.
Melihat kondisi itu Brand Sajiku dari PT Ajinomoto Indonesia berkomitmen mendukung pemerintah untuk mengurangi penggunaan plastik. Dukungan tersebut diwujudkan melalui pengurangan penggunaan plastik pada setiap kemasan produk Sajiku bumbu praktis siap pakai, termasuk varian terbaru Sajiku Bumbu Tahu & Tempe Goreng.
“Kami mengurangi ketebalan plastik yang digunakan untuk kemasan Sajiku yang awalnya 2,34 gram plastik per bungkus menjadi 2,12 gram plastik per bungkus,” ujar Endang Pamularsih, Brand Manager Sajiku dalam keterangan resminya, Rabu (3/3).
Dengan begitu, Sajiku telah mengurangi sebanyak 9,5% plastik di setiap kemasan tersebut. “Ketebalan plastik menjadi penting karena dengan menggunakan plastik yang lebih tipis, maka kami telah mengurangi konsumsi plastik di pabrik,” lanjutnya.
Kegiatan pengurangan penggunaan plastik ini dilakukan sejak Desember 2020, dan akan terus berlanjut ke tahun-tahun berikutnya.
Selain itu, Endang dan timnya telah melakukan penelitian tentang produk lain untuk mengurangi komposisi penggunaan plastik. "Ini sedang dalam proses dan membutuhkan penelitian lebih lanjut, tetapi kami akan terus melakukan aktivitas ini untuk memperbaiki masalah lingkungan.” (RO/M-4)
Novrizal Tahar, Direktur Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mendorong peran aktif produsen dalam upaya mengurangi sampah melalui Peraturan Menteri Nomor 75 Tahun 2019 tentang peta jalan pengurangan sampah oleh produsen (RO/M-4).
Wirausaha kecil dan menengah terus didukung untuk mengembangkan bisnis mereka secara berkelanjutan yaitu dengan turut mengurangi kemiskinan dan polusi plastik di Indonesia.
Hal Itu diketahui setelah IWP melakukan studi yang didanai oleh Food and Agriculture Organization (FAO) atau organisasi khusus bentukan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di tahun 2021.
Aphindo meminta pemerintah melakukan pengetatan impor produk barang jadi plastik dari negara lain untuk memproteksi industri hilir plastik dalam negeri.
Alifiah Azzahrah menampilkan karya desain interior Payabo House: Scavenger House. Karya itu menggunakan lebih dari 1.000 botol plastik daur ulang.
Tujuan dari peringatan ini adalah untuk mengingatkan kita akan dampak buruk penggunaan kantong plastik sekali pakai terhadap lingkungan
Gerakan Sekolah Sehat menghadirkan rangkaian kegiatan guna memaksimalkan terciptanya sinergi lingkungan antara keluarga, sekolah, dan masyarakat.
TPA Samosir dibangun di lahan seluas 10 Ha sudah mencapai 100 persen dengan pagu senilai Rp29 M lebih.
Pemerintah juga memberikan insentif berupa penghargaan publikasi untuk kinerja yang baik dalam pengelolaan sampah plastik.
WARGA Denpasar, Bali, mulai gencar menjalankan konsep Teba Modern untuk pengelolaan sampah organik. Teba Modern dikenalkan pada masyarakat Denpasar oleh komunitas Malu Dong,
Bank sampah menghadapi sejumlah tantangan. Antara lain, kurangnya kurangnya pembeli tetap bahan daur ulang serta keterbatasan kapasitas pengelolaan sampah dan keterampilan bisnis.
Kerja kolaboratif ini akan dilakukan antara Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang dengan Fakultas Ilmu Terapan Telkom University.
Dia melihat upaya warga mengelola sampah organik dan anorganik menjadi barang bermanfaat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved