Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Masalah limbah plastik saat ini sudah semakin mengkhawatirkan. Pasalnya jumlahnya semakin banyak dan mayoritas masyarakat di dunia masih apatis terhadap sampah plastik. Sebagai upaya mengurangi sampah plastik, para ilmuwan Eropa melakukan penelitian membuat plastik berbahan dasar ragi. Proyek penelitian yang diberi nama CHASSY dipimpin ahli bioteknologi, John Morrisey.
Dalam artikel yang dikutip dari Euronews, Rabu (27/3) dijelaskan pemilihan bahan ragi sebagai dasar pembuatan plastik karena banyak industri yang menggunakannya. Sebagaimana diketahui, ragi berperan penting dalam industri makanan dan minuman, seperti pembuatan roti maupun bir.
Tidak hanya itu, menurut para ilmuan ragi seakan seperti pabrik fermentasi mini di mana mampu dimanfaatkan untuk memproduksi bahan kimia, kosmetik, bahan bakar, dan lain sebagainya. Ragi dilengkapi berbagai zat yang kompleks yang sangat bermanfaat untuk membuat biomolekul. Penggunannya sendiri sederhana, sel-sel yang ada di dalam ragi cukup "diberi makan" gula, kemudian dengan proses yang baik maka akan dapat dimanfaatkan sebagai barang yang bernilai.
"Dalam beberapa kasus, konsumen tidak akan tahu perbedaannya karena produk plastik yang terbuat dari ragi amat mirip dengan produk plastik yang sudah diproduksi sebelumnya," kata Morrisey.
Tidak hanya itu, molekul plastik yang berbasis bio memiliki potensi yang baik untuk menghasilkan molekul-molekul yang mudah terurai secara alami.
"Menjadi masalah besar adalah plastik yang berasal dari industri kimia, tidak dapat terurai secara hayati. Kami mendengar banyak pembicaraan tentang polusi plastik lautan dan sebagainya. Sekarang ada potensi menggunakan ragi, atau mikroba lain, untuk menghasilkan molekul yang digunakan membuat plastik yang dapat terurai secara hayati," imbuh Morrisey.
CHASSY adalah proyek yang melibatkan 10 mitra yang didanai Leadership Priority of the EU Horizon 2020. Pengembangan bioteknologi sendiri saat ini tengah gencar dilakukan di Eropa karena dianggap sebagai salah satu teknologi kunci yang akan mempertahankan daya saing industri Eropa di masa depan. (M-3)
Baca juga : Perusahaan bakal Diwajibkan Jemput Sampah Plastik
Metabolomik merupakan metode analisis komprehensif semua metabolit pada sampel yang berasal dari makhluk hidup.
TIM peneliti dari UGM menyebut buah jenitri (Elaeocarpus sphaericus), komoditas tanaman buah yang ada di daerah Kebumen, Jawa Tengah punya khasiat untuk mencegah penyakit gagal ginjal.
Campuran ekstrak rosella dan bekatul beras hitam dapat menurunkan kadar kolesterol hingga 68,39±0,26 persen.
PARA ilmuwan mengembangkan metode inovatif untuk mendaur ulang baterai ion litium. Caranya, mereka menggunakan teknik pemisahan magnetik yang memurnikan bahan baterai.
INDONESIA disebut masih tertinggal di dalam bidang sains dan teknologi, baik komitmen investasi maupun orkestrasi. Salah satu penyebab adalah masih kurangnya riset dan pengembangan (R&D)
KISAH Nabi Musa membelah Laut Merah dalam tradisi religius telah lama menjadi topik yang menarik perhatian banyak orang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved