Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PENGELOLA Nama Domain Internet Indonesia (Pandi) menargetkan domain web .id pada akhir tahun ini bisa mencapai angka 1,2 juta. Pada penutupan 2023, Pandi mencatat domain .id berjumlah sebanyak 951.421 per 31 Desember 2023 atau meningkat 31% dibandingkan jumlah nama domain tahun 2022 sebesar 726.305.
Menurut Ketua Pandi John Sihar Simanjuntak, target 1,2 juta domain .id terbilang menantang. "Karena itu kami ingin tingkatkan literasi digital. Kemudian juga harus maksimal memanfaatkan registrar yang ada," kata John dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (31/1).
Selain target tersebut, John mengatakah bahwa harapannya tahun ini domain .id juga bisa meraup pangsa pasar 5% dari total domain secara global yang mencapai angka sekitar 700 juta.
Baca juga : Wapres: Akses Internet belum Merata, Perluasan Pasar Produk Perdesaan Terhambat
Adapun untuk tahun lalu, dari 951.421 domain .id, peningkatan terbesar datang dari domain biz.id dengan peningkatan 511% dari yang sebelumnya 18.846 pada 2022 menjadi 96.218 pada 2023.
Lalu, domain my.id juga naik sekitar 33% dari yang sebelumnya 279.576 pada 2022 menjadi 372.628 pada 2023.
Peningkatan pada biz.id, kata John, merupakan bukti dukungan Pandi terhadap UMKM. “Pandi senantiasa mendukung program 30 juta UMKM Go Digital di Indonesia dan pertumbuhan ekonomi digital melalui penggunaan domain .id oleh UMKM yang ada di Indonesia,” terangnya.
Baca juga : Ekosistem UMKM Digital Jadi Fondasi untuk Pulihkan Ekonomi
Peningkatan jumlah nama domain ini menurut John merupakan buah dari hasil kerja keras Pandi dalam mempromosikan nama domain .id khususnya biz.id dan my.id melalui berbagai kegiatan yang melibatkan para pelaku usaha UMKM dan berbagai elemen yang ada di masyarakat.
“Selain berbagai event atau sosialisasi atau kompetisi yang dilakukan, penyesuaian harga nama domain biz.id juga berdampak pada peningkatan jumlah penggunanya,” tutur John. (Z-6)
Baca juga : Pelaku UMKM di Sulsel Dapat Kuota Gratis Internet
Penggunaan domain.id harus terus digalakkan karena domain .id merupakan bentuk identitas digital Indonesia untuk menguasai sektor digital.
Adanya identitas digital yang berintegritas merupakan alah satu kunci Indonesia berdaulat digital.
Puncak acara dari DomainFest .id ini adalah pencanangan domain .id sebagai identitas digital dan internet Indonesia.
Para peserta juga dapat belajar lebih dalam dan memberikan masukan terhadap perkembangan industri Domain, Cloud dan Hosting.
kerja sama ini nantinya juga akan meliputi kerja sama lain seperti sosialisasi, pelatihan atau seminar dalam pemanfaatan Nama domain .id.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan perekonomian digital Indonesia terus berkembang dan akan berkontribusi besar bagi perekonomian dalam negeri.
Presiden Joko Widodo menekankan bahwa transformasi digital khususnya di bidang ekonomi dan keuangan adalah hal yang sangat krusial.
Berbagai kajian menyimpulkan peran industri kreatif cukup vital sebagai sumber pendapatan, penyerapan tenaga kerja, dan efeknya pada perekonomian negara.
Program Mini Kopdar #BisaLebih Bermakna, sebuah ruang diskusi antara OrderOnline dan penggunanya.
Nilai ekonomi digital Indonesia di 2025 ditargetkan tembus 110 dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp1.779 triliun
DIREKTUR PT Taman Resor Internet, Peters Vincen, menargetkan investasi di kawasan ekonomi khusus (KEK) di Batam, Kepulauan Riau, dapat mencapai Rp40 triliun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved