Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PADA Senin (20/11), Logitech hari ini merilis survei mengenai tren kerja hybrid 2023 di Indonesia.
Survei ini melibatkan 500 karyawan profesional yang bertujuan untuk memahami preferensi, persepsi, tantangan, dan perilaku mereka dalam menjalani sistem kerja hybrid.
Dengan semakin banyaknya perusahaan yang mewajibkan karyawan untuk bekerja sepenuhnya dari kantor, survei Logitech mengungkapkan bahwa 62% karyawan Indonesia lebih memilih bekerja secara hybrid.
Baca juga: Riset Qualtrics: Model Kerja Hybrid Disukai Pekerja di Asia Tenggara
Hanya 16% karyawan yang lebih memilih bekerja dari kantor, sementara 21% lainnya lebih memilih bekerja sepenuhnya secara jarak jauh.
"Sistem kerja hybrid sedang mengubah lanskap profesional, yang juga didukung dengan temuan survei kami bahwa adanya pergeseran model kerja saat ini, dari sistem kerja yang berawal sepenuhnya di kantor hingga hadirnya sistem kerja hybrid," ungkap Michael Long, Southeast Asia 2 B2B Lead Logitech.
"Situasi ini membuat karyawan merasakan berbagai manfaat dan juga tantangan, yang mana turut menjadikan kehadiran teknologi sebagai faktor krusial untuk memfasilitasi kolaborasi kerja yang lancar serta membentuk budaya kerja hybrid yang sukses," jelanya.
"Oleh karena itu, para pelaku bisnis perlu beradaptasi dengan perubahan dan menyesuaikan strategi bisnis mereka untuk berhasil dalam era kerja baru ini,” ungkap Michael Long.
Baca juga: Fleksibilitas dalam Bekerja jadi Kebutuhan di Tengah Keterlibatan Karyawan yang meningkat
Laporan ini juga menghadirkan tren-tren penting untuk membantu bisnis di Indonesia memahami kebutuhan dan tantangan kerja hybrid yang terus berkembang, serta memberikan tips untuk memastikan kolaborasi hybrid yang sukses.
1. Hemat biaya menjadi alasan utama karyawan lebih menyukai bekerja secara hybrid.
Menurut survei, 77% dari responden lebih memilih bekerja secara hybrid karena dapat menghemat biaya pengeluaran karena tidak perlu mengeluarkan biaya transportasi ke kantor.
Sementara itu, 70% responden berpendapat dapat menghindari perjalanan di jam sibuk yang membuat stres, dan 66% lainnya merasa memiliki jadwal kerja yang lebih fleksibel sehingga dapat membantu mereka menyelesaikan lebih banyak pekerjaan secara efisien.
2. Rapat hybrid semakin sering
Bekerja secara hybrid telah membuat tim kerja yang terdistribusi dari lokasi yang berbeda pada waktu tertentu, sehingga frekuensi rapat hybrid menjadi lebih sering.
Bahkan, 36% dari responden mengatakan setengah dari rapat yang mereka lakukan bersifat hybrid.
Baca juga:
Namun, karyawan hybrid ternyata merasa kesulitan untuk berkolaborasi dan tetap bekerja produktif karena kurangnya peralatan dan dukungan yang memadai.
Beberapa masalah utama yang dihadapi antara lain koneksi internet yang tidak stabil (81%), kualitas audio yang kurang baik (55%), dan kualitas video yang tidak memadai (41%).
Tantangan-tantangan inilah yang dapat mengganggu alur kerja, mengurangi keterlibatan karyawan, dan mengurangi produktivitas kerja secara keseluruhan.
3. Karyawan hybrid perlu alat yang tepat untuk bekerja secara produktif
Untuk mengatasi keluhan yang dihadapi karyawan hybrid, penting untuk melengkapi mereka dengan alat dan teknologi yang tepat.
Para karyawan yang sering mengikuti rapat hybrid lebih memilih agar perusahaan memberikan mereka tunjangan untuk akses internet dan menyediakan teknologi kerja seperti headset dan webcam eksternal untuk meningkatkan partisipasi dalam rapat hybrid.
Sementara itu, karyawan yang bekerja dari kantor juga ingin terhubung dengan rekan kerja yang bekerja dari jarak jauh secara lancar, yang menunjukkan kebutuhan mereka akan ruang rapat modern.
Survei menyoroti permintaan karyawan untuk melengkapi ruangan rapat di kantor dengan alat konferensi video, papan tulis digital, dan sistem pemesanan ruang rapat.
Mengoptimalkan pekerjaan hybrid yang berkelanjutan
Bagi perusahaan, memastikan implementasi hybrid yang sukses tentunya memerlukan perangkat pendukung baik bersifat hardware dan juga software. Logitech memiliki tiga rekomendasi strategi sederhana untuk membangun tempat kerja hybrid yang cerdas dan sukses:
Bekerja secara hybrid menawarkan fleksibilitas untuk memenuhi kebutuhan karyawan dan perusahaan. Karyawan mendapatkan manfaat seperti mengurangi kebutuhan untuk mobilisasi dan meningkatkan kesejahteraannya.
Di sisi lain, perusahaan dapat mencapai produktivitas yang sama atau bahkan lebih besar dibandingkan dengan sistem kerja di kantor sepenuhnya.
Oleh karena itu, untuk memastikannya, perusahaan dapat memulainya dengan mendengarkan karyawan mereka, bersedia untuk menyesuaikan proses yang sudah ketinggalan zaman, dan menerapkanstrategi yang tepat sasaran untuk memungkinkan transisi yang mulus antar ruang kerja yang berbeda.
Baca juga: Serangan Siber pada Sistem Kerja Hybrid Makin Meningkat
Ketika melakukan rapat hybrid, karyawan yang bekerja jarak jauh sering melewatkan interaksi dan merasa terabaikan karena ketiadaan kehadiran fisik dan keterbatasan audio-visual.
Untuk mengatasi dan mendorong pengalaman rapat yang lebih inklusif, solusi kecerdasan buatan (AI) yang terintegrasi dengan alat konferensi video berkualitas dapat menjadi jalan keluar.
Sebagai contoh, lengkapi ruang rapat dengan sebuah kamera tabletop bertenaga AI, seperti Logitech Sight, yang dapat digunakan bersama dengan kamera Rally Bar atau Rally Bar Mini untuk menangkap perspektif terbaik dari peserta rapat dan memantau percakapan saat terjadi pergerakan di dalam ruang pertemuan.
Selain itu, lengkapi juga karyawan yang bekerja secara jarak jauh dengan solusi pertemuan esensial seperti headset dan webcam eksternal untuk dapat menyelesaikan pekerjaan dari mana saja. (RO/S-4)
Jumlah karyawan di PT Vale pada 2023 berjumlah 3.023 orang, terdiri dari 2.714 laki-laki dan 309 perempuan. Seluruh karyawan bekerja penuh waktu, tanpa pekerja borongan.
Kepercayaan terus menjadi elemen kunci yang menentukan tempat kerja yang baik.
Beberapa pakar ekonomi mengemukakan bahwa penurunan inflasi kemungkinan dipengaruhi oleh penurunan daya beli konsumen di Indonesia.
MB yang bekerja sebagai Account Officer (AO) sudah dilakukan penahanan selama 20 hari terhitung sejak 14 Juli 2024 dan telah menjalani proses penyidikan tahap dua.
KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak boleh permisif bahkan menormalisasi judi online yang dilakukan oleh karyawannya karena alasan iseng.
KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) mengklarifikasi tentang dugaan puluhan karyawannya yang terjerat judi online. Juru bicara KPK Tessa Mahardika saat dihubungi mengatakan jumlah karyawan
ASN DKI yang terbukti melanggar aturan jam masuk kerja atau WFH tanpa alasan yang jelas harus dapat menerima saat dikenai sanksi.
Pemerintah memutuskan menerapkan kombinasi bekerja dari kantor (work from office/WFO) dan bekerja kedinasan dari rumah (work from home/WFH) bagi aparatur sipil negara (ASN)
Ia mengaku bahwa rekomendasi WFH ini telah didiskusikan olah pihaknya untuk disampaikan kepada Presiden Jokowi.
Kepadatan lalu lintas diprediksi terjadi pada puncak arus balik yang diprediksi mulai terjadi pada Minggu (14/4) dan keesokan harinya.
Menurut Menhub WFH dapat mengurai kepadatan arus balik yang diprediksi terjadi pada Minggu (14/4) dan Senin (15/4).
Level partikel yang paling berbahaya, PM2.5, yang sangat kecil sehingga bisa masuk ke pembuluh darah, di Bangkok, 15 kali lebih tinggi dari petunjuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved