Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
PT NEC Indonesia (NEC Indonesia) pada Selasa (13/5) mengumumkan kemitraan dengan Amiya Corporation untuk memberikan keamanan data bagi perusahaan dengan sistem manajemen log yang kuat untuk membantu melindungi data dari serangan siber.
Amiya Corporation adalah perusahaan TI global yang berbasis di Jepang yang berspesialisasi dalam solusi perangkat lunak canggih yang memberdayakan bisnis untuk mengimbangi digitalisasi sambil memastikan keamanan data dan jaringan. Perjanjian kemitraan dengan NEC Indonesia menandai tonggak penting bagi Amiya Corporation sebagai kolaborator pertama mereka di pasar Indonesia.
Baca juga: Ketahanan Keluarga Dibutuhkan Hadapi Kemajuan Teknologi
Presiden Direktur NEC Indonesia, Joji Yamamoto, mengatakan “Kita berada di tengah era yang ditentukan oleh transformasi digital yang cepat di seluruh industri. Di dunia yang saling terhubung ini, risiko keamanan muncul dari segala arah karena proses bisnis yang dilakukan secara digital. Menjaga keamanan data adalah sebuah keharusan untuk menghadapi penipuan dan pencurian data, di mana keamanan dunia maya sekarang menjadi kebutuhan yang sangat diperlukan agar bisnis berhasil.”
Dengan kehadiran global yang luas dalam solusi TI, NEC berusaha untuk berkontribusi pada masyarakat yang aman dan terlindungi dengan menekankan pentingnya keamanan dunia maya. Amiya Corporation menawarkan perangkat lunak keamanan kelas dunia dengan pangsa pasar 70% di Jepang selama 16 tahun berturut-turut.
Baca juga: Entrepreneur Kuasai Teknologi Digital masih Minim
Bersama-sama, NEC Indonesia dan Amiya Corporation bertujuan untuk menciptakan lingkungan digital yang aman dan terjamin bagi perusahaan bisnis di Indonesia. (Z-6)
MENURUT laporan dari Cybersecurity Ventures, kerugian akibat kejahatan siber secara global diperkirakan US$10,5 triliun per tahun pada 2025. Angka ini melonjak dari US$3 triliun pada 2015.
DI era digital yang semakin maju, peran negara dalam memastikan pertahanan dan keamanan siber sangat krusial.
Microsoft memperkirakan sekitar 8,5 juta komputer di seluruh dunia dinonaktifkan akibat gangguan IT global yang disebabkan pembaruan dari perusahaan keamanan siber CrowdStrike.
Ilmu tentang keamanan dan audit sistem informasi juga diajarkan di program studi terkait teknologi informasi di Cyber University Indonesia
Orangtua khawatir anak sering bermain Roblox dan Minecraft? Ini saran dari para ahli agar anak tetap aman bermain.
PT Telkom bersama Yayasan Pendidikan Telkom Bandung menggelar pelatihan Cyber Security Awareness untuk siswa SMK.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved