Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Kandidat Vaksin Didapat Oktober 2020

Ata/Aiw/H-2
06/6/2020 08:45
Kandidat Vaksin Didapat Oktober 2020
Menteri Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang PS Brodjonegoro(MI/Ramdani )

LEMBAGA Biologi Molekuler Eijkman kembali memetakan 20 isolat virus SARS-CoV-2 (coronavirus) penyebab covid-19 yang ada di Indonesia. Dengan kolaborasi apik berbagai pihak, Eijkman optimistis kandidat vaksin segera didapat.

“Kalau semua berjalan lancar, Oktober 2020 kita mungkin punya kandidat vaksin tersebut,” ucap Wakil Kepala Lembaga Eijkman Herawati Sudoyo dalam diskusi bersama Dewan Pers Indonesia yang dilakukan secara virtual, kemarin.

Pemetaan isolat virus bagian dari tahapan pengumpulan data sekuens genom yang diperlukan untuk meneliti epidemiologi (bagaimana virus berevolusi dan menyebar), mengembangkan vaksin, dan membuat antivirusnya.

Eijkman akan mengirimkan data sekuens genom 20 isolat virus korona baru ke Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID) sehingga total yang dikirim Indonesia nantinya menjadi 27 isolat. Dua isolat di antaranya berasal dari Universitas Airlangga.

“Di GISAID sudah menampung 34 ribu data virus dari 81 negara. Kita bersyukur Indonesia masuk di dalamnya,” kata Herawati.

Kemarin, Menteri Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang PS Brodjonegoro mengonfirmasi adanya pembentukan tim percepatan pengembangan vaksin covid-19. Tim ini turut melibatkan Kementerian Kesehatan, Kementerian BUMN, dan Kementerian Luar Negeri.

“Kami melihat bahwa permasalahan covid-19 ini bukan hanya dari sudut kesehatan, melainkan juga ekonomi. Hanya bisa terselesaikan kalau vaksin ditemukan,” ucapnya.

Untuk Indonesia yang memiliki jumlah penduduk besar, kepastian vaksin covid-19 sangat penting. “Tidak boleh bergantung sepenuhnya pada vaksin dari luar negeri. Kebutuhannya cukup besar. Perkiraan awal (kebutuhan vaksin) bisa di atas 300 juta ampul,” imbuhnya.

Para peneliti, kata Bambang, akan mengembangkan vaksin, dari bibit, produksi, sampai imunisasinya. Secara paralel, pengembangan vaksin juga dilakukan BUMN PT Biofarma dengan menggandeng pembuat vaksin di Tiongkok dan PT Kalbe Farma dengan Korea Selatan.(Ata/Aiw/H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya