Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PADA Ramadan tahun ini dengan situasi berbeda, para pemain toko daring (online) semakin gencar berbenah mempersiapkan program yang matang dengan berbagai keunggulan yang ditawarkan.
Terkait itu, Snapcart merilis riset perilaku konsumen selama tiga bulan terakhir menjelang Ramadan. Riset ini dilakukan dengan metode online yang diikuti 1.000 responden dari usia 20-35 tahun dan tersebar di berbagai area di Indonesia.
“Melalui survei ini, kami ingin melihat perkembangan peta persaingan e-commerce yang makin menarik menjelang Ramadan 2023, periode saat aktivitas belanja online (daring) cenderung sangat tinggi," ujar Director Snapcart Indonesia Astrid Wiliandry dalam keterangannya, Kamis (23/3).
Baca juga : Belanja Nyaman Berkat Shopee Garansi Tepat Waktu, Jaminan Pesanan Sampai Sesuai Jadwal
"Dalam dua tahun terakhir, tren belanja online juga terus berkembang, mulai dari faktor yang dicari saat berbelanja online, pilihan promo yang dimanfaatkan hingga berbagai cara baru atau fitur yang muncul untuk melengkapi pengalaman berbelanja," tambah dia.
Melihat hal tersebut, lanjut Astrid, terdapat pengaruh terhadap perilaku belanja masyarakat dalam memenuhi kebutuhan Ramadan hingga persiapan Lebaran nanti.
Pada survei ini, terdapat empat indikator utama yang dapat menggambarkan persebaran preferensi konsumen dalam memilih platform e-commerce untuk berbelanja online pada tiga bulan terakhir.
Baca juga : Ketua idEA Yakin Transaksi E-commerce Tahun Depan Melesat
Di antara pemain toko daring (e-commerce) di Indonesia, Shopee, Tokopedia, Lazada dan TikTok Shop, berdasarkan hasil survei, Shopee menduduki peringkat pertama pada empat indikator utama.
Adapun indikatornya antara lain indikator brand use most often (BUMO) atau merek paling sering digunakan, (61%) responden memilih Shopee, disusul Tokopedia (22%), TikTok Shop (9%), dan Lazada (7%).
Untuk indikator merek paling pertama diingat atau top of mind, Shopee unggul di peringkat pertama dengan angka 70%, diikuti Tokopedia (22%), Lazada (5%), dan TikTok Shop (2%).
Baca juga : 6 Cara untuk Jamin Kenyamanan Konsumen saat Harbolnas
Kemudian, indikator pangsa pasar jumlah transaksi (share of order), Shopee mencatatkan pangsa pasar jumlah transaksi tertinggi dalam tiga bulan transaksi, yakni 51%, diikuti Tokopedia (22%), TikTok Shop (11%), dan Lazada (8%).
Terakhir, indikator pangsa pasar nilai transaksi, Shopee menduduki peringkat pertama yang mencatatkan pangsa pasar nilai transaksi terbesar yaitu 46%. Peringkat kedua disusul Tokopedia (26%), TikTok Shop (10%), dan Lazada (7%).
Astrid melanjutkan hal di atas sejalan data.ai yakni sepanjang 2022, Shopee tercatat sebagai platform belanja online nomor satu di Indonesia dengan total unduhan terbanyak di Google Play dan Apple Store, juga menjadi platform belanja online nomor satu dalam pengguna aktif bulanan terbanyak.
Baca juga : 87% Konsumen di Indonesia Tertarik oleh Rekomendasi Influencer dan Selebritas
"Ini semakin diperkuat dengan data dari SimilarWeb, Shopee adalah marketplace dengan pengunjung website tertinggi pada Februari 2023 dengan 143 juta pengunjung, memimpin jauh dari Tokopedia (108 juta pengunjung) serta Lazada (74 juta pengunjung) pada periode sama," kata Astrid.
Mengacu pada hasil riset ini, 98% responden tertarik berbelanja online guna memenuhi kebutuhan selama Ramadan. Momentum yang berlangsung kurang lebih satu bulan ini menjadi ruang e-commerce untuk berlomba, ditambah antusiasme masyarakat yang makin tinggi dengan situasi Lebaran pascapandemi.
"Pada survei yang dilakukan pada tiga bulan terakhir itu, empat faktor pertimbangan responden untuk memilih platform e-commerce berbelanja online selama Ramadan ialah gratis ongkir (71%), menyediakan metode pembayaran COD (37%), program Ramadan yang menarik (36%), dan keseruan livestream dengan penjual (16%)," pungkas Astrid. (RO/S-2)
Salah satu aspek penting dalam pengelolaan keuangan adalah bagaimana cara menghemat pengeluaran bulanan, terutama untuk belanja kebutuhan sehari-hari.
Survei Visa mencatat transaksi belanja masyarakat di e-commerce melampaui transaksi di toko offline pada Lebaran lalu. Ini menunjukkan adanya pergeseran perilaku menuju belanja virtual.
Di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan transformasi digital, upaya untuk mendorong pilihan produk lokal semakin mendapat perhatian yang serius.
Selain itu, metode pembayaran yang mudah dilakukan juga turut mendorong konsumen untuk lebih memilih belanja secara daring.
Menurut NielsenIQ Indonesia, sepanjang tahun 2023, sebagian besar konsumen di Indonesia memilih untuk berbelanja melalui platform daring
Platform e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, dan TikTok Shop di Indonesia terus berinovasi dengan fitur-fitur baru serta program-program unggulan.
Perempuan berusia 30 tahun ini tidak pernah melewatkan membaca ulasan produk.
Sekarang, channel online juga sudah cukup berkembang. Konsumen sekarang menggunakan omni-channel, yaitu mereka berbelanja baik offline maupun online, tergantung kategori dan kebutuhan.
Di tengah kemudahan yang tersedia, aktivitas belanja daring masih memiliki tantangan, salah satu yang kerap terjadi adalah penipuan
Kartu Kredit BRI memperkenalkan kejutan baru untuk para penggunanya dengan program digital savvy yang menawarkan berbagai manfaat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved