Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KETUA Pengurus Besar Mathla'ul Anwar (PBMA) KH Oke Setiadi Affendi mengatakan momentum bulan Ramadan dapat dimanfaatkan oleh umat Islam untuk meningkatkan kualitas diri, sehingga tidak semata-mata hanya menahan lapar dan dahaga.
"Yang penting dari bulan Ramadan adalah bagaimana kita sebagai umat memanfaatkan momentum untuk meningkatkan kualitas diri, sekaligus meraih berkah dari rangkaian berbagai ibadah. Intinya kita tidak hanya melewati bulan Ramadan seolah-olah sekadar tidak makan dan minum saja, tentunya itu akan sangat disayangkan," kata Ketua PBMA Bidang Hubungan Antar Lembaga dan Hubungan Internasional itu seperti dilansir Antara di Jakarta, Jumat (8/4).
Ia melanjutkan kualitas diri yang dimaksudkan ialah kualitas fisik, kualitas kecerdasan, serta kualitas mentalitas seseorang, sebagai umat yang beriman.
"Pertama yakni meningkatkan kualitas fisik yang seperti apa? Tentu bulan Ramadan ini melatih kita untuk seperti menghindari makanan yang tidak bermanfaat dan yang berbahaya buat tubuh kita," jelas Wakil Ketua Komisi Hubungan Luar Negeri Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu.
Kedua, lanjutnya, berpuasa berperan untuk melatih kualitas kecerdasan. Menurut dia, di bulan Ramadhan umat senantiasa dilatih untuk memilih hal baik dan meninggalkan keburukan. Sehingga umat menjadi cerdas yang diharapkan mampu menjadi bagian dari solusi untuk umat, bangsa dan masyarakat Indonesia pada umumnya.
"Ketiga, memperbaiki mentalitas kita dari yang sebelumnya cepat marah, cepat mengeluarkan narasi yang tidak baik, atau mengeluarkan narasi yang suka menyakiti orang lain tentunya agar bisa pelan-pelan dikurangi bahkan dihilangkan dengan momentum bulan Ramadan ini," kata Oke.
Dengan berpuasa, Oke meyakini bahwa umat dapat senantiasa memerdekakan diri nafsu, egoisme, fanatisme, adu domba yang dapat menimbulkan perpecahan.
"Tentunya dengan puasa, jadi mengurangi hal-hal yang sebelumnya boleh buat kita, ternyata hal itu akan membuat kita lebih mudah memerdekakan dari egoisme dan kita lebih mudah Allah menyatukan hati kita," ungkapnya.
Baca juga: Ramadan Puncaknya Kedermawanan Rasulullah
Ia mengungkapkan, makna persatuan di Ramadan, hendaknya bulan suci tidak hanya menjadi suka cita bagi umat Islam sendiri namun bagi seluruh umat. Ia juga berharap bulan suci ini, muslimin dan muslimat dapat menjaga dan menjalin komunikasi yang baik dengan umat lainnya, agar tidak justru menimbulkan prasangka dan perseteruan.
"Tiap detik yang kita lalui di bulan Ramadan ini penuh dengan rahmat. Sehingga harusnya ini pun dirasakan bukan hanya oleh kaum muslimin, tapi oleh semua. Jadi, jangan sampai kemudian mengganggu umat yang lain, dan harus dikomunikasikan dengan cara sebaik-baiknya," ujar alumnus Master International Institute of Islamic Economic Islamabad Pakistan itu.
Bukan tanpa dasar, Oke menilai dewasa ini dalam hubungan antarumat kurang terjalin komunikasi. Menurutnya, harus ada keterbukaan antarumat untuk menyampaikan aspirasi dan opininya serta saling menjalin silaturahmi sehingga akan muncul rasa saling menghormati antarumat dan persatuan akan terjaga.
"Jadi yang saya lihat selama ini kaum muslimin ini yang kurang komunikasi. Sehingga perlu dibuka komunikasi yang seluas-luasnya. Saya melihat komunikasi adalah kuncinya. Bukan malah semaunya sendiri. Itu dzalim namanya," tuturnya.
Oke juga mengutarakan bagaimana peran pemerintah dan tokoh agama maupun tokoh masyarakat untuk membuat umat memahami bahwasannya Ramadan itu mempunyai makna untuk memerdekakan dan mempersatukan.
"Tokoh keumatan ini, harus bisa mempersiapkan umat untuk menghadapi Ramadhan dengan kondisi sebaik dan seberkualitas mungkin, tidak hanya di bulan Ramadan tapi juga bulan lainnya, memanfaatkan semua momentum secara maksimal untuk mendorong masyarakat menjadi umat yang berkualitas," tutur Oke.
Ia juga berpesan kepada masyarakat dan berbagai tokoh untuk dapat memosisikan diri berjalan bersama seirama dengan pemerintah untuk mewujudkan kemerdekaan diri, persatuan dan kerukunan. Tidak hanya dalam Ramadan, melainkan juga bulan lainnya.
"Yang penting adalah bagaimana sekarang masyarakat juga ikut menata dirinya bersama pemerintah. Jadi harus bergandengan tangan antara pemerintah, tokoh keumatan dan juga masyarakat. Kalau caranya seperti itu kerukunan dan persatuan itu bisa tercipta di negeri ini," pungkass Oke. (Ant/S-2)
Kementerian Pertanian meresmikan gedung baru Pusat Laboratorium Pengujian Mutu dan Keamanan Pakan (PLPMKP) di Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Pakan (BPMSP) Bekasi.
Gino Mariani mendaftarkan rekor MURI untuk merek sepatu kulit dengan model boots terlama yang masih diproduksi.
KPK mengungkap modus dalam dugaan rasuah proyek bantuan sosial (bansos) presiden. Permainan kotor dalam perkara itu ada pada pengadaan.
Sinergi bersama Kementerian Perdagangan, Kementerian ESDM dan lembaga pengawas negara, yaitu Ombudsman akan terus ditingkatkan.
Anggota Tim Pengawas Haji DPR RI, Endang Maria Astuti, menyampaikan keprihatinan terhadap kualitas makanan yang disajikan kepada jemaah haji Indonesia.
Aspek yang menjadi penilaian antara lain aspek kualitas produk yang dinyatakan tidak mengandung bahan metal berbahaya seperti logam berat dan timbal.
Untuk mencapai kemajuan dan kebahagiaan bersama, umat Islam perlu terus meningkatkan kesalehan vertikal—kepada Allah- dan sosial—kepada sesama manusia.
Shalat Idul Adha adalah salah satu ibadah yang sangat dinantikan oleh umat Islam di seluruh dunia. Dilaksanakan setiap tanggal 10 Dzulhijjah
Ya Allah, berkahilah kami dalam rezeki yang telah Engkau berikan kepada kami dan peliharalah kami dari siksa api neraka.
Galih mengatakan, tujuannya membuat konten berunsur SARA tersebut untuk menghibur. Ia juga berjanji tidak akan mengulang kejadian dalam membuat konten berunsur SARA.
Pendeta Gilbert Lumoindang telah menjadi pusat perhatian setelah khutbahnya menjadi viral dan dianggap menyinggung umat Islam karena dianggap membandingkan praktik zakat dalam agama Islam.
Malam Lailatul Qadar, juga dikenal sebagai Malam Kebesaran, adalah salah satu malam yang paling mulia dalam bulan Ramadan menurut ajaran Islam.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved