Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PENYAKIT Demam Berdarah (DBD), yang disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti, telah menjadi ancaman serius bagi kesehatan anak-anak di Indonesia. Meskipun DBD juga dapat menginfeksi orang dewasa, namun anak-anak lebih rentan terkena dampaknya.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat bahwa sistem imunitas yang belum sempurna pada anak-anak menjadi faktor utama yang meningkatkan risiko terkena DBD .
Selain faktor imunitas yang belum sempurna pada anak-anak, terdapat beberapa faktor penyebab lainnya seperti genangan air di sekitar rumah atau penumpukan sampah, dapat menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk Aedes aegypti.
Baca juga : DBD Bisa Sebabkan Anak Alami Gangguan Tumbuh Kembang
Anak-anak yang tinggal di lingkungan seperti ini memiliki risiko lebih tinggi terkena gigitan nyamuk dan akhirnya terinfeksi DBD.
Melansir dari infosehat, perempuan yang juga Ketua Divisi Infeksi dan Pediatri Tropik Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSCM FKUI ini mengatakan anak yang mengalami obesitas juga rentan mengalami DBD karena tubuhnya tidak mampu melawan virus dengue yang menjadi penyebab DBD.
Menurut laporan dari Kemenkes, pada Januari 2024, terdapat setidaknya 14.484 kasus DBD yang dilaporkan dengan 111 kematian. Angka ini mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, di mana pada Januari 2023, jumlah kasus DBD yang dilaporkan sebanyak 12.502 kasus dengan 101 kematian. Peningkatan angka ini memperkuat kekhawatiran akan ancaman DBD di Indonesia.
Baca juga : Ini Tiga Faktor Penyebab Anak Terkena DBD
Usia anak yang paling rentan terkena demam berdarah (DBD) berkisar antara 5 hingga 15 tahun, dengan peningkatan signifikan dalam kasus yang melibatkan anak-anak. Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk menerapkan langkah-langkah pencegahan yang tepat,sebagai berikut:
Pada bayi, pastikan tempat tidurnya ditutupi dengan kelambu untuk mencegah nyamuk mendekat.
Memastikan anak-anak mengenakan pakaian yang menutupi lengan dan kaki secara keseluruhan dapat membantu melindungi mereka dari gigitan nyamuk.
Baca juga : Dokter Sarankan Anak-Anak Dapatkan Vaksin Demam Berdarah
Menggunakan krim anti-nyamuk dan mengoleskannya di area tubuh yang tidak tertutup oleh pakaian, seperti wajah dan telapak tangan, juga merupakan langkah yang baik untuk melindungi anak-anak dari gigitan nyamuk.
Memastikan untuk mengosongkan atau membuang barang-barang yang dapat menahan air, seperti pot dan tempat sampah, dapat mengurangi tempat berkembangbiaknya nyamuk.
Perhatikan lingkungan sekitar rumah untuk memastikan tidak ada tempat-tempat yang dapat menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk, seperti genangan air di bak mandi atau ember yang tidak terpakai.
Baca juga : Warga Palu Diimbau Waspadai Penyakit DBD
Jika memungkinkan, gunakan insektisida atau obat anti-nyamuk lainnya di sekitar rumah, terutama pada area-area yang sering dikunjungi nyamuk.
Penting untuk secara teratur memantau kesehatan anak-anak dan memeriksakan mereka ke dokter jika muncul gejala demam berdarah, terutama jika mereka tinggal di daerah dengan risiko tinggi.
Dengan demikian, pemahaman akan faktor-faktor yang membuat anak lebih rentan terkena DBD menjadi penting bagi orangtua dan masyarakat secara keseluruhan. Melalui langkah-langkah pencegahan yang tepat dapat membantu mengurangi risiko penyebaran DBD di Indonesia. (Z-8)
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa konsumsi alkohol oleh ayah juga bisa berdampak pada kesehatan janin.
Selain 16.314 anak, 10.980 wanita, 885 petugas medis, 165 jurnalis, dan 79 personel pertahanan sipil juga tewas dalam serangan Israel.
"Kakak-kakaknya yang ngajar dan semuanya baik banget. Belajarnya juga enggak bikin bosen karena ada gimnya,"
Rumah Cita-cita ingin berkontribusi membantu anak-anak yang berada di sekitar Kampung Pemulung, Pondok Labu, Jakarta Selatan.
Penelitian menunjukkan bahwa anak yang menerima nutrisi dan stimulasi yang tepat selama 1000 HPK memiliki kecerdasan yang lebih tinggi dan keterampilan sosial yang lebih baik.
Sebagai orangtua kita harus mempersiapkan anak yang bepergian sendiri dalam menghadapi berbagai situasi yang di luar kendali orangtua.
Musim kamarau yang terjadi pada tahun ini ada peningkatan kasus terutama nyamuk aedes aegypti atau demam berdarah dengue (DBD). Peningkatan kasus, menyebabkan 4 orang meninggal
Ada 1.009 kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, di sepanjang Januari hingga akhir Juli 2024. Dari jumlah itu, angka kematian mencapai 31 orang.
Pada sesi talkshow ini, dibahas mengenai pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya DBD di Indonesia bahwa kasus DBD masih menjadi masalah kesehatan yang serius.
DBD termasuk penyakit yang mengancam jiwa. Seseorang bisa mengalami DBD lebih dari sekali akibat infeksi virus dengue dan infeksi berikutnya berisiko lebih parah.
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah salah satu penyakit menular yang sering ditemukan di daerah tropis dan subtropis, termasuk Indonesia.
Tidak hanya gejala umum, DBD juga bisa menunjukkan gejala yang tidak biasa. Gejala-gejala ini penting untuk diwaspadai agar pasien bisa segera mendapatkan penanganan medis yang tepat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved